Chapter 8 : Homo dude and His Buddy

11.2K 502 46
                                    

"Maaf gue nggak bisa" Sahutku melepaskan ciuman Andre, aku masih ragu dan takut dengan ini, gay dude yang ada dalam diriku sedang bahagia akhirnya bisa mendapatkan ciuman pertama, dari cowok ganteng lagi, padahal aku telah berusaha untuk menguburnya. Aku takut jika gay dude ini menguasai diriku, aku semakin jatuh kedalam dosa.

"Kenapa?" tanyanya penasaran, wajahnya terlihat kaget atas penolakanku.

"Gue tidak tahu" Jawabku, air mata kembali lagi mengalir. dia mengangguk kemudian kami larut dalam lamunan masing-masing.

Ini tidak akan mudah, jika aku menuruti apa kemauan diriku yang sebenarnya. Aku sangat tahu sekali, hubungan terlarang seperti ini tidak punya masa depan, kecuali didalam novel-novel porno atau jika aku berada di negeri barat sana.

Sebuah tangan menangkapku, kemudian berteriak "WOYYY GUE DAPET ZIKRAAAA" Hendri memelukku dengan erat, aku berusaha melepaskan pelukannya yang kuat. "Ampunn.. Ampun.. gue gak mainnn" teriakku. Dari jauh para manusia-manusia kurang ajar termasuk Steven dan Doni mendekat ketempat kami seolah-olah mendapatkan gadis untuk diperkosa. Benar-benar waktu yang tidak tepat, bisa-bisanya mereka masih mengangguku walaupun aku sedang frustasi seperti ini.

"Satuuuuuu"

"Duaaaaaa" Mereka bersama-sama termasuk Andre menggoyang-goyangkan tubuhku, masing-masing memegang tangan dan kakiku, mengayun-ayunkanya.

"HAPE GUE WOYYYY" teriakku frustasi yang kemudian sakuku diraba-raba Andre menyelamatkan dompet, ponsel dan buku notesku.

"TIGAAAAAAAA" mereka melemparkanku kedalam laut. Aku melayang diudara, merasakan sensasi menyenangkan, begini ya rasanya terbang. I believe i can fly, gumamku bernyanyi kecil.

"ADUUUH" teriakku, saat pantatku mendarat di atas pasir, para lelaki lemah ini lemparannya tidak sampai membuatku jatuh di air yang lebih dalam. Aku menatap mereka dengan pandangan murka. Kekesalanku belipat-lipat saat ini.

"Sorry Zik, badan lu berat" Sahut Steven dengan sedikit memohon mohon. kemudian ku percikkan air kearah kerumunan yang sedang terbahak-bahak itu, mereka langsung lari terbirit-birit meninggalkanku, dasar pengecut akan kukejar kalian.

Akhirnya aku tidak jadi mengejar mereka dan lebih memilih untuk berenang di air sendirian. Kemudian aku mengapung menatap langit kelabu.

Kenapa aku memiliki kehidupan yang aneh seperti ini?  Maafkan aku Andre, karena aku menikmati ciumanmu tadi, rasanya sungguh luar biasa. Kuharap kau mengerti we're never meant to be together. Tidak ada yang namanya Adam dan Haryanto, adanya Adam dan Hawa.

Seseorang melompat menindih badaku, yang membuatku tenggelam didalam air, aku melihat pantulan cahaya matahari dari dalam laut, matahari itu bergerak-gerak mengikuti arus air, bentuknya sungguh indah.

"Coy, kenape lu galau, enjoy the bitch" Steven ternyata yang menindihku.

Aku melihat temanku yang tidak sempurna itu, kemudian menyadari bahwa bukan aku saja yang mempunyai masalah didunia ini. "Ayo kita enjoy the bitch" aku tersenyum kepadanya.

Kami menaiki Banana boat yang rasanya sangat menyenangkan, apalagi pada saat dilempar kedalam laut yang dalam. Aku, Steven dan teman-teman yang lain bebas berteriak sepuasnya, melupakan masalah sejenak.

Kemudian kami sama-sama menggotong pak Andi dan beberapa teman-teman yang sama sekali belum basah. Kita tidak memperdulikan ancamannya yang mengatakan dia tidak akan memberikan kami lembur lagi, yang kami tahu dia tidak akan setega itu.

"Siap ya paaak" Godaku. lalu kami melempar tubuh orang tua itu yang kemudian memercikkan air asin yang banyak karena badan besarnya, seolah-olah kami telah melempar paus yang terdampar kembali ke habitatnya.

Engineer HomoWhere stories live. Discover now