53 - Surat Cinta Untuk Ma Petit

1.7K 86 20
                                    

Surat ini mengingatkanku akan rasa bersalah yang kini menyerangku perlahan tapi mampu membuat pertahanan hati ini terasa goyah karena curahan hatimu yang teramat tulus hingga tubuhku bergetar dengan penuh rasa haru.

Author Pov

Tanpa pikir panjang Alisha segera mempersiapkan dirinya berangkat ke Medan menyusul sang pujaan hati. Penyesalan kini menghantam pikiran dan hatinya perihal kepergian Lardo. Ingin rasanya ia berteriak mohon maaf padanya dan memeluknya erat tanpa melepaskan dia sedetik pun. Tapi apa daya jika orang yang ia harapkan kini menghindar bahkan menjauh dari Alisha.

"Mark kita harus cari Lardo kemana lagi. Aku cape." Alisha mengeluh sembari menitikan air mata.

"Aku juga bingung Lish. Di rumah Axel gak ada juga. Coba kamu telepon Carissa."

"Udah berkali-kali Mark tapi gak aktif. Apa segitu bencinya ya Lardo sama aku?" Ucap Alisha lirih dengan menundukan kepalanya.

Mark membelai wajah Alisha lembut. "Kamu jangan putus asa ya. Aku yakin kita pasti ketemu Lardo. Kita lanjut lagi ya." Mark kembali melajukan mobilnya.

Skip...

Kini Alisha telah berdiri di apartment pribadi milik Lardo di Medan. Dengan ragu ia melangkahkan kakinya ke dalam di temani oleh Mark.

"Kamu nggak apa-apa tunggu di luar aja ya. Aku masuk sendiri."

"Iya, kalau butuh apa-apa panggil aku aja ya." Mark tersenyum tipis lalu mengacak rambut Alisha.

"Kenapa Carissa suruh aku datang ke sini sedangkan Lardo aja nggak ada. Aku nggak ngerti." Alisha penasaran.

Mata Alisha tertuju pada dinding yang bertampal bentuk persegi dan ditutup oleh kain putih. Ia memberanikan diri mendekatinya lalu menarik perlahan kain yang menutupinya.

Bibir Alisha menganga tak percaya akan apa yang telah dilihatnya.

"Lardo kamu buat ini buat aku?" Alisha menutup bibirnya.

"Kotak ini isinya foto aku dan kamu. Tapi kenapa ada foto anak kecil?" Alisha mengerutkan dahi bingung.

Alisha takjub akan karya Lardo yang menurutnya luar biasa. Kumpulan foto mereka tertempel rapi pada papan kotak di dinding itu. Mengamati setiap gambar serta jemarinya dengan lihai meraba hasil karya Lardo yang kini membuatnya merindukan sosok lelaki.

"Aku kangen kamu Do. Kamu dimana sekarang? Aku mau minta maaf." Kini air mata telah membasahi wajah cantik nan imut Alisha.

"Carissa bilang aku harus buka laci." Alisha menghampiri laci dan membukanya perlahan.

"Kotak?"

Alisha membuka kotak itu penasaran lalu menemukan kumpulan surat yang bertuliskan tentangnya.

"Kenapa aku juga baru tahu seorang Lardo suka menulis? Sama kayak kak Retta. Hiks... Aku kangen kalian. Axel aku juga rindu."

Dear Alisha Ma Petit

Hai nona cantik, imut, manis. 
Siapa lagi kalau bukan Alisha Corinna Myesha. Namaku Adelardo Radmilio Emery. Hidupku penuh dengan lika-liku mulai dari urusan keluarga maupun soal percintaan. Petit aku yakin kalau kamu baca ini pasti gak percaya aku suka nulis, ya walaupun gak puitis tapi aku selalu menuangkan isi hatiku di selembar kertas.
Pertama kali aku melihatmu mungkin berkesan tak baik dimatamu karena aku cuek dan selalu buat kamu marah. Tapi seketika sosokmu kerap menari dalam pikiranku. Kita sering bertengkar hanya karena hal kecil tapi sukses buat aku kangen terus sama kamu Petit. Karenamu aku kembali menjadi sosok Lardo yang dulu. Tak ada alasan aku mencintaimu karena sejak hari itu aku semakin tulus ingin menjagamu.
Aku tahu kamu marah, kecewa, benci sama aku. Tapi kamu juga harus tahu aku pun sama tersiksanya kayak kamu. Setelah aku mengetahui semuanya tapi aku akui diri ini begitu pengecut mengatakan kejujuran padamu hanya karena aku takut kehilanganmu Petit. Hingga akhirnya kau tahu dari orang lain. Tak dapat kubayangkan begitu kecewanya dirimu. Terlebih aku bertunangan dengannya. Percayalah hanya kamu Alisha Ma Petit yang selalu bersemayam dalam hatiku. Kamu adalah sahabat kecilku, gadis impianku, dan cinta yang selalu aku harapkan. Perlu kamu ingat Petit, Axel begitu mencintaimu, bukan tanpa alasan dia memohon padaku untuk tidak memberitahumu bahwa dia telah tiada. Dia tak ingin menorehkan luka dihatimu. Maaf Alisha, aku menyayangi saudara kembarmu tapi tak pernah bisa mencintainya karena aku hanya menginginkan sahabat kecilku dan ternyata orang itu adalah kamu. Dunia ini sempit Lish sampai kita dipertemukan ketika orang yang kita sayangi juga terlibat dalam kisah asmara kita yaitu saudara kembar kita. Aku dan Axel pun bukam kembar identik sama seperti kamu dan Adsila. Aku mencintaimu. Maafkan semua kesalahanku padamu sayang. Entah kapan kita bertemu lagi...

Alisha menangis membaca surat itu. Meskipun jauh dari kata puitis tapi kenyataannya mampu membuat tubuh Alisha bergetar karena dia merasakan ketulusan cinta seorang Lardo padanya. Dia memeluk surat itu erat dan berharap sosok Lardo ada dihadapannya.

Suara derap langkah kaki menghampiri Alisha.
"Lish kamu kenapa?" Mark tampak panik sembari mengusap punggung Alisha.

"Aku mau ketemu Lardo sekarang juga Mark." Alisha memeluk Mark untuk sekadar bersandar dan menenangkan diri.

"Iya aku akan bantu kamu ya. Kamu gak usah nangis."

Mereka keluar dari apartment Lardo dan mencari informasi tentangnya. Rasa lelah telah melanda keduanya terutama Alisha yang begitu merindukan Lardo.

Mark menghindari seorang anak kecil dan menabrak pohon. Kepala Alisha terkena dashboard
cukup keras hingga membuatnya tak sadarkan diri. Mark merasa khawatir dan juga panik karena takut terjadi sesuatu pada Alisha. Mark membawanya ke rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan.

Aaaaaa. Tinggal 2 part lagi deh Trust Me....Sedih.
Voment ya...
TBC
Dansu_

Trust MeWhere stories live. Discover now