Sambungan XXI

45K 2K 53
                                    

"Mereka baik, hmm kak kalau ingin mengatakan sesuatu jangan ragu, bagaimanapun aku adikmu, kita adalah keluarga"rasanya air mata Raja hampir menetes, begitu terharu dengan ucapan varell walau terkesan biasa saja, tapi sangat membahagiakan bagi Raja, ternyata benar kata mama dan papanya, pasti varell menerimannya meski pun kondisinya seperti ini

Beberapa pengawal menaiki tangga dengan cepat membuat varell kebingungan sedangkan Raja hanya menghelakan nafas lelah "Tuan ayo pergi, mereka berhasil menemukan kita"Raja mengangguk lalu sedikit berlari memasuki pintu kamar berwarna pink, sedangkan varell hanya mematung masih tidak mengerti apa yang terjadi

"Tuan segera kebawah"suara itu menyadarkan varell

"Apa yang terjadi..?"tanya varell

"Pemburu menemukan persembunyian tuan Raja"varell melotot melotot akan teringat sesuatu, astaga kenapa tak terpikirkan olehnya, kemana otak pintarnya pergi, bukankah dia kesini untuk menyelamatkan kakaknya dari pemburu

Varell segera turun kebawah dimana papanya telah menunggu dengan gelisa "Dimana raja..?"tanya papanya dengan raut cemas

"Kak raja masih di.."ucapan varell terputus saat mendengar suara raja yang kini menuruni tangga bersama seorang perempuan yang berkondisi sama seperti kakaknya

"Ayo kita berjalan dari bawah tanah, aku sudah mempersiapkan semuannya"kata laki-laki paruh baya, yang varell yakini adalah sahabat papanya

Mereka semua mengikuti sahabat papanya memasuki pintu yang berbentuk tembok. Ahh pintu rahasia, pikir varell. Mereka menuruni tangga didalam lorong, dan benar saja, mereka berjalan dibawah tanah. Seumur hidup varell baru kali ini berjalan melalui bawah tanah yang terasa sangat pengap.

Entah sudah sejauh mana mereka berjalan yang hanya pas untuk satu orang dilalui akhirnya mereka sampai di terowongan. Satu persatu mereka keluar melalui terowongan itu. Saat tiba giliran varell rasanya sangat menyejukkan, udara langsung menerpa kulitnya.

Belum lagi mereka menikmati udara bebas, mereka langsung di hadang beberapa orang.

"Oh double shit"umpat raja membuat orang-orang didepan mereka tertawa

Tanpa aba-aba orang-orang berkulit gelap langsung menyerang mereka semua hingga terjadi adu jotos. Satu per satu bodyguard mereka mulai tersungkur. Tak lama kemudian sahabat papanya juga tersungkur. Melihat itu, rudolf membantu sahabatnya, kesempatan itu di manfaatkan orang berkulit hitam untuk menyerang rudolf, membuat rudolf ikut tersungkur. Sedangkan perempuan muda itu hanya menyingkir ketakutan melihat perkelahian mereka. Wajahnya sudah pucat, keringat dingin mengucur deras, nafasnya memburu melihat ayahnya sudah tersungkur.

Cukup lama penyerangan itu terjadi hingga salah satu dari orang berkulit hitam itu menodongkan senjatanya, membuat varell dan Raja mundur seketika.

Tanpa di ketahui gerak gerik orang berkulit hitam itu, tembakan mengenai perempuan itu beserta raja. Keduanya tersungkur mendapat tiga tembakan. Varell yang hendak menolong Raja juga tertembak di bagian kaki hingga varell terjatuh.

Sekuat tenaga rudolf menahan kesadarannya agar tak hilang, sementara sahabatnya telah pingsan. Entah keajaiban atau apa, samar-samar rudolf melihat polisi berbondong-bondong berlari kearah mereka.

Mau tak mau orang-orang berkulit hitam itu bergegas pergi. Para polisi itu membantu mereka dan saat itu kesadaran rudolf menghilang.

Berangsur-angsur kesadaran rudolf kembali, rasa pusing langsung menghantam kepalanya, beberapa kali ia mengerjapkan matanya untuk memulihkan penglihatannya. Matanya mengelilingi ruangan bernuansa putih, perlahan bau obat tercium. Ahh ternyata dia berada di rumah sakit. Begitu rudolf mengingat sesuatu ia mencoba bangkit meski gagal. Kembali sakit menyerang kepalanya.

My Baby BoyWhere stories live. Discover now