Bab I

128K 5.2K 168
                                    

Huuueekkkk... Huuueekkkk... Huuueekkkk...

Telihat gadis muda bertubuh mungil memuntahkan isi perutnya, namun yang keluar hanya cairan bening tapi perutnya seperti di aduk-aduk membuat perutnya mulas dan tubunya seakan lemas tiba-tiba, sehingga tidak mampu menopang tubuhnya sendiri.

Kini dirinya tak mempu lagi memandang sekitarnya, sekelikingnya terlihat buram dan matanya berkunang-kunang hingga kesadaran merenggutnya.

Tercium bau obat-obatan membuatnya terasa pusing lalu memandang sekitar, merasa ini bukanlah kamarnya melainkan rumah sakit.

sebenarnya apa yang terjadi, mengapa ia bisa ada disini, sakit apa ia sebenarnya, mengapa selama 1 minggu ini ia merasa pusing dan mual-mual.

Lamunan gadis muda itu buyar ketika melihat seseorang membuka pintu ruang rawatnya, gadis itu tersenyum melihat sahabatnya lah yang datang.

"Hai fri, elo udah sadar..?"tanya sahabatnya dan diangguki oleh gadis muda itu

"Sebenarnya gue sakit apa lin, kenapa akhir-akhir ini gue sering pusing bahkan mual-mual..?"tanya gadis itu membuat sahabatnya menghelakan nafasnya

"Apa elo pernah berhubungan intim dengan alvarez..?"tanya sahabatnya membuat gadis itu mengerutkan dahinya bingung

Sedetik kemudian gadis itu membelalakkan matanya mengerti apa maksud sahabatnya.

"Ma..maksud elo gu..gue hamil..?"tanya gadis itu terbata-bata dan diangguki sahabatnya membuat gadis itu menutup mulutnya dengan kedua tangannya

Ya tuhan bagaimana ini, dirinya hamil diluar nikah, apa yang harus ia katakan pada kekasihnya dan orangtuannya.

"Segeralah bertemu dengan alva dan bicarakan ini baik-baik padanya, gue harap keputusan yang kalian ambil tidak gegabah"ucap sahabatnya

Gadis itu hanya diam tidak mengucapkan sepatah katapun, pikirannya sudah dipenuhi fakta-fakta yang mengejutkannya, ia tak tau entah apa yang harus di perbuatnya, ia takut orang tuanya akan marah besar dan mencoretnya dari daftar keluarga.

"Fri..frii.. heiii.."panggil sahabatnya lalu menguncang tubuh gadis itu agar tersadar dari lamunannya

"Hemm aa..ada apa lin..?"tanya gadis itu

"Ayo kita pulang, elo harus bedrest, lalu bicara hal ini ke alva"ucap sahabatnya yang di balas anggukan oleh gadis itu

Keduanya memasuki mobil ferarri milik sahabatnya, tak ada percakap diantara keduanya, yang ada hanya alunan musik sebagai pengusir kesepian mereka.

"Hemm lin, gue mohon jagan bilang ini ke orang tua gue dulu, nanti gue yang akan menjelaskan mereka pelan-pelan setelah berbicara dengan alvarez"ucap gadis itu

"Gue ngerti dan gue percaya elo pasti bisa"ucap sahabatnya lalu tersenyum membuat gadis itu ikut tersenyum

Sesampai digerbang rumah gadis itu, sahabatnya langsung berpamitan dan meminta maaf tidak bisa mengantarkan sampai kedalam rumah karena sahabatnya masih ada keperluan.

Gadis itu pun berjalan dengan lesu memasuki kedalam rumahnya lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

Gadis itu langsung merebahkan tubuhnya, entah lah tubuhnya merasa lelah walaupun tak melakukan apapun, yahh mungkin pikiran dapat mempengaruhi tubuhnya.

Yah, gue harus bilang ini ke alva secepatnya, gue enggak tau harus berbuat apa, gue yakin alva akan bertanggung jawab.

Gadis itu pun langsung mencari handphone nya lalu menghubungi alva kekasihnya.

My Baby BoyWhere stories live. Discover now