Bab IV

81.6K 3.6K 68
                                    

Pagi hari frilla terbangun karena sinar matahari masuk dari celah jendelanya dengan horden yang telah tersingkap membuat cahaya itu masuk.

Frilla pun bangkit dan membereskan kasurnya hingga rapi lalu berjalan kekamar mandi melakukan ritual membersihkan diri.

Selesai membersihkan diri, frilla berjalan kearah pantry dengan rambut yang tergulung handuk, terlihat kakaknya sudah berpakaian rapi kini menyantap sarapan paginya.

"Good morning brother.."sapa frilla lalu mengecup pipi kakaknya

"Good morning too little sister"balas kakaknya

"Kamu mau sarapan apa..? Omelet atau roti..?"tanya kakaknya

"Hemm omelet please"pinta frilla

"Oke sist, tadi kakak juga sudah beli susu untuk ibu hamil jadi kamu harus habisin susunya agar anak kamu sehat"ucap kakaknya lalu menyodorkan piring berisi omelet dan satu gelas susu

"Thank you kak, kalau tidak ada kak varell dan mama papa, frilla enggak tau bagaimana harus menjalaninya"ucap frilla dengan tersenyum lemah kearah kakaknya

Melihat itu varell yang tak lain kakak frilla langsung menghapus air mata adiknya, lalu tersenyum lembut sembari mengelus rambut halus adiknya.

Oh tuhan betapa rapuh, adik kecilnya, kini tak ada lagi adiknya yang jahil dan ceria yang ada hanya adiknya yang rapuh dan pendiam.

"Hei dengar kakak sayang, kami semua sangat menyayangi kamu, sekalipun kamu berbuat salah, kamu tetap adik mungil kakak, sekarang yang harus kamu pikirkan adalah kesehatan kamu, agar anak kamu tumbuh dengan sehat dirahim kamu"ucap varell membuat frilla mengangguk dan memeluk kakaknya

Inilah yang membuat frilla sangat menyayangi varell, tak pernah sekalipun varell berkata kasar padanya, selalu menenangkannya jika ia mempunyai masalah.

Walaupun jarak memisahkan mereka sebelumnya, namun varell tak pernah melewatkan untuk mendengar keluh kesahnya sesibuk apapun varell tetap mengutamakan dirinya.

"Yasudah kakak berangkat kuliah dulu, kamu baik-baik disini, jangan keluar tanpa pemberitahuan kakak, kalau kamu pengen ngemil atau buah ada di kulkas"pamit varell lalu beranjak dari duduknya setelah mengecup pipi frilla dan pergi meninggalkan frilla

Sehabis menyantap makanannya frilla pun berjalan menuju ruang tv sembari membawa salad buah yang ia ambil dari dalam kulkas.

Tayangan yang menampilkan kartun kesukaan frilla membuat nya tertawa, rasanya beban itu seakan berkurang dengan berbagai tingkah konyol yang ditampilkan di tv.

Seusai tayangan kartun itu, frilla mematikan tv nya lalu beranjak menuju kamarnya. Semenjak ia hamil porsi tidurnya bertambah, rasa kantuknya selalu datang membuat frilla tak dapat menahan kantuknya.

Rasanya kini kantuknya sudah tak dapat ia tahan lagi, sehingga kini matanya mulai sayu dan akhirnya ia terlelap.

Guncangan pada tubuh frilla membangunkannya, pandangannya mencari seseorang yang telah menggangu tidurnya, hingga pandangannya mengarah ke kakaknya yabg tersenyum membuat frilla tidak jadi untuk protes.

"Hei bangun yuk, kamu pasti belum makan siang, kakak udah masak makanan kesukaan kamu nih"ucap varell sembari mengelus rambut frilla

Frilla pun terduduk sambil menguap dengan tangan yang menutup mulutnya "Tapi frilla masih ngantuk kak"keluh frilla

Varell mengecup pipi adiknya membuat frilla mengerucutkan bibirnya "Tapi kamu harus makan, kasihan baby kamu"

"Gendong.. "ucap frilla dengan nada manja sambil merentangkan tangannya

My Baby BoyWhere stories live. Discover now