05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Pria dengan rambut cepak itu menatap pria bermata hazel yang duduk santai disofa dengan kaki kanan terangkat dan bertumpu pada kaki kiri.
Pria berambut cepak itu tampak kesal dan ada guratan sedih diwajahnya. Ia sedang mengeluarkan unek-uneknya terhadap apa yang peria bermata hazel itu lakukan. Dan Ia sendiripun tak habis pikir kenapa dirinya mau-mau saja dilibatkan dalam rencana gila pria itu.
“Aku tak ikut campur jika kau mendapat karma yang lebih daripada yang lalu lalu” ucapnya.
Pria bermata hazel masih saja menampilkan wajah acuh tak pedulinya.
“Hentikan semua ini! Apa kau tidak lihat kalau dia masih sudi memaafkanmu ketika kau melakukan semua drama gila ini. Sadarlah brengsek!” Ia kembali menggeram dan berteriak kesal.
“Apa lagi yang kau cari? Apa lagi yang kau harapkan? Biarkan saja berjalan sesuai arahnya. Kaupun tak usah mencoba keluar dari jalur yang sudah ditentukan!”
“Aku tak habis pikir dengan manusia sepertimu! Kau tega melibatkanku untuk melakuakn semua rencana busukmu. Melibatkan (namakamu) yang kau bilang adalah orang yang paling kau sayang! Mana bukti rasa sayangmu jika kau saja masih tega melakukan kelicikan untuk mendapatkannya. Dia sedang hamil! Dan kau membiarkan dirinya menangis meraung-raungi bajingan sepertimu! Dimana hatimu hah?!”
“Memangnya kenapa kalau dia sedang hamil? Kau takut kandungannya terganggu? Kalau begitu biarkan saja, bahkan aku mengharapkan kalau (namakamu) keguguran. Karna janin yang tumbuh dari benih bajingan seperti Iqbaal tak pantas tumbuh dirahim (namakamu)!” teriak pria bermata hazel dengan geram.
Pria bermata hazel itu menurunkan kakinya dan bangkit dari duduk lalu menhampiri pria yang sedari tadi meluapkan emosi dan unek-unek berharganya.
“Dan Kenapa kau mau saja ku libatkan huh?” tanyanya remeh sambil menepuk pundak pria yang tengah meledak-ledak itu.
“Kau yang bajingan bukan dia..”
“Ya aku memang bajingan. Lalu kau mau apa?”
“Dengar. Aku tak mau ada yang berdarah di sini. Jadi, aku hanya ingin mengatakan kalau aku berhenti sampai di sini. Jangan mencariku jika kau hanya untuk melibatkanku dalam rencana busukmu. Nikmati karma yang akan kau terima setelah ini.. Sepupuku Aldi”
◎▶◀◎
Pria tampan nan gagah memasuki lobi perusahaan dengan penuh wibawa. Ada beberapa karyawan yang menyapanya dipagi yang cerah ini. Hari ini perasaannya cukup lega dan lebih lapang. Terlebih lagi saat dati malam sebelum tidur, Ia mendapat jatah~ uuhh~ paginya langsung seger. Astaga!
