27 - I Wuf You Qory

2.1K 115 20
                                    

Jika aku melihatmu murung maka hatiku terasa teriris dan sesak dan apabila melihatmu menangis terisak seperti ini maka separuh jiwaku terasa terhempas ke alam kesedihan yang tiada tara.
Jangan takut dan menangis sayang, aku berada di sini untuk memelukmu hangat.

Author Pov

Lardo tampak gelisah di ruang rawat dan tangannya masih setia menggenggam ponselnya untuk menunggu kabar dari sahabatnya. Sudah hampir satu jam namun belum juga Lardo menerima kabar apapun. Perasaannya semakin kalut akan kekhawatiran Lardo terhadap kekasihnya. Jika terjadi sesuatu dengan Alisha maka orang yang pertama di nyatakan bersalah adalah dirinya.

Lardo menarik dan membuang nafas dalam. "Kenapa mereka belum ada yang kabarin gue si. Akh..." Lardo mengacak rambut frustasi.

"Sabar Do. Gue yakin mereka lagi usaha kok." Azka menenangkan sahabatnya.

"Sampai kapan gue nunggu gak jelas gini. Gue harus turun tangan sendiri." Lardo mencoba turun dari ranjang tapi tangannya di cekal oleh Azka.

"Please Do. Lo jangan gegabah! Sabar, kondisi lo belum pulih." Lardo terdiam sejenak.

Suara ponsel Aulia berbunyi pertanda ada panggilan masuk.
"Dari Abi Do." Lardo dan Azka antusias mendengar kabar dari Abi.

"Loudspeak Aul!" Azka mengintrupsi.

"Iya hallo Bi. Gimana udah ada kabar belum? "

"Gue udah telusuri mulai dari Alisha yang gak ada di rumah padahal kata bi Titin tadi pagi dia berangkat sekolah di jemput Mark." Lardo mengepal tangannya penuh amarah.

"Terus sekarang kalian dimana? Udah dapet alamat apart Mark?"

"Udah Aul. Oh iya jagain Lardo ya. Bilang sama dia jangan khawatir. Masalah Alisha biar kita yang handle. Oke!"

Tut..tut...tut

Sambungan telepon dari Abi terputus. Saking emosinya Lardo menggebrak meja di sampingnya hingga buah di dalam keranjang kecil ikut terjatuh.

"Gue gak bisa diem aja di sini. Gue harus selamatin Alisha." Ucap Lardo dengan tatapan tajam yang tersirat emosi dan rasa khawatir jadi satu bagian.

"Gue gak bakalan biarin lo pergi. Badan lo masih sakit Do. Jangan ngeyel apa jadi orang. Alisha juga gak mau lihat lo tambah sakit. "

"Mana kunci mobil lo?"

"Buat apa?"

Lardo melihat kunci mobil Azka di nakas dan ia segera turun dari ranjang dengan langkah kaki pelan menahan sakit.

"Lo gak boleh pergi Do!" Lardo tidak menggubris larangan Azka dan secepat kilat mengambilnya.

Azka berusaha merebut kembali kunci mobilnya dari tangan Lardo.

Bugh...

Lardo mendaratkan kepalan tangannya tepat ke wajah Azka.

"Azka!" Bola mata Aulia membulat sempurna.

"Maafin gue Azka. Tapi keselamatan Alisha lebih penting dari apapun." Ucap Lardo tepat di telinga Azka kemudian ia keluar dari ruang rawatnya dan menuju parkiran.

---

"Hallo Dan. Maaf ya gue baru buka wa. Banyak chat dari Lardo, lo, Adel juga. Oh iya maaf gak ngasih kabar. Hp gue mati tadi."

"Alisha pokoknya lo pulang sekarang. Lo lagi sama Mark kan? Kita nyariin lo tahu, apalagi Lardo panik banget lo gak ada kabar. Sekarang kasih tahu posisi lo dimana?" Dania terdengar serius dan begitu khawatir.

Trust MeWhere stories live. Discover now