Alva menatap Albert bingung harus bagaimana menjelaskan gio "Gio pulang dulu ya, mommy sedih cari gio enggak ada dirumah oppa"gio yang yang menyandarkan kepalanya di bahu alva menoleh kearah Albert

"My nanis"Albert mengangguk

"Gio pulang dulu ya kasian mommy gio"gio pun mengangguk di pelukan Alva

"Dy itut ya, tita obok cama my"Alva mengelus rambut gio lalu menghapus sisa air mata gio

"Nanti ya, Daddy harus kerja dulu biar bisa tinggal sama gio"kata Alva menjelaskan

"Nati dy lama puang na"kata gio sambil memainkan kancing kemeja Alva

"Enggak Daddy bakalan cepat pulang kok, gio sama mommy dulu ya..?"meskipun enggan namun gio tetap mengangguk

"Pinter banget anak Daddy"Alva menciumi seluruh wajah gio membuat gio tertawa kegelian

"Al kalau kamu mau kembali pada frilla pertama-tama putuskan dulu pertunanganmu lalu datang pada Rudolf minta maaf secara langsung padanya baru bisa mendekati frilla kembali"ucap Albert pada Alva yang kini bercanda dengan gio

Alva mengalihkan pandangannya menatap Albert "Itu memang sudah menjadi rencana Alva dad, nanti malam Alva akan mendatangi keluarga Renata untuk memutuskannya"

Albert menepuk bahu Alva "Good boy"

"Dy aus au inum"pinta gio pada Alva

"Anak Daddy haus ya, kita minum ya"Albert memberikan air mineral pada gio dan membantu gio memegang gelas berisi air mineral

"Pelan-pelan sayang nanti tumpah"Alva tersenyum melihat wajah menggemaskan gio

"Yaudah pulang yuk nanti mommy gio nyariin"Albert menengadahkan tangannya kearah gio setelah gio menuntaskan minumnya

"Au cama dy"lagi lagi gio menolak uluran tangan Albert

Alva terkekeh senang melihat wajah masam Albert "Dia baru saja bertemu padamu hari ini tapi dia sudah menempel padamu, padahal sebelum bertemu dengan mu dia terus menempel padaku"

Alva tertawa mendengar gerutuan Albert sedangkan gio hanya menatapnya bingung "Astaga apa Daddy cemburu karena anakku lebih memilih Daddy-nya daripada grandfa-nya"

"Tentu saja, Daddy lebih dahulu bertemu dengan-nya seharusnya dia lebih menempel padaku ketimbang padamu"Albert kembali menggerutu memprotes karena gio lebih memilih Alva

"Hey come on dad, tidak ada yang mengalahkan ikatan batin antara Daddy dan anaknya, biar pun kami baru bertemu tapi ikatan darah tidak bisa membohongi itu"tukas Alva dengan gaya sombongnya merasa bangga ikatan dirinya pada gio begitu kuat

Albert mendengus jengah "Jangan sombong son, darimana asalnya darahmu kalau tidak dariku"

"Hello dad ini anakku dengan frilla bukan anak Daddy dengan mommy tentu saja darah yang mengalir di tubuh gio adalah darahku"kata Alva dengan tersenyum miring mengejek Albert

Albert memutar bola matanya "Terserah"

Alva tertawa melihat kekalahan Albert. Alva mengeratkan pelukannya pada gio, ahh gio memang darah dagingnya dan Alva bangga akan itu.

"Ini sudah jam 5 sore waktunya gio pulang"kata Albert ketus masih kesal dengan Alva

"Hmm waktunya anak Daddy pulang, ayo Daddy antar sama grandfa"Alva lebih dahulu meninggalkan Albert yang semakin kesal pada Alva

"Kamu yang nyetir biar gio sama Daddy"kata Albert saat mereka sudah tepat disamping mobil Albert

"Alva bawa mobil dad"Albert menoleh kearah Alva sesudah memasukkan tas keperluan gio di kursi penumpang

My Baby BoyWhere stories live. Discover now