Bab XXIX

42.5K 1.8K 57
                                    

Frilla tersenyum melihat interaksi antara anaknya dan juga kakaknya yaitu raja. Sekarang frilla tinggal bersama raja di london, sedangkan varell kembali ke jakarta bersama mama dan papanya setelah tragedi yang menimpa raja dua tahun lagi. Kini raja tak canggung lagi jika berkomunikasi dengan dirinya dan varell. Yang frilla ketahuan raja adalah kakak yang manja jika berdekatan dengan mamanya. Frilla memaklumi itu, bagaimana pun baru kali ini raja bisa berdekatan dengan mereka.

Sekali lagi frilla tersenyum melihat raja yang menanggapi ocehan gio. Anaknya memang suka sekali jika berada di dekat raja. Frilla menghampiri keduanya lalu duduk disamping raja.

"My atu penen ke indosia cama ancel ja, mau liat bali tatana ancel lel, bali ada pante"oceh gio pada saat frilla bergabung bersama mereka

Frilla tersenyum suram lalu mengelus rambut kecoklatan gio, rasanya baru kemarin frilla melahirkan tapi kini gio sudah berusia dua tahun saja. Ahh sebegitu cepatkah waktu berjalan..?

"My boye ndak..?"tanya gio kembali

Frilla terkekeh lalu dengan gemas dicubit pipi tembem anaknya dengan pelan "Boleh dong, nanti kita liburan ke bali sama uncle raja juga uncle varell terus oma sama opa juga deh"

"Holeee nati tita main ail ya ancel ja..?" kini gio bertanya pada raja

Raja mencium gio gemas mendengar ocehan keponakan tersayangnya "Iya nanti kita main air sampai gio puas deh, tapi gio harus lancar dulu dong ngomongnya, bahasa inggrisnya juga di benerin, kan di bali gio mau jadi turis"

"Iiss tenapa ndak sekalang aja, atu tan masi kecil beyom bisa nomong lacal"ucap gio dengan cemberut

"Kan nunggu gio udah jago ngomong biar kalau jalan enggak kesasar"setiap berbicara dengan gio memang harus ektra sabar mendengar ocehan yang penuh dengan protes

Saat gio hendak protes frilla segera memotong duluan membuat gio tambah cemberut "Udah deh gak usah protes, nanti kalau gio ulang tahun ke 3 kita bakal liburan ke bali, sekarang waktunya sarapan, uncle raja udah laper"

"Ancel my jaat, my malah gio ndak sala"adunya pada raja yang membuat raja gemas sendiri

"Mommy enggak marah kok, mommy ngasih tau gio, yaudah kita sarapan dulu ya, uncle laper nih belum sarapan"gio mengangguk lalu memeluk leher raja, menyandarkan kepala mungilnya di bahu raja

"Sini sayang sama mommy, uncle mau sarapan dulu, gio katanya mau coklat" mendengar kata coklat gio segera mengulurkan tangannya kearah frilla

"Yee kalau udah dengar coklat sama es cream cepat banget"ya gio memang sangat memfavoritkan coklat dan es cream dan tentu saja itu ulah varell yang membuat gio ketagihan

"Yaudah kakak sarapan dulu deh, aku mau ambil coklat gio dulu entar nyusul ke pantry"raja menanggapinya dengan anggukan lalu berjalan menuju pantry

"My ana cokat na..?"tanya gio

"Dikamar tadi mommy lupa naruh di kulkas"

"My tanen ancel lel cama oma opa"ucap gio dengan menyandarkan kepala mungilnya di bahu frilla

"Nanti habis uncle raja sarapan kita video call uncle varell" sejujurnya frilla juga merindukan kedua orangtuanya dan kakaknya

Namun untuk saat ini frilla belum sanggup pindah ke negara kelahirannya. Frilla belum siap kembali bertemu pada orang-orang masa lalunya.

Entah berapa lama lagi frilla membutuhkan waktu untuk melupakan segalanya. Terlalu sulit baginya, terlebih melihat sosok gio yang berada di gendongannya darah daging alva. Gio begitu mirip pada alva, frilla juga penah melihat foto alva ketika seumuran dengan gio. Hanya saja yang membedakan warna kulit gio lebih putih seperti frilla.

My Baby BoyWhere stories live. Discover now