"Maafin gue ya Lish. Gak bermaksud kok." Dania minta maaf padaku.

Aulia datang membawa lima mangkuk berisi baso dan tak lupa es teh manis untuk minumnya. Kami menikmati makanannya bersama dengan obrolan kecil dan tentunya membahas tentang diriku karena mereka ingin mengenalku lebih jauh. Aku nyaman berteman bersama mereka, bahkan aku berharap bisa lebih dari ini. Ku lihat mereka tulus berteman denganku walaupun penampilanku yang seperti Nerd girl ini.

Dari kejauhauan samar-samar ku lihat Lardo dengan kawannya sedang asyik mengobrol bahkan tak jarang mereka tertawa terbahak-bahak seperti tak ada makhluk apapun di kantin selain mereka.

"Lo pokoknya harus lakuin dare yang kita suruh. Nggak pake penolakan!" Perintah Adlan pada Lardo yang terdengar seperti ancaman.

"Ahk gila kali ya lo, yang lain kek. Kampret lo!"

"Kenapa lo takut? Payah lo, nggak gentle amat jadi cowok. Cuma deketin cewek model kayak gitu doang mah kecil buat aa Lardo. Iya ga guys?" Ucapnya di ikuti gelak tawa dari temannya.

"Kalau lo nggak mau berarti kita panggilin Carissa dan bilang ke dia kalau lo udah lama naksir sama dia. Gimana babang Lardo? "Ancam Alva pada Lardo.

"Oke tapi ini cuma sebatas dare ya gue ngelakuinnya. Nggak lebih." Balas Lardo ketus.

"Nah gitu dong Do. Itu baru sohib gue." Azka menepuk bahu Lardo sambil menampilkan deretan giginya yang putih.

Adelardo menghampiri Alisha untuk menjalankan dare dari teman-temannya.

"Emh, gue boleh duduk sini bentar nggak?" Ucap Lardo setelah itu mengusap gusar wajahnya.

Adel mendongakkan wajahnya. "Aaah my honey Lardo nggak usah nanya gitu kek. Pasti boleh kok. Iya kan girls?" Jawab Adel dengan raut wajah sedikit genit pada Lardo.

"Tumben Do lo gabung sama kita. Biasanya kan sama teman lo yang gesrek itu. Apa namanya? Oh iya The Cogans. Pasti ada maunya!" Balas Nunu yang menerka-nerka kedatangan Lardo.

"Jangan su'udzon dulu sama Lardo. Mungkin dia mau minta maaf sama Lisha." Dania berusaha menengahi masalah yang baru muncul.

Alisha tersedak saat minum es teh manis karena mendengar pernyataan dari Dania.
Alisha menatap Lardo sekilas lalu kembali menyantap basonya.

"Gue pinjem Alisha bentar ya." Dengan sekali tarikan Alisha di bawa Lardo ke arah meja tempat The Cogans.

Dania dan yang lain hanya menatap heran dengan perilaku Lardo.

"Apa-apaan sih lo. Lepasin tangan gue. Nggak lihat gue lagi makan apa? Enggak sopan banget jadi orang." Alisha memaki Lardo dengan ocehan panjang lebar. Tujuannya agar Lardo melepaskan genggamannya pada tangan Alisha.

"Lo diem aja Lilis. Jan bawel, ngomong satu huruf gue cium lo." Ucapan Lardo kali ini membuat Alisha bungkam.

Lardo dan Alisha sudah berdiri di kantin dengan posisi tangan yang sedang bergenggaman.

Lardo mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. "Kalau makan pelan-pelan dong sayang. Jadi kotor gini kan." Lardo membersihkan bibir Alisha dengan sapu tangan miliknya.

Alisha menatap bingung perlakuan Lardo padanya. Bukankah Lardo benci padanya, bahkan duduk bareng di kelas saja tidak mau. Pikirannya terus berkelana sampai ada lambaian tangan yang menyadarkan lamunannya.

