05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
39|Home — ♪: Ellie Goulding - Something In the Way You Move — ◎▶◀◎
3 Hari berlalu...
(Namakamu) mengerjapkan matanya, terbangun dari tidurnya. Ia melirik jam yag bertengger di atas nakas. 03:00 dini hari, batinnya. Lalu Ia menoleh pada sosok suaminya yang terlelap disampingnya sambil melingkarkan tangannya di perut (namakamu).
Setelah sadar dari kecelakaan tiga hari yang lalu, (namakamu) langsung meminta untuk pulang dan dirawat dirumah saja, karena Ia sangat benci dengan rumah sakit. Aroma ruangan rumah sakit yang membuatnya mendadak mual dan pusing seketika. Beruntung suami dan pihak keluarganya menyetujui permintaan (namakamu) yang ingin dirawat di rumah.
Waktu itu, ketika dirinya pertama kali membuka mata, (namakamu) langsung menjerit histeris mengingat kondisi kandungannya yang Ia pikir bahwa dirinya akan mengalami keguguran. Namun ternyata Tuhan sangat sayang padanya dan juga Iqbaal dengan tidak mengambil calon anak mereka. Maka (namakamu) menangis saat itu juga ketika Iqbaal mengatakan bahwa kandungannya baik-baik saja.
(Namakamu) menepuk pelan pipi Iqbaal, “Iqbaal...” katanya lembut dengan suara serak.
Pria tampan yang berstatus sebagai suaminya itu menggeliat lalu mengerjapkan matanya menahan silaunya lampu yang dinyalakan (namakamu).
Melihat (namakamu) yang sudah duduk, Iqbaal terlonjak dari rebahannya. “Apa ada yang sakit?” tanya Iqbaal cemas.
(Namakamu) tersenyum, “Tidak ada. Aku hanya ingin minum susu, buatanmu” Ia mengusap kening Iqbaal.
“Susu?”
“Iya” ucap (namakamu) sambil mengangguk.
“Kau tidak suka susu, bukan?”
Lagi-lagi (namakamu) mengangguk, “Memang. Tapi..” jedanya lalu mengusap perutnya “Baby kita yang mau minum susu”
Dengan gerakan kilat Iqbaal menyambar bibir (namakamu) untuk dikecup lalu turun dari ranjang, “Tunggu sebentar okay. Suamimu yang tampan ini akan membuatkan susu spesial untuk baby kita”
“Cepat ya”
“Ya” sahut Iqbaal menutup pintu kamar dari luar menuju dapur untuk membuatkan segelas susu permintaan istrinya yang sedang.. Ngidam. Mungkin.
◎▶◀◎
Pagi harinya, Iqbaal mau tak mau harus masuk ke kantor dikarenakan pekerjaannya sudah menunggu untuk segera diselesaikan. Sebenarnya Ia sudah mengatakan pada Bastian untuk mengambil alih sebentar pekerjaan Iqbaal, namun memang pekerjaannya kali ini tak bisa untuk diambil alih siapapun selain Iqbaal lah yang harus mengerjakannya. Ada proyek besar.
