Bab XXXXIV

41.9K 1.8K 115
                                    

"Hey frilla lama tidak bertemu...?"frilla terkejut melihat seseorang yang kini berjalan mendekatinya

Frilla menahan nafasnya sejenak, sudah lama sekali rasanya tidak bertemu dengan seseorang yang kini duduk didepannya. Frilla belum tersadar dari lamunannya. Inilah yang frilla takutkan bertemu dengan seseorang yang tidak di harapkan.

Seseorang tersebut melambaikan tangannya di hadapan frilla membuat frilla tersadar dari lamunannya. Frilla menatap orang tersebut dalam diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Orang tersebut berdehem membuat frilla mendengus kasar "Mau apa kamu..?"tanya frilla ketus

Orang tersebut menaikan alisnya sebelah "Ahh sangat tidak seru bertemu dengan teman lama namun responmu seperti ini"

Frilla menatap sinis kearah orang tersebut "Sejak kapan kita menjadi teman lama, aku tidak merasa mempunyai teman sepertimu"

Orang tersebut menegang dadanya seolah merasa sakit pada bagian jantungnya "Ahh kata-katamu sungguh menyakitkan, tidakkah kamu mengingat betapa berjasanya diriku ini"

Frilla menopang dagunya lalu mengabaikan orang tersebut dengan memainkan ponselnya "Apa jadinya jika Alva tau kamu berada disini sekarang hmm"

Pandangan frilla beralih kearah orang tersebut dengan tatapan khawatir "Ku mohon jangan beritahu Alva"

Orang tersebut mengangkat kedua bahunya lalu berpura-pura mengetik sesuatu setelah itu kembali menatap frilla yang terlihat khawatir "Bukankah kita bukan teman jadi untuk apa memohon padaku, yang pasti aku membela Alva, dia bahkan sudah seperti orang gila mencarinya selama ini, pasti dia akan sangat senang bila tau kamu berada disini"

Frilla menggelengkan kepalanya tanpa disadari air matanya menetes "Tidak, jangan lakukan itu, bukankah kami sudah putus dan dia telah bertunangan untuk apalagi dia mencari ku"

Orang tersebut menghelakan nafasnya "Fri dengarkan dulu penjelasan Alva tentang apa yang terjadi pada kalian, dia telah menyesal apa yang terjadi fri percayalah dia telah berubah sekarang dan ku beri informasi sedikit kalau Alva telah memutuskan pertunangannya jadi fikirkan lah"

"Tidak ada yang harus di fikirkan Ben semuanya sudah jelas dan masalah dia telah memutuskan pertunangannya aku tidak perduli lagi, aku sudah bahagia sekarang, sejak awal memang seharusnya aku sadar dia bukan orang yang baik untukku"frilla menundukkan kepalanya, ada perasaan tidak enak saat mengatakan Alva bukan yang terbaik

Orang tersebut yang tak lain adalah Ben sahabat Alva mendengus "Jangan menjadi orang yang naif fri, bahkan selama bersama Alva dia selalu berusaha membuatmu bahagia lalu sekarang kamu mengatakan dia bukan yang terbaik..?"

"

Karena aku memang bukan orang yang naif Ben, aku tidak bisa hidup dengan laki-laki seperti Alva, dulu dia memang selalu membuatku bahagia hingga aku di buatkan oleh cinta sampai-sampai aku hamil diluar nikah dan pada akhirnya Alva malah meninggalkan ku dengan seenaknya dia menyuruhku menggugurkan kandunganku"frilla terdiam sejenak mengatur nafasnya akibat tangisannya "Ben bayangkan andai saja kamu di posisi ku, apa kamu akan tetap menerima Alva kembali..? Aku tau dia sahabat baik mu tapi mengertilah bagaimana denganku"

Mendengar ucapan frilla Ben terdiam, semua yang frilla katakan benar, jika Ben berada di posisi frilla, Ben juga sulit menerima Alva kembali tapi lain lagi kalau Alva benar-benar berubah apalagi Ben melihat langsung bagaimana frustasinya Alva mencari keberadaan frilla.

My Baby BoyWhere stories live. Discover now