05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bab 16| His Fams (2) — ♪: Daniel Skye ft Cameron Dallas - All I want — ◎▶◀◎
“KAKAK IPAR?!” pekik Steffi saat melihat siapa dibalik pintu rumahnya.
“H-hai” sapa (namakamu) berusaha tersenyum ramah guna menghilangkan rasa canggung dan juga kikuk didepan keluarga 'calon suaminya'
“Ayo masuk,” Steffi menyeret (namakamu) dengan menggebu-gebu.
Iqbaal yang berstatus sebagai kakak dari Steffi itu menyela, “Apa kau tak mau menyeretku juga, Steffi?” sindirnya. Pria tampan itu mengenakan kemeja kasualnya berwarna hijau lumut.
“Tidak” ucap Steffi melepaskan tangannya dari (namakamu) lalu bersedekap dada.
“Adik durhaka” desis Iqbaal.
Wanita paruh baya dan gadis kecil menghampiri ketiga anak manusia yang beradu mulut didepan pintu itu.
“Ah, Mom. Kenalkan ini (namakamu), dan (namakamu) ini mybeautiful mommy” ucap Iqbaal memperkenalkan.
“Ah kau gadis yang waktu itu membantuku kan, maaf karena waktu itu kita tak sempat berkenalan, aku Rike. Panggil aku mom karena kau akan menjadi menantuku” ucap Rike tersenyum.
Iqbaal sedikit terkejut, “Mom pernah bertemu (namakamu) sebelumnya?” tanyanya.
Rike mengangguk, “Ya. (Namakamu) pernah membantu mom membayar belanjaan disupermarket waktu mom meninggalkan dompet”
(Namakamu) hanya tersenyum dengan ringisan sedikit dan Iqbaal hanya mengangguk singkat.
(Namakamu) menoleh kebawah saat merasakan ujung dressnya seperti ditarik.
“Bibi (namakamu)” panggil gadis kecil yang (namakamu) masih ingat kalau gadis kecil itu adalah cucu dari Rike.
(Namakamu) berlutut menyamai tinggi gadis kecil berusia tiga tahun itu, “Hei, kita bertemu lagi” kata (namakamu).
“Kau masih mengingatku kan, bibi? Aku Aliqua” ujar gadis kecil dengan bando ungunya.
(Namakamu) tersenyum ramah, “Tentu saja bibi masih mengingat gadis manis sepertimu, Aliqua” ucapnya gemas.
Aliqua tercengir menampilkan gigi susunya yang belum sempurna seluruhnya, “Bibi datang bersama dengan pamanku, bibi sudah mengenalnya ya? Padahal aku baru saja ingin mengenalkan bibi dengan paman”
