23 - Percayalah

1.8K 88 3
                                    

Dalam suatu hubungan pasti kita akan mengalami yang namanya kesalahpahaman, tentu hal itu sedikit mengguncang perasaan hingga terkadang nalar tak berkembang melainkan berada tepat pada posisi serba salah. Maka untuk mengembalikan tatanan hati yang tergores luka adalah dengan kembali percaya pada apa yang sudah di tanamkan pada ruang hati.

Author Pov

Lardo tampak gelisah di ruang kelas. Duduk terdiam dengan tatapan kosong dan sesekali tangannya mengacak rambut frustasi. Yang hinggap di pikirannya kali ini hanya Alisha seorang. Rasa bersalah yang kian memuncak di hati Lardo menjadi berkali-kali lipat. Tak dapat ia bayangkan bagaimana perasaan Alisha saat mengetahui dirinya telah mengkhianati kasih mereka. Sulit, ini sangat menyudutkan posisi Lardo yang di tekan oleh papanya untuk menyetujui pertunangannya dengan Carissa wanita yang sama sekali tak di cintainya. Bisnis keluarganya terancam bangkrut dan saat ini hanya orangtua Carissa yang dapat menyelamatkan nasib perusahaan sang papa. Dan sebagai imbalan Lardo harus bertunangan dengan Carissa.

"Ya Allah! Lardo bingung. Gue harus gimana nih jelasin ke Alisha. Di chat gak di bales, di telepon juga gak di angkat. Apa dia masih marah sama gue. Dan kalau dia tahu gue tunangan. Akh, abis riwayat gue. Bangke!" Gumam Lardo menahan emosinya di ruang kelas.

Lardo melihat pemandangan yang sangat ia benci dimana ada adegan Alisha di antar Mark masuk ke kelas. Lardo dengan langkah kaki cepat sembari kedua tangannya mengepal menghampiri mereka.

Rahang Lardo mengeras. "Kenapa lo giniin gue Lish. Hampir dua minggu lo diemin gue. Selalu menghindar, berangkat dan pulang sekolah bareng dia. Mau lo apa sih hah? Putus iya?"  Ucap Lardo sembari menatap mata Alisha lekat.

"Lo gak bisa salahin Alisha Do."

"Diem lo! Gue gak ngomong sama lo Njing."

Alisha tertawa hambar. "Oke kalau mau lo putus. Fine!" Jawab Alisha sembari menahan air matanya agar tidak menetes.

"Oh jadi lo beneran mau putus sama gue karena dia? Sukses ya lo Mark! Lo selalu bikin gue naik pitam. Lo dengar, simak baik-baik. Alisha itu pacar gue." Lardo menarik tangan Alisha.

"Lepasin tangan gue!"

"Gak, gue gak akan biarin Mark deketin lo."

"Lo egois Do, lo gak mau gue dekat sama cowok lain sementara lo sendiri tunangan di belakang gue. Itu yang lo bilang pacar Do. Kalau lo mau kita putus oke. Karena gue bukan cewek PHO." Ucap Alisha dengan nada tinggi.

"Ja, jadi lo udah tahu Lish? Lish gue bisa jela-"

Alisha mengurungkan niatnya untuk ke ruang kelas. Ia berbalik badan berjalan ke atas gedung sekolah. Lardo terus mengejarnya namun Alisha tak kunjung menoleh ke arahnya.

Alisha menangis tersedu-sedu  sembari menatap ke bawah. Hatinya hancur sekeping alhasil membuatnya mengingat masa lalunya yang banyak menyisakan luka.

Lardo merengkuh tubuh Alisha dari belakang. "Alisha maafin gue. Gue bisa jelasin semuanya." Kali ini hati Lardo pun hancur melihat bidadarinya yang tampak terpukul.

"Kenapa Do? Kenapa lo tega bikin gue kayak gini. Lo janji bakal buktiin ke gue kalau lo gak sama dengan mantan gue. Tapi apa nyatanya? Lo lebih jahat Do." Jawab Alisha lirih dan ia kembali menangis membuat Lardo melepaskan pelukannya dan berhaluan berada di hadapan Alisha.

"Lish lo lihat mata gue. Apa lo yakin gue bisa nyakitin lo? Gue sayang sama lo. Oke mungkin gue bukan cowok yang baik dan romantis di mata lo. Tapi lo bisa rasain kan gue tulus sama lo." Lardo meyakinkan Alisha dan menangkup wajah cantiknya.

Alisha bisa melihat sorot mata ketulusan dari Lardo tapi emosinya seakan melupakan perihal tersebut.

"Apapun alasan lo tunangan sama dia. Lo gak berhak bikin gue kayak gini. Lo juga jahat sama Carissa, kita itu perempuan. Dan lo gak bisa seenak jidat lo mainin kita seperti boneka." Alisha menunjuk wajah Lardo.

"Maafin gue Lish. Lo harus percaya sama gue. Bisnis papa terancam dan cuma dia yang mau bantu. Gue terpaksa."

"Mungkin gue egois gak bisa terima kenyataan ini. Lo anak baik nurut sama papa lo. Tapi satu hal yang lo harus tahu, gue kecewa sama lo dan maaf biarin gue tenangin diri. Ini yang terbaik buat lo dan gue." Alisha tersenyum getir sembari menepuk bahu Lardo kemudian berlalu pergi meninggalkannya.

"Alisha Ma Petit, maafin gue. Gue sayang sama lo. Percayalah honey!" Lardo menatap punggung Alisha yang kian tak terlihat lagi.

Trust MeWhere stories live. Discover now