Part 2 - Side A

740 66 14
                                    

-I think i'm falling in love with your gaze-

Amber POV

Kutusuk-tusuk yogurt bekuku tanpa memberinya perhatian, aku terlalu sibuk menatap jalanan yang ramai dengan kendaraan dan juga orang-orang yang berlalu-lalang. Cuaca hari ini sangat terik, maka dari itu aku mengajak Demi untuk pergi ke Pinkberry dan makan yogurt dingin untuk mengembalikan suhu otakku yang selama seharian ini kugunakan untuk bertemu dengan pasangan-pasangan yang memakai jasa WO tempatku bekerja.

Yah, selama satu minggu ini aku sudah mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang baru saja beridiri selama dua tahun. Pada awalnya Demi memintaku untuk melamar pekerjaan di kantornya, agar kami bisa menghabiskan waktu makan siang bersama tanpa harus membuat janji terlebih dahulu. Tapi kecintaanku terhadap pernikahan membuatku sulit untuk berpindah profesi dari pekerjaan yang sudah kugeluti selama kurang lebih 2,5 tahun ini.

Setiap kali aku pindah, pasti aku akan melakukan riset mengenai WO terbaik di kota tertentu, dan yah kebetulan Demi tinggal di San Fransisco dan kebetulan juga aku sedang dalam masa "membutuhkan sahabat sebagai pendukung setia" jadi mau tak mau aku mencari riset disini.

Untunglah aku bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan passionku, karena jika tidak, aku akan dengan terpaksa menganggur dan meminta segala macam hal kepada Demi.

Dengan perlahan kumasukan sendok yogurt ke dalam mulut, tapi seketika aku menoleh dan melepeh isi yogurt yang berada di dalam mukutku. Demi tertawa terpingkal-pingkal, dia mencengkram perutnya dan satu tangannya memegang ponsel.

"What the heck are you doing, D? Apa yang kau masukan ke dalam yogurtku?" Tanganku meraba-raba lidah, lalu menarik beberapa potongan kertas struk pembayaran. Sialan.

"Lol. Jalang ini terlalu banyak memikirkan tokoh Shrek @Amberblake." Gumamnya dengan tatapan tertuju pada ponsel. Demi menekan sesuatu lalu menyimpan ponselnya di atas meja. Wajahnya masih dihiasi oleh sisa tawa.

"Jangan bilang kau mempostingnya di snapgram." Kataku dengan tatapan datar, sendokku terulur tepat di depan wajahnya.

"Tentu saja aku melakukannya. Tadi itu cukup lucu." Demi menarik sendokku lalu kembali menaruhnya di atas meja. "Bagaimana kabar pria tampanmu itu?"

Aku mendengus, mencibir lalu menarik mangkuk yogurt miliknya. "Aku tidak pernah bertemu lagi dengannya. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan tapi sepertinya dia hanya kembali ke apartemen di hari sabtu. Mungkin saja dia terlalu sibuk bekerja di luar negeri. Entahlah."

"Uuu.." Aku menoleh, melihat Demi yang menatapku dengan pandangan nakal. "Kau sudah tahu waktu rutinnya pulang ke rumah."

"Sepertinya, oke? Kau melewatkan kata sepertinya." Kumasukan satu sendok penuh yogurt ke dalam mulutku.

Demi menepuk kedua tangannya dengan semangat. "Kau akan beruntung hari ini." Ujarnya.

"Apa hari ini akan turun hujan dolar? Aku sangat membutuhkan uang untuk mengganti keran kamar mandiku." Ucapku dengan tatapan tertuju kepada mangkuk yogurt.

Demi memukul kepalaku dengan sendok yogurt yang berada di atas meja. "Sekarang hari sabtu, bodoh." Desisnya.

"Itu tandanya besok aku harus ke gereja tapi aku sangat malas untuk ke gereja karena bangun pagi adalah kelemahanku." Demi kembali memukul kepalaku dan yang ini lebih kencang. "Hey!" Teriakku, sembari mengelus keningku perlahan.

"Pria itu ada di rumah setiap sabtu ingat? Kau kan yang bilang."

"Sepertinya. Kau melupakan kata sepertinya." Aku mengerang lalu mendorong mangkuk yogurt Demi menjauh. Untuk saat ini yogurt dingin tidak membantu menurunkan suhu kepalaku.

Back To You [S•M]Where stories live. Discover now