05/12/2017 #46 In Fanfiction
27/11/2017 #84 In Fanfiction
"Bersikap seenaknya, menghina sepuasanya tanpa memikirkan perasaan orang yang dihinanya, mengatur sesuka hatinya. OMG,...you're so bossy!"
-(namakamu) Arabelle Mikaila-
Started write on June...
Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.
Bab 9|Oh My Gosh! — ♪: Shawn Mendes - There's nothing holdin’ me back —
◎▶◀◎
Seorang gadis muda nan cantik memasuki area kantor. Ia berjalan sepanjang lobi sampai ke meja resepsionis.
“Selamat siang nona Stefhanie”
“Ah bibi, panggil aku Steffi saja” gadis muda itu merengut pada sang resepsionis.
Resepsionis yang bernametag Carla itu terkekeh, “Baiklah, maafkan aku” ucapnya.
“Bibi, apa Iqbaal ada di kantor?” tanya Steffi memajukan badannya yang terhalang meja pembatas Carla.
“Ada. Mr. Dhiafakhri ada di ruangannya”
“Dia sedang rapat?”
Carla menggeleng, “Tidak, beliau baru saja menyelesaikan rapatnya. Mungkin sedang beristirahat sejenak di ruangannya”
Steffi hanya memangut-mangutkan kepalanya, “Aku ingin menemuinya, bisakah?” tanyanya antusias.
Baru saja Carla ingin mengatakan sesuatu, pria dengan aksen bule dan setelan jasnya menghampiri Steffi yang berdiri didepan meja resepsionis. Bryan Domani.
“Hei, girl” sapa Bryan.
“Bryan!” pekik Stella senang saat melihat Bryan. Steffi cukup akrab dengan beberapa orang di kantor ini dikarenakan dirinya yang memang sering berkunjung guna menemui sang ayah dulunya.
“Aku tidak melihatmu sebulan ini” tanya Bryan. Mereka sambil berjalan ke ruangan sang Presdir. Setelah tadi Steffi berpamitan dengan Carla untuk mengikuti Bryan.
Steffi mendendengus, “Tugas kuliahku menumpuk. Jadi aku tak bisa pergi ke sini karena sibuk dengan kertas-kertas makalahku” jawab Steffi sebal yang membuat Bryan terkekeh.
“Aku sudah pernah merasakan sepertimu dulu. Dan ya, memang sangat banyak, bersabarlah”
“Aku sudah sangat sabar menghadapi dosen yang sungguh banyak tingkah. Menyebalkan” sungut Steffi.
Sedangkan Bryan hanya tertawa gemas melihat Steffi. “Sudah sampai. Masuklah, Mr. Dhiafakhri ada didalam. Aku permisi dulu, ada hal ingin aku kerjakan lagi” kata Bryan.
Steffi tersenyum lalu mengangguk, “Terima kasih, Bryan”
“Sama-sama” ucap Bryan berlalu sambil meninggalkan senyuman untuk Steffi.
