Chapter 30 : Goodbye Letter and The Sweet Pea

5.9K 338 40
                                    

Memiliki pasangan seperti Andre adalah salah satu dari hal-hal terbaik yang pernah takdir berikan kepadaku. He's so all rounded, wajah yang tidak kalah tampan dari Milo yang notabene artis Instagram, fisik yang aduhai seksi, ditambah personality yang memikat, benar-benar tidak salah aku berikan dia gelar my prince charming. Namun, dia sangat jauh dari kata sempurna, masih ada hal-hal yang membuatnya selayaknya manusia normal yang mempunyai kekurangan. 

Tetapi dimana-mana, diberikan hal-hal seperti itu biasanya disertai dengan tanggung jawab besar yang harus diemban, khususnya untukku, si penerima anugerah tersebut. Dan tanggung jawabnya sungguh berat untuk tetap bisa membahagiakannya. Walaupun sulit, akan kuhadapi semuanya.

Andre oh Andre.

Beberapa hari berlalu semenjak pengunduran diri-ku telah berlalu yang masih kurahasiakan dari semua orang. Wawancara dari pihak sponsor dan penyelenggara beasiswa-pun telah kulakukan secara diam-diam, hanya tinggal menunggu hasil dan beberapa tahapan lagi, sehingga akhirnya aku benar-benar akan pergi. Dan sampai saat ini, aku masih bisa berakting semuanya baik-baik saja.

Aku tidak tahu cara mengatakan perpisahan dengan Andre, membayangkannya saja membuat hatiku sakit. Tetapi aku yakin, menjauhkan diri dari semuanya yang seperti chaos ini akan berdampak baik untukku. Memanglah kedengarannya aku egois, namun aku juga tidak mau lagi hubungan ini akan terus dan terus menarik masalah. Sepertinya alam-pun menantang hubungan kami.

Sekarang aku sedikit mengerti apa yang Milo rasakan ketika dia berhubungan dengan Andre dulu. Dia ada benarnya berkata bahwa hubungan mereka tidak akan bisa dibawa kemana-mana lagi, Milo hanyalah orang yang berpikiran logis yang kebalikan dari Andre yang seperti pemimpi yang menurutku adalah salah satu kekurangannya. Jadi sekaranglah giliranku mencampakkan Andre seperti yang dilakukan Milo. Aku benar-benar pengecut yang tidak pantas bersamanya. Ditambah aku yang seenaknya memutuskan secara sepihak seperti ini. Benar-benar tidak bertanggung jawab. Sebagian diriku yang lain memaki keputusanku itu.

Namun rencana ini harus di lakukan.

Secangkir teh menemaniku di kamar, di malam yang panas kota industri ini, sendirian. Ku ambil catatan, kemudian mulai menulis.

Untuk Andre,

Yang sangat ku kagumi.

"Arghh, apa-apan ini begitu garing" aku merobeknya, lalu melemparkan ke tempat sampah.

Untuk Andre,

Yang sangat ku cintai.

Tulisanku berhenti melihat kata-kata itu "Aduh, kenapa susah sekali ya" lanjutku membuangnya lagi.

Untuk Andre,

Gue ingin lo

"Nggak boleh, harus pakai bahasa formal" entah sudah kertas yang keberapa ini.

Aku harus menulis sesuatu yang tidak akan membuatnya sedih, walaupun ironisnya aku menuliskan hal ini dengan mata yang berkaca-kaca. Seperti yang ibuku pernah katakan, lelaki harus tahu cara untuk melepaskan. Aku akan melepaskannya dengan bahagia, setidaknya aku harus berusaha.

Kuambil lagi penaku, lalu mulai menulis lagi.

Untuk Andre,

Yang keringatnya tidak pernah bau, kecuali saat teler.

Aku ingin kamu melakukan hal-hal berikut jika aku sudah jauh di benua seberang.

1. Jangan lupa rawat kucing-ku, walaupun dia suka buang air sembarangan.

Engineer HomoWhere stories live. Discover now