4 - Putri Qory

4.7K 216 3
                                    

Kecantikan bukan hanya di pandang sekilas rupa namun bagaimana aura dalam orang tersebut terpancar indah.

Author Pov

Pagi ini Alisha tampak gelisah, ia berlalu lalang di depan cermin kamarnya. Dia bingung mengubah penampilannya seperti apa. Sebenarnya itu perkara yang mudah untuk Alisha karena dia bukanlah Nerd Girl. Namun kondisinya yang sekarang menuntut Alisha untuk terus berpenampilan seperti ini.

"Emh, gini aja kali ya." Alisha berbicara sendiri di depan cermin sambil memutar tubuhnya ke depan dan ke belakang.

"Gue ga mau make up yang berlebihan. Natural aja and harus banget ya gue bawa mobil!" Alisha menggerutu sambil memoles asal wajahnya dan tak lupa lipgloss untuk pelembab bibir.

---

"Pih aku sarapan di sekolah ya udah telat." Alisha berpamitan pada papinya sambil mencium punggung tangannya.

Hidayat memandang aneh putri bungsunya. "Sayang kamu-"

"Iya pih ceritanya panjang. Intinya aku kayak gini karena mau jalanin Dare aku pih. Tahu kan pih TOD? Cuma sehari aja kok." Ucap Alisha dengan sekali tarikan napas.

Hidayat mengusap puncak kepala Alisha lembut dan sesekalli menciumnya.
"Sayang harus berapa kali papi bilang kamu itu nggak perlu kayak gini. Toh emang aslinya kayak gini kan? Sayang papi mohon jangan salahin diri kamu sendiri terus. Ini sudah takdir dan kak Retta nggak mau lihat kamu kayak gini." Hidayat membawa tubuh mungil Alisha ke dalam dekapannya.

Tanpa sadar air mata Alisha menetes ke wajah cantiknya. Ya, dia merasakan apa yang papinya rasakan. Alisha tak ingin membuat papinya sedih tapi memang seperti ini cara agar Alisha bisa sejenak melupakan rasa bersalahnya.

Alisha mengurai pelukannya dan menangkup pipi Hidayat dengan kedua tangannya. "Pih aku tahu papi nggak mau lihat aku kayak gini. Tapi please cuma kayak gini aku bisa sejenak lupa dengan rasa bersalah aku. Pih kak Retta meninggal karena aku kan? Mami kayak gini karena aku juga. Aku pantes kayak gini pih. Satu hal yang papi harus tahu, dengan aku berpenampilan Nerd Girl aku bisa lihat sosok kak Retta dalam diri aku. Aku mohon pih, aku sayang papi." Alisha berlalu keluar rumah setelah mencium kening Hidayat sekilas.

"Maafin papi sayang, papi akan buat kamu jadi seperti dulu. Qory papi yang selalu ketawa, ceria, bawel dan selalu manja sama papi bukan jadi jauh kayak gini sayang." Hidayat mengusap gusar wajahnya.

---

Alisha turun dari mobil, dia berjalan menuju kelas dengan langkah ragu. Tampak di sekelilingnya banyak pasang mata yang menatapnya aneh, ada tatapan menghina, kagum, dan bingung dengan penampilan Alisha hari ini.

"Tuh kan pada liatin gue. Mampus gue bisa di cap cari sensasi nih apalagi kalau ketemu Carissa. Tapi bener juga sih kata teman gue, sekali-kali boleh juga gue pancarkan pesona gue biar pada nggak jugje gue." Alisha menggerutu kesal sepanjang jalan.

---

"Car itu bukannya si cupu yang lo ceritain itu kan? Gila badai banget, cantik, imut, manis, dan pastinya modis kayak kita." Elva berbicara pada Carissa tanpa menoleh ke arahnya.

"What si cupu udah mulai beraninya tebar pesona. Ya masih kalah cantik lah sama gue. Ihhhh, awas aja ya lo." Carissa menatap tajam ke arah Alisha.

"Cantikan gue kan girls? Iya kan?" Carissa bertanya pada kedua temannya dengan mata yang melotot seakan memaksa.

"Iya Car emang lo doang. Nggak usah dengerin si Elva." Ucap Aski.

Trust MeWhere stories live. Discover now