"Udah cukup, gaaaue udah telat."

Aldo berhasil melepaskan kedua tangan Zia. Namun bocah ini tak sepenuhnya menurut. Begitu tangannya terlepas, dengan jahilnya ia menarik cepat tengkuk Aldo membuat Aldo terkejut. Mengecup bibirnya sebelum ia berlari dengan tawa kemenangannya.

Sialan tu anak!

Kesal, tapi tak dapat menahan lengkungan di bibirnya. Aldo menggelengkan kepalanya geli. Ini yang ia takutkan jika memiliki hubungan serius dengan makhluk yang bernama perempuan. Ia seperti remaja lainnya yang sedang di mabuk cinta. Tak jarang ia tersenyum sendiri seperti orang gila. Bahkan ia sering melupakan janjinya, seperti sekarang ini.

Shit!

Aldo bergegas menaiki motornya. Memutarnya dan meninggalkan pekarangan rumah Zia.

***


"Awhh... Seksinyaa.. "

"Ahh, pengen narik ke ranjang jadinya."

"A aaa..  Layani adeek."

"Ototnya kagak nahaaann."

"Dadanya bikin ngilerr. Tsruup."

"Pengen jilat ahh.."

"Ah pengen kuda-kudaannn."

"Damn! Cuma liat aja udah bikin gue basah,"

Teriakan dan jeritan heboh tak terelakkan kala melihat DJ tampan mereka. Bahkan tangan-tangan mereka ingin menggapai DJ tampannya yang berada di mini panggung. Mereka seperti orang-orang kelaparan ketika melihat Prince mereka malam ini. Mungkin jika Farel tidak berjaga, Aldo sudah habis di telan wanita-wanita liar yang  lebih mirip dengan Zombie.

"Woohooo! Sabar girls. Kita nikmati dulu musiknya okay?!" seru Farel seraya mengangkat kedua tangannya. Mencegah zombie-zombie yang siap memangsa sahabatnya.

"Ah, ini juga cute." salah satu cewek di sebelah Farel mencubit pipi Farel.

"Temenin malam ini boleh kali ya?" salah satunya lagi mencolek dagu Farel.

"Ah, dadanya juga nyaman buat senderan."

"Ohmaygat!  Ototnya gak kalah bisep ama yang ntu tuh."

Farel bergidig geli mendapat elusan sensual di sebagian tubuhnya. Ia sendiri merasa jijik di tempeli cewek-cewek yang modelnya seperti ayam KFC. Dada di umbar, paha di buka lebar. Bukannya terangsang, tapi malah ingin muntah. Fix! Mereka sangat menjijikan.

Farel tersenyum gugup. "Ehm, mbak-mbak cantik, mending kita joged-joged aja yuuk. Temen gue lagi siap-siap tuh."

"Oke, tapi kamu disini yaa. Temenin kita-kita." cewek berpakaian mini dress hitam bertali spageti dengan belahan yang super rendah merangkul bahu Farel. Sengaja menggesek-gesekkan dadanya di lengan Farel.

Ya Allah.. Aku masih sucih.

Dengan cepat Farel melompat dari kumpulan zombie-zombie yang haus dengan darah perjaka. Memilih menyelamatkan diri sebelum ia di lahap habis.

"Siap?" tanya Aldo tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop yang ia gunakan sebagai penyimpanan lagu-lagu yang akan di putar.

"Gila do! Jijik gue di raba-raba ama chiken gocengan."

Aldo terkekeh. Ia masih sibuk mengetes peralatannya. "Gimana rasanya? Empuk apa bantet?"

"Njiirr! Aldo waras?"

"Selalu waras." katanya seraya tersenyum geli.

"Wah waahh, setan cilik itu bener-bener udah ngrubah sosok Aldo. Ngemeng-ngemeng dah sampai level mana mainnya?"

Naughty Kiss (A & Z) [COMPLETED]Where stories live. Discover now