05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Prolog| Plantikan - ♪: Justin Bieber- I'll Show You -
◎▶◀◎
Suara riuh tepuk tangan menggelegar di gedung aula sebuah perusahaan saat petinggi muda itu menyelesaikan pidato singkatnya. Tepat hari ini dilaksanakannya pelantikan pergantian petinggi di perusahaan properti yang terkenal dengan kesuksesannya, Id's Corp.
Seluruh petinggi dari perusahaan lain turut hadir dalam acara pelantikan, juga seluruh staff yang tergabung diperusaahaan ini. Perusahaan yang dulunya dipimpin oleh pria paruh baya yang sudah tidak memiliki waktu lagi untuk mengurus perusahaannya dikarenakan kesehatannya yang menghambat dan mengharuskannya untuk selalu beristirahat penuh. Kini pria paruh baya itu mewariskan perusahaannya kepada putera sulungnya yang juga ahli dalam bidang properti dan berbisnis.
Iqbaal Altr Dhiafakhri, putera sulung dari Herry Gibran Altr. Pria berusia 27 tahun dengan wajah bak dewa Yunani membuat para staff dan petinggi wanita yang ada di aula ini menelan ludah saat melihat pria berahang tegas itu menyampaikan pidato singkatnya.
Iqbaal tergabung disalah satu perusahaan ternama di London. Ia memutuskan kembali saat mendapat kabar bahwa kesehatan ayahnya semakin memburuk, dan diminta untuk mengambil ahli perusahaan yang sebenarnya memang sudah diwariskan kepada Iqbaal karena ayahnya karena tak bisa lagi mengurusnya.
Iqbaal bernafas lega saat menyelesaikan pidato singkatnya yang disambut baik oleh Audience.Tersenyum bangga saat semua yang ada di aula ini berdecak kagum padanya. Iqbaal baru saja menyampaikan pidato tetapi sudah seperti ini reaksi mereka, bagaimana nanti jika melihat cara pemikiran Iqbaal dalam berbisnis dan juga kinerjanya? Hm.
Tapi saat hendak meninggalkan podium serta panggung yang ada di aula ini, Iqbaal menangkap sosok gadis yang terjatuh di deretan kursi paling belakang yang tak jauh dari pintu masuk aula, gadis itu terlambat datang untuk menghadiri pelantikan.
Gadis itu jatuh terjerembab kedepan dengan lutut mendarat lebih dulu di atas karpet merah yang sengaja digelar kemudian disusul kedua tangannya yang turut menyentuh karpet, badannya membungkuk membuat rambut gadis itu berjatuhan kedepan sehingga Iqbaal tidak bisa melihat wajahnya. Iqbaal mengulum senyum geli saat melihat kejadian dimana gadis itu terjatuh kerena tersandung heels nya sendiri.
"Dasar bodoh." desis Iqbaal dengan seringaian diwajahnya lalu berjalan meninggalkan panggung.
