Kalau aku sedang bermain Tekken, saat pertarungan ronde selanjutnya, pasti ada suara yang menyerukan 'Get ready for the next battle'. Dan kami pun mengulanginya, dua kali, tiga kali, hingga kami sama-sama lelah, dan lutut sama-sama kopong.
Secara tidak langsung aku dan dia telah memilih suatu jalan, jalan yang tidak mudah dan tidak mulus, penuh dengan batu tajam dan duri. Kedepannya pasti banyak masalah yang akan dihadapi. Apakah sebanding dengan hasilnya? apakah pengorbanan yang dilakukan mendapat balasan yang setimpal? Aku tidak tahu jawabannya, yang paling penting aku akan melaluinya bersamanya, beriringan.
ini bukanlah tentang seberapa cepat untuk sampai disana, atau tentang apa yang akan menunggu di ujung jalan itu. It's about the journey, not destination.
Itulah pilihan yang kuambil, pilihan hatiku. Beresiko? tentu saja, takut? sangat.
Aku tahu sekali kalau sudah masuk, aku tidak akan bisa keluar lagi.
***
Kekeke, sorry yah prolognya telat.
YOU ARE READING
Engineer Homo
RomanceBeing gay it's never been easy, especially here in Facility. Zikra, Seorang discreet Arsitek di sebuah perusahaan multinasional yang dipenuhi oleh orang-orang straight nan konservatif. Otomatis dia harus berpura-pura untuk menutupi identitas aslinya...
