05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
37| Unbelievable (3) — ♪: Shawn Mendes feat. Astrid - Air — ◎▶◀◎
(Namakamu) terbangun dengan terburu-buru karena merasakan suatu gejolak yang begitu menyakitkan di perutnya. Ia meremas perutnya yang masih rata sambil berlari ke kamar mandi.
Namun belum sampai ke dalam kamar mandi, (namakamu) lebih dulu memuntahkan cairan yang membuatnya mendadak pusing dan tubuhnya terasa lemas.
Tengkuknya terasa dipijat yang membuat (namakamu) semakin gencar untuk memuntahkan cairan menyebalkan tersebut. Ini menyakitkan, batinnya dalam hati. Dirinya yang jongkok di depan pintu kamar mandi pun menjadi terduduk karena sangkin lemasnya.
“Sayang..”
Suara bariton milik suaminya menyapa pendengaran (namakamu) secara samar. Pria itu menuntun dirinya untuk masuk lebih dalam ke kamar mandi dan berdiri di dekat wastafel. Menyalakan kran air lalu membasuh mulut (namakamu) yang terkena cairan muntahnya sendiri.
Setelah selesai membasuh, Iqbaal menggendong (namakamu) keluar dari kamar mandi dan membaringkannya di ranjang mereka.
“Kau kenapa hm?” tanya Iqbaal dengan ada rendah, Ia melap wajah istrinya yang juga Ia basuh tadi dengan handuk kecil.
Wanita yang tengah hamil muda itu menggeleng pelan, “Aku memang seperti ini setiap pagi” lirih (namakamu).
Iqbaal mengerjap, “Setiap pagi? Tapi aku tak penah melihatmu seperti ini setiap paginya?” kata Iqbaal sambil meletakkan handuk.
“Karena biasanya aku seperti ini saat kau sudah pergi kekant-”
Huekk huekk
Lagi-lgi (namakamu) tak bisa nenahannya, Ia memuntahkannya di atas celana piyama Iqbaal karena saminya itu duduk disampingnya. Wajahnya pucat dan terlihat sayu.
“Maafkan ak-”
Huek huekk Astaga!
“Kita ke rumah sakit ayo” ucap Iqbaal selesai mengelap mulut (namakamu) dengan handuk tadi. Tanpa perduli dengan celananya yang terkena muntahan sang stri, Ia menggendong (namakamu) keluar kamar dan segera ke rumah sakit.
Saat menuruni tangga sambil menggendong (namakamu) Ia berteriak memanggil David.
“David siapkan mobil” teriak Iqbaal keras. Sampai-sampai Bibi Agne yang tengah menyiapkan sarapan di dapur memekik kaget mendengar teriakan Iqbaal.
