21 - Poor Kenzo

2K 115 4
                                    

Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen 💋

*****

Kringggggg

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kringggggg

Jam diatas nakas itu membangunkan seorang pria yang masih menenggelamkan tubuhnya dengan selimut tebal bermotif baymax. Walaupun diusianya yang menginjak 18 tahun dia masih suka dengan tokoh kartun berwarna putih itu.
Usia memang tidak mempengaruhi apa yang kita sukai. Well sekarang bocah SMP saja sudah berani kencan dengan lelaki dewasa bahkan opa??

Kembali dengan pria yang mulai beranjak dari kasurnya karena terganggu dengan suara nyaring jam weker. Dia bukan pria yang malas hanya saja dia merasa bosan menjalani rutinitasnya yang tidak ada bedanya setiap hari.

Berangkat sekolah, mengikuti pelajaran, ke kantin, berkumpul dengan teman-temannya, belajar di perpus, dan terakhir latihan taekwondo. Selalu begitu walaupun ada beberapa kegiatan yang tidak dilakukan seriap hari.

Membosankan? Hanya itu yang ada dibenaknya ketika meratapi kegiatannya.

Hufft

Helanaan nafas kasar keluar dari mulutnya ketika ia mulai bersiap untuk menjalani rutinitas yang membosankan. Memasang jam tangan rolex di tangan kirinya, memakai gel dirambutnya kemudian di berikan aksen acak-acakan di jambulnya, dan terakhir menyemprotkan minyak wangi dibeberapa titik tubuh pria itu.

Pria itu memutuskan untuk turun kelantai bawah dan disana terlihat wanita paruh baya yang menyiapkan sarapan. Tak begitu menghiraukan keberadaan wanita yang masih terlihat cantuk itu, ia berniat langsung pergi kesekolah. Tapi sebelum sampai ke garasi, wanita paruh baya tersebut memanggil putra kesayangannya untuk sarapan bersama.

"Nak sarapan dulu sama mama! Jangan berangkat sekolah dulu!" langkah kaki ibunya tampak begitu mengganggu pergerakan Nial

"sarapan di sekolah" ucap Nial mencoba menjawab dengan kalimat panjang

"kamu gak mau nemanin mama sarapan? Mama kangen sama kamu" suara itu tampak lemah namun berbeda jika Nial yang mendengarkannya.

"kangen?" wajah itu tampak pias ketika mendengar pertanyaan sarkas anaknya "assalamualaikum" tanpa menunggu jawaban ibunya Nial segera menuju motornya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Macet tidak menghalangi Nial untuk melajukan motornya, dia tidak peduli dengan klakson yang berbunyi nyaring tiada henti. Yang ada dipikirannya sekarang dia ingin cepat sampai kesekolah dan melanjutkan tidur dikelas ah uks lebih baik karena disana sangat nyaman untuk tidur.

10 menit berlalu dan dia sudah masuk di area SMA GARUDA.

Memakirkan motornya dengan asal tidak peduli ditegur bahkan helmnya diambil oleh tim ketertiban, dia melenggang dengan angkuh di koridor. Sekolah memang masih tampak sepi mengingat ini masih cukup pagi dan mungkin siswa yang lain masih bergelung manja dengan pulau kapuknya.

*****

"ngapain lo?" instrupsi sekorang cowok tak lupa dengan nada yang cukup pedas

"gue tanya sama lo" tidak mendapat jawaban dari gadis didepannya yang tampak kesal dia memperjelas kalimatnya

"lah lo tumben udah dateng? Pake ngagetin gue lagi!" Aghata mencebikkan bibirnya melihat Kenzo yang sekarang nyengir lebar

"sok-sok an tegas lagi" lanjut Aghata masih kesal dengan tingkah teman seangkatannya itu

"gue emang tegas kali Tha secara mantan ketua osis, cuma sama lo doang gue lembut soalnya lo kan bidadari jadi gak cocok di ketusin" Aghata ingin muntah mendengar kalimat yang dikeluarkan Kenzo. Terlalu percaya diri bahkan narsis sama sekali bukan cowok idaman Aghata, tapi dia tetap bersikap baik dengan Kenzo terlepas dari semua kenarsisannya.

"serah lo deh!" Aghata membalas dengan ogah-ogahan

"gue suka sama cewek loh Tha tapi sayangnya dia biasa aja sama gue" Kenzo tiba-tiba mengucapkan kalimat yang melenceng dari pembicaraan

"ya buat dia luar biasa sama lo lah Zo gitu aja gak bisa, katanya mantan ketua osis tegas tapi giliran suka sama cewek lempeng gini" wajah Kenzo tampak tertekuk rapat setelah mendengar perkataan Aghata. Demi tuhan apakah dia tidak tahu atau hanya berpura-pura saja jika cewek yang dimaksud itu dirinya??

"gue udah berjuang kali tapi dia aja yang gak pernah liat gue" Aghata terkikik geli mendengarnya "mungkin dia nganggep lo setan makanya gak kelihatan" saut Aghata bercanda

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang melihat interaksi keduanya dari kejauhan. Orang tersebut terus memperhatikan gerak gerik Aghata yang pagi hari ini sedikit menarik perhatiannya. Nial bahkan memposisikan dirinya dikursi koridor untuk menyaksikan interaksi dua orang tersebut.

Bukan bermaksud lain Ia hanya ingin melihat tingkah laku partner mengajarnya ketika digoda oleh seorang cowok. Matanya terus mengarah kedepan dengan tajam dan tak sengaja pandangannya bertubrukkan dengan mata khas Asia Aghata.

Mereka saling menatap beberapa detik dan tatapan antara mata hijau dengan mata coklat Asia tersebut harus terputus ketika Nial bangkit dari duduknya menghampiri Aghata dan Kenzo.

Nial menatap tajam Kenzo tanpa alasan yang pasti. Dia hanya mendadak tidak suka dengan keberadaan cowok didepannya itu,  sangat mengganggu pikirnya.

Mendadak tercipta keheningan diantara 3 orang tersebut. Mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri, Aghata yang menatap heran Nial, Nial yang menatap tajam Kenzo dan Kenzo yang sedang menatap Aghata dengan senyuman. Bukankah mereka bertiga sangat manis? Seperti remaja yang sedang dimabuk asmara yang satu menatap penuh damba dan yang satu tampak memberikan tatapan kecemburuan? Well tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan diri mereka.

Yang pasti keturunan Hawa tersebut tampak tidak nyaman dengan keheningan yang terjadi cukup lama ini. Dia juga tampak kebingunan untuk memecah suasana yang cukup mengesalkan.

"gue ke kelas duluan" akhirnya setelah beberapa saat dia berhasil memecah keheningan dengan kalimat yang sangat tepat

"gue anter!!" ada apa dengan dua keturunan Adam yang tampak kompak?

"gue bisa sendiri" setelah menghilangkan keheranannya dengan dua cowok didepannya ini, ia berhasil mengucapkan satu kalimat lagi

Tapi nyatanya kalimat itu tidak diindahkan oleh cowok dengan tatapan tajam itu karena tanpa mengucapkan sepatah katapun dia langsung mengaitkan tangannya ke tangan Aghata. Untung saja keadaan sekolah masih cukup sepi jadi tidak ada yang memergoki dua sepasang itu.

Bahkan Kenzo hanya mampu memandang dua orang yang berjalan beriringan tersebut dengan mata melebar dan bibir setengah terbuka. Dia masih ingat betul bagaimana ekspresi Aghata saat tangannya ditarik oleh Nial. Dia memiliki saingan baru saat ini dan tampak lebih berpotensi daripada dirinya??? Oh poor Kenzo!!!




================================

Akhirnyaaaaa post juga author emang suka ngaret tapi tetep post kok demi kelangsungan hati author

Tak lupa terima kasih kalian yang sudah membaca, memvote dll untuk Aghatan iniiii... Gak percaya aja kalau mau 10k readersssss 😭😭😭

Terima kasih sekali againn





AghatanWhere stories live. Discover now