4 - Adhisya Nicholas

3.1K 156 3
                                    

Spesial untuk Septiana Dyah Anissawati

..................

Karna kita hanya ditakdirkan bertemu, bukan bersatu

~Aghatan

*****

"Nial lo di panggil pak Budi disuruh keruangannya!" seru sang ketua kelas

Nial hanya menjawab dengan tatapan matanya.

"slow aja tuh mata, gue gatau ada apa pokonya lo disuruh dateng keruangannya sekarang" balas Satria yang mengerti arti tatapan mata bertanya Nial.

Tanpa menjawab Nial segara bangkit dari bangkunya dan berjalan menuju ruangan guru kimianya itu.

Sesampainya didepan ruang pak Budi Nial mengetuk pintu dan terdengar suara dari dalam

"silahkan masuk" tutur pak Budi

"Ada apa pak?" tanya Nial to the point

"duduk saja dulu nanti saya jelaskan maksud saya manggil kamu tapi setelah teman kamu sudah sampai"

Nial mengerutkan dahinya mendengar bahwa yang dipanggil pak Budi bukan hanya dirinya tapi masih ada orang lain.

"permisi pak" seruan seseorang di pintu yang sedang mengatur nafasnya karena berlari

"masuk aja nak" perintah pak Budi

Nial kembali mengerutkan dahinya ketika melihat cewek yang ada didepannya dengan tampilan yang awut-awutan.

Tapi cewek yang ditatap Nial memilih untuk mengabaikan karena dia merasa risih. Dan bertanya tujuan pak Budi memanggilnya

"Kalau boleh tau ada apa ya pak? Kok bapak manggil saya" tanya Aghata dengan sopan. Tentu saja cewek tersebut adalah Aghata.

"maksud saya memanggil kalian ada hubungannya dengan nilai kimia kalian" jelas pak Budi

"Nilai saya jelek ya pak sampai bapak manggil saya? Duh padahal saya udah belajar loh pak" terang Aghata cemas dengan nilainya

Sedangkan Nial hanya menaikan alisnya mendengar penjelasan pak Budi. Tak ingin berkomentar panjang lebar

"bukan begitu, justru nilai kalian sempurna. Maka dari itu saya ingin memberikan tugas tambahan untuk kalian"

"tugas tambahan? Maksudnya apa ya pak?" tanya Aghata tidak mengerti

Oke Nial sangat penasaran dengan jawaban pak Budi tentang tugas tambahan.

"saya ingin kalian membantu Adhisya Nicholas yang kebetulan sangat lemah di pelajaran kimia" ucap pak budi yang terlihat memohon

"saya gak mau" sanggah Nial cepat

"saya mau pak, saya sangat senang jika bisa membantu" jawaban yang diberikan Aghata membuat mata Nial ingin meloncat dari tempatnya.

Sebenarnya ada maksud lain mengapa Aghata menerima tugas tambahan itu tanpa penolakan sedikit pun.

"baiklah kalau begitu kalian bisa memulai saat kalian sudah sial" terangnya

AghatanWo Geschichten leben. Entdecke jetzt