Part 3 - Side A

757 68 18
                                    

-Our first kiss-

Amber POV

"Linda datang mencarimu." Kata Martin dari ambang pintu kantorku. Dia tersenyum dengan cara berlebihan, masih berusaha untuk memikat hatiku. Sayang sekali dia tidak tahu kalau aku membenci pria yang berusaha untuk terlihat tampan setiap saat, setiap detik, setiap menatapku.

"Linda siapa?" Tanyaku acuh tak acuh.

"Linda Collins. Biasanya dia datang sendiri, tapi kurasa hari ini suaminya datang. Dua minggu lagi mereka menikah, sepertinya dia hanya ingin mengecek semua laporan sebelum hari H." Ujarnya lalu bersedekap, tersenyum penuh arti, dan entah mengapa aku selalu merasa telanjang setiap kali berada di hadapannya.

Aku bangkit lalu mencari map bernama Linda Collins dari rak kecilku, lalu mengambil mug berisi air di atas meja dan berjalan hendak keluar dari ruanganku. "Bisa minggir sebentar?" Martin tersenyum lalu mundur, memberiku jalan.

Aku berjalan menuju ruang rapat sembari meminum air dalam mug. "Hey, Amber," Aku menoleh ke belakang lalu mengangguk pada Catty dengan pipi kembung penuh dengan air. "Bagaimana kabarmu?"

Tanganku mengangkat membuat gestur "oke." Punggungku mendorong pintu sampai terbuka dan ketika aku berbalik, air dalam mulutku tersembur keluar. Dua pasang mata melebar menatapku, mereka terkejut. Tapi aku lebih terkejut.

Aku terbatuk-batuk karena tersedak. Kutepuk-tepuk dadaku perlahan."Tolong panggilkan office boy, Cat." Pintaku lalu masuk ke dalam ruang rapat.

"Kau baik-baik saja?" Linda bangkit dari kursinya menatapku dengan tatapan khawatir. Sedangkan pria di sampingnya mengerutkan kening, sama seperti ketika aku berdiri di depan apartemennya dengan selehai handuk.

Kenapa dia bisa ada di sini? Apa mereka...

"Aku baik-baik saja. Maafkan ketidaksopananku." Kusimpan berkas miliknya di atas meja beserta mugku. Aku berusaha untuk terlihat santai meskipun kenyataannya tidak.

"Kau memang sulit ditebak." Kini semua pandangan tertuju kepada Shawn. Kami saling bertatapan, dan tidak ada satupun dari kami yang mau mengalah seperti biasanya.

"Kalian sudah saling kenal?" Suara Linda membuat kami memutus pandangan. Gila, calon istrinya ada di sini dan aku secara terang-terangan bermain mata dengan Shawn? Dua minggu lagi mereka akan menikah!

"Ah maaf, dia tetanggaku dan sejauh ini aku tidak pernah melihat kau ada di sana jadi kupikir-"

"Aku memang tidak pernah ada di sana." Potong Linda.

"Eh?" Oke, aku sedikit bingung sekarang.

Linda tertawa ketika melihat kebingunan melanda wajahku. "Shawn tidak pernah membiarkan siapa pun masuk ke dalam apartemennya. Lagipula aku tinggal dengan calon suamiku, dan kebetulan dia sedang ke Texas hari ini, maka dari itu aku mengajak Shawn sekaligus membahas kontrak suamiku dengan perusahaannya."

Tidak pernah membiarkan siapapun masuk ke dalam apartemennya? Lalu kenapa dia membiarkanku mandi di tempatnya?

Kulirik Shawn sekilas, dia sedang berfokus pada ponselnya, tidak peduli kalau kami sedang membicarakannya. "Kupikir dia calon suamimu." Aku kembali menatap Linda.

"Mana mungkin aku tahan bersama bongkahan es?" Cibir Linda lalu mengangguk pada office boy yang baru saja datang untuk membersihkan kekacauan yang sudah kubuat.

Aku sangat ingin bertanya lebih banyak lagi mengenai Shawn tapi entah mengapa suasananya jadi sedikit canggung, dan Shawn juga terlihat seperti tidak menyukai pembicaraan ini karena dia hanya bicara sebanyak empat kata untuk saat ini.

Back To You [S•M]Where stories live. Discover now