Bab XV

52.1K 2.2K 48
                                    

Sesuai dengan janjinya semalam, kini frilla dan varell berada di dalam perjalanan menuju Restaurant Dragon untuk bertemu dengan malik. Frilla mengedarkan pandangannya keluar jendela, melihat kendaraan berlalu lalang mendahului mereka. Suasana di dalam mobil tak begitu senyap, ada suara musik yang mengalun dan sesekali varell ikut menyanyikan alunan musiknya. Entah lah frilla rasa hari ini varell tampak berbeda, seperti sedang bahagia. Tak biasanya varell sampai sesemangat ini selain saat penyusunan skripsi yang teratasi dalam jangka kurang dari dua minggu.

Lihatlah wajah varell tak lepas dari senyuman, frilla sampai terheran-heran di buatnya. Ingin rasanya frilla bertanya tapi frilla merasa tak enak. Biarlah, melihat varell seperti ini juga membuatnya bahagia, sekilas frilla menoleh kearah varell yang mengangguk-anggukan kepalanya sambil jari telunjuknya bergerak-gerak di setir mobil mengikuti alunan musik. Frilla tersenyum menghadap kaca jendela mobil, rasa ikut bahagia melihat kilatan bahagia yang terpancar di wajah varell.

Varell menghentikan mobilnya tepat di area parkiran Restaurant lalu menoleh kearah frilla yang kini membuka sabuk pengamannya "Sampai disini saja yah fri, kakak tidak bisa mengantar sampai ke dalam"

Frilla menoleh kearah varell saat sabuk pengaman berhasil terlepas "Iya tidak apa-apa, frilla bisa sendiri, lagian malik sudah menunggu di dalam"frilla tersenyum kearah varell lalu mengecup kedua pipi varell dan membuka pintu mobilnya

Saat frilla hampir keluar dari mobil, varell berucap "Nanti kalau sudah selesai, telpon kakak yah, biar kakak jemput"frilla kembali menoleh kearah varell dan mengangguk sebagai jawaban

Setelah frilla memasuki ke dalam Restaurant, barulah varell menjalankan mobilnya meninggalkan pelataran parkir Restaurant. Disana malik tampak sudah menunggu yang tengah sibuk memainkan ponselnya sampai tak sadar ketika frilla sudah duduk di hadapannya.

Frilla berdehem untuk mengalihkan perhatian malik "Sudah lama menunggu..?"tanya frilla saat berhasil mengalihkan perhatian malik

Malik tersenyum lalu memasukkan ponselnya ke dalam Jas kantornya "Lumayan...lumayan sampai buat lumutan"malik sengaja menggantungkan ucapannya melihat respon frilla

Wajah frilla tampak bersalah "Maaf sudah buat kamu menunggu lama"malik terkekeh mendengar ucapan frilla

"Aku hanya bercanda, tadi kebetulan aku janji sama klien dekat dengan Restaurant ini, jadi ku pikir dari pada kembali ke kantor lebih baik langsung kemari, agar waktu lebih efisien"frilla tersenyum lega mendengar penjelasan malik

Tak berapa lama datang pelayan Restaurant menawarkan pesanan kepada mereka. Keduanya menyebutkan menu pesanan yang tertera di buku menu. Sembari menunggu pesanan datang keduanya melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda.

Di tengah-tengah obrolan mereka, frilla menginterupsi "Aku ketoilet sebentar yah"saat malik mengangguk, frilla pun berdiri dan membawa tasnya perjalan menuju toilet

Tak sengaja pandangan mata malik mengarah ke perut frilla yang kini tampak membuncit, malik terpaku beberapa saat lalu mencoba mengedipkan matanya beberapa kali, seakan tak percaya dengan penglihatannya. 'Astaga benarkah yang kulihat tadi, benarkah kini frilla tengah hamil, itu artinya frilla sudah menikah, tapi kenapa saat bertemu dengan frilla yang menghadiri acara wisuda kakaknya tak bersama dengan suaminya, ahh mungkin saja saat itu suaminya lagi sibuk, tapi apa suaminya tak marah, frilla menemui laki-laki lain, kenapa aku baru sadar kalau frilla hamil, aahh pasti saat itu karena aku buru-buru jadi tak memperhatikan perut frilla' berbagai pertanyaan berkecamuk di fikiran malik saat ini.

Selang beberapa menit, akhirnya frilla kembali, pandangan malik tak lepas dari perut frilla, seakan masih tidak mempercayai penglihatannya bahwa frilla kini tengah hamil.

My Baby BoyWhere stories live. Discover now