YOU'RE SO BOSSY - BAB 5

9.2K 892 16
                                    

Bab 5| Fine

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bab 5| Fine.


Ariana Grande ft Iggy Azalea - Problem

◎▶◀◎

Suasana hening menyelimuti ruang makan di mansion ini, hanya ada dentingan yang dihasilkan dari sendok dan garpu yang menyentuh permukaan piring.

Dari penampilan semua makanan yang tersaji dimeja makan ini sangat enak, tapi tidak dengan (namakamu) yang hanya merasakan hambar pada tiap makanan yang Ia masukkan kedalam mulutnya.

“Apa kau tidak suka menunya?” tanya Iqbaal lalu meminum air putih digelas berkaki.

“Ya”

Hanya ada percakapan singkat, sangat singkat diantara (namakamu) dan Iqbaal.

“Aku sudah selesai” kata (namakamu) meletakkan sendok dan garpunya yang dibuat telungkup diatas piring yang sudah tak bersisa.

“Istirahatlah kalau begitu, kau harus bekerja besok. Kau tentu masih mengingat kamar yang sudah ditunjukkan bibi Agne, bukan? ” ujar Iqbaal sarkastik.

“Aku tentu mengingatnya, Mr. Dhiafakhri” (namakamu) bangkit dari kursi makan dan berlalu meninggalkan Iqbaal menuju anak tangga yang akan mengantarnya kekamar.

“Ku kira kau melupakannya” Iqbaal menyunggingkan senyum miring, “Mengingat berjalan dengan heels saja kau tak bisa” sambungnya.

(Namakamu) berhenti tanpa berbalik saat dirinya akan menaiki anak tangga. Hei, apa hubungannya mengingat kamar dengan berjalan menggunakan heels? (Namakamu) pikir kalau Iqbaal lah yang seharusnya mengikuti kursus, kursus mencibir agar cibirannya tepat untuk melukai hati seseorang.

Seolah tak perduli, gadis cantik itu melanjutkan langkahnya untuk kekamar yang tadi tunjukkan bibi Agne.

◎▶◀◎

“Turunkan aku disini” pekik (namakamu) tiba-tiba saat hampir seperempat lagi tiba dikantor dimana Ia bekerja.

“Kenapa?” tanya Iqbaal masih belum menghentika laju mobilnya menuju perusahaan.

“Aku tidak ingin mendengar gosip yang tidak-tidak jika staff kantor melihat kalau aku turun dari mobilmu”

(Namakamu) merapikan lengan blazer biru dongkernya. Hari ini seharusnya Ia bisa mengucapkan terima kasih pada atasannya karena telah berbaik hati telah memberikannya sepaket lengkap pakaian kantor untuk wanita—juga dalamannya—walaupun melalui bibi Agne. Tapi (namakamu) tidak akan mengucapkan kata manis untuk atasan seperti Iqbaal. Memang sudah seharusnya lelaki itu menyiapkan pakaian untuk (namakamu), karna Ia yang telah menahan (namakamu) tanpa membawa apapun selain tas yang berisi ponsel, dompet dan kartu-kartu penting.

“Baiklah”

Iqbaal menepikan mobilnya dipinggir jalan, hanya sedikit lagi juga akan sampai dikantornya.

(Namakamu) melepas sealbelt yang menekan tubuhnya lalu meraih pengait pintu untuk membukanya dan keluar dari sana. Tapi sebuah tangan kekar menahan gerakannya untuk segera keluar dari mobil.

“Apa yang kau lakukan?” pekik (namakamu) sedikit tinggi.

“Setidaknya kau mengucapkan terima kasih padaku”

“Tidak. Aku tidak akan berterima kasih padamu”

“Katakan atau kau ku pecat!”

“Pecat saja, aku tidak peduli. Lagipula aku memang akan resign dari kantormu. Tunggu saja surat resign ku, bahkan hari ini juga aku akan memintamu untuk menandatangani surat resignku”

Iqbaal menyeringai, “Aku tidak akan menandatangani surat resign mu, tapi kalau kau memang ingin resign kau bisa membayar dendanya. Itupun kalau kau sanggup membayar” ujarnya santai.

“Aku akan membayar dendanya”

“Apa kau sanggup?”

“Tentu saja” ketus (namakamu).

“Kau tahu denda yang akan kau bayar nantinya?”

“Membayar tiga kali lipat dari nominal denda yang telah ditentukan” ucap (namakamu) dengan lantang.

Iqbaal semakin mencetak seringaian diwajah tampannya saat mendengar jawaban dari gadia cantik disamping kirinya ini. “Ya, tapi itu dulu saat ayahku yang memegang perusahaan. Sekarang akulah yang akan menetukan denda apa yang akan kau terima jika kau ingin resign sebelum kontrakmu habis” Iqbaal menjeda,
“Kau harus menikah denganku”

(Namakamu) merasa seluruh oksigen dibumi ini hilang entah kemana sehingga Ia kesulitan untuk bernafas saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria tampan disampingnya.

“Kau!,”

“Itu denda yang akan kau terima jika kau ingin resign sebelum kontrakmu habis” kata Iqbaal mendekatkan wajahnya pada (namakamu) dan mendaratkan bibir kenyalnya pada pipi lembut (namakamu).

(Namakamu) terkejut, Ia merasa disekitar wajahnya panas dan memerah, “Kau gila!” gadis itu mendorong bahu Iqbaal agar menjauh. “Brengsek!” geram (namakamu).

“Kau akan membayarnya, bukan?” Iqbaal sarkastik.

(Namakamu) membuang muka lalu dengan gerakan cepat Ia keluar dari mobil yang dikendarai oleh pria berkelainan jiwa seperti Iqbaal!.

Jangan cegah (namakamu) untuk menaruh racun dimakan siang Iqbaal nanti!

Sementara Iqbaal hanya terkekeh renya, seringaian masih tercetak jelas diwajah sang presdir. Ia mengamati punggung sempit (namakamu) yang terbalut blazer dongker pemberiannya tadi malam. Ia memerintahkan Bibi Agne untuk memberikannya pada gadis cantik itu.

◎▶◀◎

To be continue, vote dan komen.
Thank u, next.

You're So Bossy | Iqbaal Dhiafakhri Series (Part Completed)Where stories live. Discover now