7 - Balas Dendam

2.3K 132 5
                                    

Hidup itu antara terpilih atau tersisih

Aghatan

******

Walaupun bel pulang sudah terdengar namun Aghata masih berkutat dengan segala macam buku kimia dari sumber yang berbeda. Ia akhirnya memutuskan untuk pergi keperpustakaan, teringat akan tugas yang diberikan pak Budi kepadanya.

Sebenarnya dia sangat malas berurusan dengan tugas itu tetapi dia sudah diberikan amanah. Jadi mau tidak mau dia harus menjalankannya, agar pak Budi tidak kecewa kepadanya.

Sore ini perpustakaan terlihat sangat sepi hanya ada bu Titik didalamnya. Tentunya Aghata sangat bersyukur karena dia bisa berkonsentrasi penuh nanti. Sedangkan sebelum ia sampai dipurpustakaan tadi ia sempat melihat kelapangan outdoor yang tampak ramai karena ada anak ekstrakurikuler taekwondo atau apapun itu yang sedang latihan.

Tadi dia juga sempat melihat Nathan ashhh NIAL di dalam klub itu. Ahh tapi Aghata tidak peduli karena Ia masih kesal dengan cowok itu. Aghata juga tidak ingin harinya bertambah buruk jika harus bertemu dengan Nial dan menghadapi sikap arogannya itu.

"Neng udah selesai belum belajarnya?" tanya bu Titik memecah keheningan

"Neng?" panggil bu Titik sekali lagi

"eh iya sebentar lagi bu" sahutnya kemudian ia melihat jam tangannya yang tengah menunjukkan pukul 4 sore dan itu berarti sudah waktunya perpustakaan tutup.

"hehe maaf ya bu, oh ya bu boleh pinjam buku ini?" tanyanya sambil menunjukkan buku kimia yang cukup tebal itu

"tentu saja"

"terima kasih bu" ucap Aghata menampilkan senyum tulusnya. Manis sangat manis

"Iya sama-sama" bu Titik membalas senyum muridnya itu.

Setelah selesai mengemasi barang-barangnya Aghata langsung meninggalkan perpustakaan dan tentunya bergegas untuk pulang.

"duh lupa belum minta jemput Abang" batinnya lalu tak mau membuang waktu lama ia menerogoh saku untuk mengambil Iphonenya dan menelfon kakaknya itu.

"halo" terdengar suara dari sebrang telfon

"Bang jemput ya" ucapnya manja

"kapan? Sekarang Ta?" tanyanya berniat menjaili adiknya itu

"iya lah.. Masak tahun depan" jawab Aghata sarkas

"gitu aja ngambek Ta bocah banget" ucap kakaknya cekikikan

"yaudah BURUAN" perintah Aghata sambil menekankan kata buruan. Dan tak peduli lagi jawaban abangnya Aghata langsung menutup telfonnya.

Suasana sore ini agak mendung jadi Aghata sesekali menggosokkan telapak tangannya agar rasa dingin sedikit berubah jadi hangat.

Tin tinn

"akhirnya" kata Aghata menghembuskan nafas lega setelah melihat abangnya

"lama banget sih bang untuk gak lumutan" gerutunya

"macet tadi dijalan, yaudah cepet naik mau ujan nih!" perintah Jordy

"sabar elah salah sendiri gak bawa mobil" tukasnya

Mereka berdua cukup beruntung kali ini karena perjalanan menuju rumahnya tidak terjebak macet sama sekali. Jadi mereka tidak kehujanan saat di perjalanan. Ya, sesampainya dirumah hujan langsung turun begitu derasnya.

AghatanOn viuen les histories. Descobreix ara