05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Extra Bab| My World — ♪: Imagine Dragons - Believe — ◎▶◀◎
(Namakamu) menatap bayi laki-lakinya dengan penuh haru dengan matanya yang berkaca-kaca dan hidungnya yang memerah. Bayi laki-laki yang sangat tampan karena hampir seluruhnya mewarisi wajah tampan sang suami mulai dari hidungnya, rambut hitamnya dan bibirnya yang tipis. Hanya mata bulat dan bening milik Davies yang menyerupai (namakamu), selebihnya lebih dominan kepada Iqbaal.
Davies Dhiafakhri.
Iqbaal dan (namakamu) sepakat memberi nama bayi mereka dengan nama tersebut. Sempat sedikit berdebat soal pemberian nama tapi akhirnya bisa diatasi dengan mengalahnya sosok Iqbaal Dhiafakhri. Baginya, (namakamu) sudah berjuang mati-matian demi buat hati mereka jadi tak ada salahnya untuk memberi istrinya itu agar mengambil alih dalam pemberian nama dan lagipula nama bayi mereka sangat bagus.
Kembali lagi dengan (namakamu) dan bayinya yang saat ini sedang menyusu dengan lahap karena sepertinya baby Davies sedang lapar. Sedikit cerita tentang (namakamu) yang awalnya sangat tak terbiasa dengan semua hal yang bersangkutan dengan sosok bayi mulai dari cara menyusui sampai memandikan bayi untung adik iparnya, Masha bisa mengajarinya dengan baik.
(Namakamu) menyusuri telunjuknya membelai lembut pipi bulat Davies yang masih dengan lahap meraup dadanya. Sesekali (namakamu) meringis geli karena sangat tak terbiasa, tapi memang dirinya harus terbiasa dengan semua ini dikarenakan dirinya akan memberikan ASI langsung untuk bayinya.
“Apa jagoan kecil kita sudah tidur?”
Suara Iqbaal mengejutkan dirinya yang langsung mengambil selimut kecil milik Davies untuk menutupi dadanya yang terbuka karena Davies masih menyusu.
“A-ah belum, dia masih menyusu” jawab (namakamu) gugup karena masih terkejut.
Iqbaal naik ke atas ranjang lalu menarik selimut kecil yang menutupi dada istrinya itu dengan cepat hingga membuat (namakamu) memekik kecil. “Dengan menutupnya kau membuatnya tak bisa bernafas, (namakamu)” ucapnya menjeda, “Lagipula untuk apa kau menutupinya karena aku juga sudah melihat semuanya lebih dari sekedar dadamu”
Iqbaal sialan!
“Dan kau jangan melihatku seperti itu!” ujar (namakamu) memukul Iqbaal dengan bantal kecil.
Iqbaal tertawa. Menggoda istrinya seperti ini menjadi salah satu obat penatnya setelah satu harian bekerja, apalagi sekarang bayi laki-lakinya sudah hadir ke dunia dan itu menambah kebahagiaan seorang Iqbaal Dhiafakhri.
“Kau lihat sayang, mommy mu memukul dad dan ini sakit sekali” adu Iqbaal dengan ringisan yang dibuat-buatnya sambil merunduk mengecupi pipi bulat Davies.
