2 - Cowok Aneh

5.7K 240 7
                                    

Terkadang tingkah aneh seseorang justru mudah diingat bahkan sulit diinterpretasikan maknanya oleh hati yang mengganjal ketika ada seseorang yang membuat kita jengkel.

Alisha Pov

Entah sudah yang ke berapa kali aku mengingat kejadian di sekolah tadi. Rasanya aku ingin lenyap dari muka bumi ini untuk menghilangkan perasaan malu terhadapnya, ya dia adalah Adelardo Radmilio Emery. Cowok aneh yang sifatnya bisa di bilang penuh teka-teki. Lardo, di sekolah nama itu sering kali ku dengar. Baru satu hari aku sekolah di sana namun nama itu kerap jadi trending topic.
Banyak desas-desus mengenai dirinya, mulai dari kehidupan pribadinya sampai kisah asmaranya, Damn. Kacamataku menilai dia adalah sosok cowok yang tingkat nyebelinnya pangkat dewa. Aku tak peduli ada yang bilang dia berubah seperti itu karena ada masalah. Sama halnya seperti diriku yang sekarang bukan lagi menjadi pribadiku yang sebenarnya, tapi aku rasa tak menyimpang dari apapun hanya saja sifat asli diriku. Tidak seperti dia yang berubah jadi badboy, tentu hal itu akan merugikan banyak orang terlebih dirinya sendiri. Baru sehari sekelas dengan cowok itu tapi aku hampir mengetahui seluk beluknya.

Flashback on

"Ke kantin yuk Lish. Lo pasti laper kan? Ini udah waktunya istirahat loh." Dania mengajakku ke kantin. Aku cukup nyaman berteman dengannya. Orangnya ramah, tidak pilih-pilih teman, dan aku dengar dia juara kelas.

"Enggak usah, makasih. Gue nggak laper Dan." Aku tersenyum simpul padanya.

Ada seorang perempuan yang menghampiri Dania. Kulitnya putih, matanya sipit, dan tingginya pun tak jauh beda dariku. Aku ingat dia teman sekelasku juga, tapi aku belum tahu namanya.

"Dan, lo kita tungguin juga di kantin, hai Alisha." Dia menyapaku hangat dengan senyuman.

Aku membalas senyumnya sebagai tanda perkenalan.

"Iya sorry. Ini gue lagi ajak Alisha gabung sama kita. Kasian juga kan di kelas sendirian." Jawab Dania pada temannya.

"Yaudah gabung aja Lish sama kita nggak usah sungkan. Oh iya kita belum kenalan, nama gue Nurul Zahra, panggil aja Nunu. " Ucapnya sambil mengulurkan tangan padaku.

Aku membalas uluran tangannya. "Iya. Oke deh gue ikut kalian."

---

"Dan, Nunu. Sini!" Panggil seorang perempuan dari meja paling pojok di stand baso.

Kami menghampiri meja yang di tempati perempuan yang tadi memanggil Dania dan Nunu. Tampak ada dua orang di sebelahnya yang kuyakini sahabat Dania juga.

"Udah pesenin buat kita belum? "Tanya Dania pada temannya.

"Tenang Dan. Selaw sama gue mah. Oh iya, lo Alisha anak baru itu kan? Gue Adel temannya Dania, chairmatenya dia, sohibnya juga." Ucapnya panjang lebar.

Aku tersenyum ke arahnya.

"Gue Aulia. Oh iya gue ambil dulu ya pesenan kita." Dia beranjak dari tempat duduknya.

"Oh iya Lish lo kan anak baru dan pastinya butuh teman dong. Kita siap kok jadi teman lo. Iya nggak girls?" Adel memulai obrolan kita.

"Yoi tuh Del. Lo nggak usah malu gabung sama kita. Lagi pula kita bukan anak-anak ngehits kok yang pilih-pi-"

"Emh, maksud Nunu kita bebas temenan sama siapa aja. Iya kan Nu?" Dania memotong pembicaraan Nunu, ya aku tahu itu dia lakukan untuk menjaga perasaanku.

"Gak apa-apa kok Dan. Gue tahu kok mungkin penampilan gue yang kayak gini susah buat dapetin teman di high school gini. Tapi gue nyaman kok main sama kalian." Aku tersenyum seadanya.

Trust MeWhere stories live. Discover now