05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
34|Almost. — ♪: The Chainsmokers Feat. Daya - Don’t Let me Down — ◎▶◀◎
“Dokter!!”
“Karel panggil dokter cepat!” teriak Iqbaal begitu Karel masuk saat mendengar jeritan (namakamu) yang memanggil nama sepupunya dengan kencang.
Karel berlalu dan tak lama kemudian pria berjas putih dengan diikuti dua suster dibelakangnya memasuki kamar rawat Aldi. Dengan cekatan sang dokter mulai memeriksa pasiennya.
“Dokter, jantungnya melemah” ucap salah satu suster.
Sang dokter mengangguk paham. “Mohon tinggalkan ruangan ini” ucapnya pada Iqbaal, (namakamu) dan Karel.
Ketiga manusia tersebutpun menurut untuk meninggalkan ruangan, membiarkan dokter tersebut melakukan tugasnya dalam menangani Aldi.
Iqbaal membimbing (namakamu) untuk duduk di ruang tunggu yang tak jauh dari kamar rawat Aldi. Wanita itu belum meredakan tangisnya yang terus membasahi kemeja sang suami. Rasanya perih sekali, sampai Ia tak bisa mengontrol tangisnya.
Mengelus rambut panjang sang istri, mencoba memberi ketenangan dan berharap kalau (namakamu) akan meredakan tangis pilunya.
Sementara Karel duduk tak jauh dari pasangan suami-istri tersebut. Ia meraih ponselnya yang bergetar disaku celana. Telfon masuk.
Dengan segera Ia menggeser ibu jarinya pada icon hijau untuk menerima panggiln telfon tersebut.
Ia tampak serius mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut si penelpon yang diketahui adalah orang tua Aldi. Namun tak lama, panggilan terputus.
“Apa ada masalah?” tanya Iqbaal ingin tahu. Sedari tadi Ia memperhatikan Karel yang tampak cemas dengan guratan yang sangat kentara diwajah pria itu.
“Tidak. Hanya saja orang tua Aldi harus menunda kedatangannya dari Korea dikarenakan cuaca sedang buruk yang menyebabkan penerbangan ditunda”
“Mereka baru akan datang hari ini? Bukankah kau bilang Aldi sakit keras semenjak 5 bulan terakhir? Kalau Iya, mengapa mereka tega sekali baru menjenguk anaknya yang sakit” omel Iqbaal.
Karel menggeleng. “Tidak. Kau salah Mr. Dhiafakhri. Selama sakit, Aldi selalu dirawat oleh orang tuanya. Hanya saja tiga hari yang lalu mereka kembali ke Korea untuk mencari obat tradisional yang sekiranya dapat menyembuhkan penyakit anaknya, dan akan kembali hari ini. Namun ada sedikit kendala”
Iqbaal mengangguk, “Sebenarnya, penyakit apa yang diderita sepupumu itu?”
Karel menggelengkan kepalanya lemas, “Aldi tak mengijinkan siapapun tahu mengenai penyakit yang dideritanya kecuali aku, dan orang tuanya. Maaf”
