Alisha mendekatkan bibirnya ke telinga Lardo dan membisikan sesuatu.
"Alisha Ma Petit sayang Lardo Mi Amor. Putri Qory akan selalu nunggu pangeran Radmi kembali." Air mata Alisha pun membasahi wajah Lardo.

Tanpa mereka sadari, tangan Lardo bergerak pertanda bahwa dia kembali bernapas. Mereka keluar pasrah tak terkecuali Alisha yang tetap setia berada di samping Lardo.
"Selamat jalan kasihku. Semoga kamu tenang Lardo. Aku beruntung pernah memilikimu dan kamulah sumber kebahagiaanku di saat kesedihan melanda hidupku." Alisha kembali ingin menggenggam erat tangan Lardo.

"Do, tangan kamu bergerak. Ya Allah terimakasih. Tapi, apa aku halu?" Alisha mengamati tangan Lardo dan mencubit kecil lengannya.

Tangan Lardo kembali bergerak.
"Kamu beneran sadar sayang. Alhamdulillah. Terimakasih ya Tuhan, Engkau telah memberikanku satu kesempatan untuk kembali bersamanya."

"Qory." Ucapnya pelan.

"Iya Radmi. Ini aku. Kamu udah sadar sayang." Alisha tersenyum dan kini tangisannya pertanda bahagia.

Satu bulan berlalu. Kini Lardo telah pulih akibat kecelakaan tempo lalu. Sungguh sebuah keajaiban Lardo kembali ke tengah-tengah orang yang mencintainya. Tak hentinya semua mengucap syukur akan kebesaran Allah Swt yang telah menghidupkan kembali Lardo tanpa luka yang dikhawatirkan sedikit pun.

Taman Labirin, Bukit Merek, Tanah Karo, Sumatra Utara.

Telihat dari kejauhan dua orang insan yang kembali bersama tengah bergandengan tangan

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Telihat dari kejauhan dua orang insan yang kembali bersama tengah bergandengan tangan. Merasakan indahnya pemandangan Labirin yang dipenuhi tumbuhan hijau nan cantik. Labirin ini jaraknya hampir setengah kilometer untuk mencapai pintu keluar.

"Alisha."

"Hm."

"Kamu ingat waktu kecil saya pernah mengajakmu ke tempat ini?"

"Ya aku ingat. Waktu itu aku lagi sedih banget karena mami nggak pernah ketemu aku di rumah kakek." Dua sudut bibir Alisha terangkat.

"Terus kamu ingat dong. Kalau saya jahilnya kayak apa waktu kecil ke kamu?" Lardo pun tersenyum tipis.

"Iya Do. Kamu ya dari kecil sampai sekarang nggak berubah. Masih aja jahil." Alisha mencebikan bibir mungilnya.

"Tapi sayang kan? Buktinya nggak mau kehilangan saya." Lardo mencubit gemas pipi Alisha.

"Sakit Do. Ish..." Desis Alisha kesal.

"Ayo jalannya cepet Lardo. Biar sampai ke Fountain of Wealth dan kita foto deh di sana." Sambungnya dan Alisha menggamit tangan Lardo untuk mempercepat langkahnya.

Sesuai permintaan Alisha. Lardo harus bersedia menemani Alisha sebagai ganti rugi karena telah membuatnya menangis bahkan seperti orang gila saat di Rumah Sakit. Alisha ingin menjelajahi Kota Medan bersama orang terkasih.

Trust MeKde žijí příběhy. Začni objevovat