Sambungan Bab XXV

41.7K 2K 40
                                    

Dan itulah yang di takutkan frilla.

Bagaimana jika alva tau bahwa frilla tak menggugurkan kandungannya saat itu, bisa di pastika alva akan marah besar bahkan akan menyakiti gio. Tidak, itu tidak boleh terjadi, frilla tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Cukup sudah alva dulu menolak kehadiran gio. Tak akan frilla biarkan lagi alva menyakiti gio.

"Sayang tumbuh menjadi kebanggaan mommy ya, biar daddy merasakan penyesalan telah menyakiti gio"ucap frilla lebih terdengar seperti bisikan membuat gio menggeliat

Tak lama gio kembali terlelap setelah merasa sudah cukup puas meminum asi-nya. Frilla pun kembali membaringkan gio kedalam box bayi dengan hati-hati.

Setelah merasa yakin gio tidak terbangun, frilla pun keluar dari kamarnya menghampiri mama-nya yang sedang sibuk memasak didapur. Merasakan ada pergerakan dibelakang mama frilla pun menoleh kebelakang, melihat frilla kini telah duduk di kursi bar.

"Gio mana..?"tanya mamanya karena tak melihat cucunya berada dalam gendongan frilla

"Tidur, kecapekan habis nangis"memang tadi gio menangis begitu keras karena merasakan kehausan dan merasa tak nyaman dengan diapers yang sudah mulai penuh

"Papa tadi telepon mama, katanya mereka akan pulang secepatnya bersama Raja juga"frilla kontan membesarkan matanya terkejut dengan perkataan mamanya, bisa di lihat raut bahagia yang tergambar di wajah mamanya

Frilla menghilangkan rasa terkejutnya berganti dengan senyuman kebahagiaan "Syukurlah, frilla sudah tidak sabar mau bertemu dengan kak Raja"mamanya mengangguk setuju

"Raja pasti senang banget bisa ketemu kamu, Raja dari dulu begitu mengagumimu"dahi frilla berkerut tidak mengerti

"Maksud mama, kenapa kak Raja begitu mengagumiku..?"heran saja rasanya kakaknya sendiri mengaguminya padahal ia terlihat biasa saja tak ada yang perlu di kagumkan

"Raja begitu kagum sama kamu, karena kamu begitu lembut, baik, lucu, dan hal yang paling membuat raja kagum, kamu tak pernah menilai seseorang dari ketidak sempurnaannya"frilla masih tidak mengerti dengan apa yang di jelaskan oleh mamanya

"Memang dari mana kak raja mengetahui itu semua, kak raja tidak pernah tinggal di Indonesia"mamanya berbalik lalu berjalan menghampiri frilla di meja bar setelah mematikan kompor

"Setiap mama dan papa mengunjungi raja, raja selalu meminta mama dan papa menceritakan tentang kamu dan varell. Raja begitu senang jika mendengar cerita tentang kalian, apalagi foto kamu saat bergaya menjadi albino di ilalang, raja sampai bertanya, apa kamu tidak takut pada albino, jika kamu tau bahwa kamu mempunyai kakak albino apa kamu akan membenci albino, mama jawab kalau kamu begitu menyukai albino, karena kamu menyukai keunikan pada bulu mata mereka yang sewarna dengan rambut mereka, raja mendengar itu begitu senang, dan raja selalu membawa foto kamu kemanapun ia pergi"memang sedari kecil frilla menyukai albino, apalagi bulu mata mereka begitu cantik, tapi frilla juga tak menyangka mempunyai kakak seorang albino, bukan frilla malu hanya saja itu begitu tiba-tiba mengetahui hal ini

Tapi bagaimanapun frilla akan menerima raja. Malah frilla lah yang mengagumi kakaknya yang belum di ketahuinya, bagaimana bisa raja begitu tegar menjalani ini semua, kalau saja itu frilla sangat di pastikan ia akan menyerah.

Lamunan frilla terputus saat mamanya menepuk bahunya membuat frilla menoleh kearah mamanya "Sarapan dulu yuk, mama siapin dulu"frilla mengangguk menjawab ajakan mamanya

Mereka berdua sarapan begitu tenang tanda ada suara seperti hal biasa mereka lakukan. Saat frilla hendak menyuapkan sendok kedalam mulutnya, terdengar suara gio menangis. Otomatis frilla langsung bangkit dan berjalan cepat memasuk kamarnya. Wajah putih gio tampak memerah akibat menangis terlalu keras. Frilla mengangkat gio kedalam gendongannya lalu sedikit mengayun gio agar kembali tenang.

My Baby Boyحيث تعيش القصص. اكتشف الآن