05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
21| A Grin - ♪: Zayn Malik ft Kehlani - Wrong - ◎▶◀◎
Malam harinya disebuah club di kota. Suara musik dan dentuman keras memekakkan telinga. Di sini, pria bermata hazel sedang mencoba menjernihkan pikiran. Namun bukan malah jernih justru semakin menyesatkan.
Aldi. Pria itu sudah mabuk karena menenggak beberapa botol Whisky. Aldi menyanggah tubuhnya dimeja bar sambil terus meracau-racau yang tak dapat didengar dengan jelas.
"Satu lagi" pintanya pada bartender yang dikenal bernama Mark.
"Kau sudah terlalu mabuk, kawan" tolak Mark.
Aldi meringis sambil memegangi pangkal dahinya, "Ayolah satu lagi takkan membuatku mabuk dan mati"
"Ada apa denganmu, tak biasanya kau seperti ini?" tanya Mark lalu terkekeh.
"Terlalu rumit" racau Aldi, "Gadisku akan menikah besok"
"Biar ku tebak, kau patah hati heh?" kata Mark masih meladeni Aldi yang sudah mabuk berat dan hampir tak sadarkan diri.
"Tidak juga, dengan begitu aku tak bisa mendapatkan perusahaan ayahnya" Aldi merebahkan kepalanya dimeja bar lalu mengacungkan telunjuknya didepan Mark, "Berikan aku satu lagi"
"No!"
Aldi menggebrak meja bar, "Ayolah Mark!"
"Kau punya segala cara untuk membatalkan pernikahan gadismu"
"Entahlah"
Mark mencondongkan kepalanya lalu membisikkan sesuatu diitelinga Aldi dengan agak berteriak karena musik yang dimainkan oleh DJ sungguh memekakkan.
Dalam setengah kesadarannya, Aldi masih bisa mendengar dan mencerna apa yang Mark bisikkan padanya walaupun dalam keadaan seperti ini.
"Dengan begitu kau yang akan menikahi gadismu lalu mendapatkan perusahaan ayahnya" ucap Mark menyeringai sambil melap gelas-gelas berkaki yang berjejer di rak dibelakang tubuhnya.
"Kau yang terbaik Mark!" erang Aldi tak sadarkan diri di atas meja bar.
Sementara Mark menggelengkan kepalanya lalu mengotak-atik ponselnya sebentar untuk menghubungi Karel agar membawa Aldi pulang karena dirinya tak ada waktu untuk sekedar mengantar Aldi yang sudah tak sadarkan diri karena mabuk.
"Seperti biasa, kemarilah dalam 10 menit" kata Mark memutuskan sambungan telfonnya pada Karel, kemudian kembali bekerja.
