Chapter 2 : Homo dude and his boring life

21.1K 761 71
                                    


"Mas Andi, workloadnya Crane-nya berapa?" ibu Bulan bertanya.

"20 Ton" jawab pak Andi.

"Ada kalkulasinya kan?" dia bertanya lagi.

"Ada"

"Drawingnya?"

"Ada"

"Design Assessmentnya?

"Ada"

"Risk Assessmentnya?"

"Elo banyak maunya deh Bul" jawab pak Andi sedikit jengkel.

"Yee.. emang gitu kali requirement-nya, kalo gak ada gak aku approve ya" balas bu Bulan tak kalah sengit.

"Iya.. iya bawel, ntar dibikinin sama si Zikra"

Sekarang aku lagi meeting bersama supervisorku, Steven, Denis, kak Linda dan dari divisi Safety, yaitu ibu Bulan Harahap dan beberapa staffnya, termasuk si ganteng anak baru itu. Aku mencuri-curi pandang kepadanya, dia sedang serius memperhatikan presentasi pak Andi yang kubuatkan sebelumnya.

"Oh ya, nanti dari Team Safety, aku tunjuk Andre ya sebagai pengawas proyek ini" si Ibuk yang berbadan kecil namun bersuara lantang ini menunjuk si cowok ganteng yang langsung menjawab "Iya buk"

"Staff baru ye Bul, belum pernah liat gue" Tanya Pak Andi.

"oh iya.. perkenalkan diri dulu sono ndre" Bu Bulan memerintahkan Andre dengan gelengan kepalanya. Si ganteng mengangguk.

"Selamat siang semua"

"Siaaaang" semuanya menjawab serempak.

"Saya Andre, sebelumnya saya bekerja di *Sensor* (perusahaan saingan ceritanya) selama dua tahun"

"Oh keren juga tuh, ngapain mau pindah, perasaan gedean gaji disitu deh" Tanya pak Andi sok tahu. Padahal sudah 10 tahun berkarir disini terus, tidak pernah kerja di tempat lain.

"Pengen berkarir disini dari dulu pak" jawabnya diplomatis.

"Status-status" Kak Linda memotong dengan Antusias,

Palingan udah punya lima anak, jawabku pesimis dalam hati. Disini mana ada cowok belok.

"Status diakui buk" jawabnya, yang sontak membuat seluruh ruangan meeting yang tadinya hening canggung menjadi heboh. Dia hanya nyengir. Pak Andi tertawanya sungguh lebar, hati-hati pak, nanti kemasukan lalat. "Gue suka gaya lo" katanya.

"Emangnya kamu akreditasi kampus, pake diakui segala" omel bu Bulan.

"Saya single" jawabnya sambil melihat kearahku sekilas, dan anehnya semua orang disana langsung tertawa terbahak-bahak lagi.

"Seriusan?" kata kak Linda yang tersadar dari tertawanya yang tidak pada tempatnya.

"Iya buk" jawab Andre santai.

"Ah.. gak mungkin, gak percaya gue" ujar si kakak kepo.

"jangan-jangan elo sama kayak si Zikra ya, curiga gue" what, si Kakak makin menjadi-jadi nih, membawa-bawa diriku segala. Matanya menyipit memindai si Andre, (emangnya scanner)

"Emang gue kenapa kak" jawabku kikuk, mukaku merah padam dan sedikit takut.

"Elo udah kehilangan arah dan tujuan" Jawabnya misterius. Aku semakin takut dicurigai.

Engineer HomoWhere stories live. Discover now