"Cieee ada couple baru nih. Lardo dan Lisha. Couple L guys." Ucap Adlan yang di ikuti suara sorakan dari murid yang ada di kantin.

Alisha mengernyitkan dahi dan berusaha melepaskan genggaman tangan Lardo.
"Nggak jelas tahu nggak lo. Lepasin!" Kali ini Alisha memberontak.

Alisha benar-benar malu dengan perlakuan Lardo padanya. Sementara Lardo harus menyelesaikan misinya agar tidak di hujat oleh teman-temannya.

"Semuanya. Maaf ganggu kalian makan. Gue cuma mau bilang ke kalian. Kalau gue, gue-" Lardo menatap Adlan dan di balas dengan mata yang melotot. Pertanda instruksi untuk melanjutkan perkataannya.

"Gue sama Alisha resmi jadian." Ucap Lardo lantang.

Semua orang yang ada di kantin menatap heran Lardo kecuali The Cogans dan Dania cs. Ada tatapan kecewa, iri, meremehkan Alisha dari fansnya Lardo di sekolah. Tak heran Lardo memiliki banyak penggemar hawa di sekolah ini karena memang wajahnya yang tampan dan juga memiliki aura yang sangat memikat bagi kaum hawa.

Awas aja Lo Adlan, Alva, Azka. Gue bales nanti. Anjirrr malu gue. Batin Lardo bergemuruh.

Dengan sekali hentakan Alisha bisa melepaskan genggaman tangan Lardo.

"Lo dengar gue baik-baik. Sejak kapan kita jadian? Dan jangan ngarep jadian sama gue." Alisha mendekatkan wajahnya ke Lardo, jarak mereka sangat dekat. Lardo dapat merasakan deruan napas Alisha.

Cantik banget ni cewek. Gila, apaan sih lo Lardo. Ini cuma sandiwara. Jangan sampe lo tertarik sama cewek culun kayak dia.

"Kenapa gue cantik? Iya dari lahir." Ucapan Alisha membuat Lardo tersadar dari lamunannya.

"Lardo kamu apa-apaan sih deket sama cewek cupu kayak gitu." Carissa tampak kesal dan cemburu melihat Lardo dengan Alisha. Dia sudah lama menyukai Lardo.

Lardo dan Alisha menatap Carissa.

"Gue baru lihat lo. Lo anak baru, ya?"

"Iya. Emang kenapa?" Jawab Alisha dingin karena sudah muak dengan sikap Lardo ditambah lagi Carissa yang kini menghinanya.

"lo tanya kenapa? Gue peringatin sama lo. Jangan deketin Lardo karena dia cuma punya gue." Carissa menatap angkuh Alisha dengan jari telunjuk di arahkan ke wajah Alisha.

"Lo tanya sama pacar kesayangan lo. Asal lo tahu ya, gue nggak tertarik sama cowok kayak dia." Alisha menunjuk Lardo dengan kesal.

"What, hello queen sok kecantikan. Lo ngaca nggak sih, apa perlu lo gue kasih kaca buat lihat rupa lo yang cupu kayak gitu. Lardo mana mau sama lo." Carissa tertawa merendahkan Alisha.

"Heh, lo kalau ngomong B aja dong. Datang-datang asal nuduh orang. Si Lardo kok yang deketin Alisha duluan." Adel datang membela Alisha.

"Lo nggak usah ikut campur."

"Udah yuk Lish kita ke kelas aja!" Aulia menarik tangan Alisha.

Carissa menjambak rambut Alisha dari belakang. "Lo dengar ya, kalau gue lihat lo dekat-dekat sama Lardo. Gue bikin lo nggak betah sekolah di sini." Alisha meringis kesakitan.

"Lo apaan si Ris, lepasin nggak! Lagian bukan urusan lo gue mau dekat sama siapa juga. Toh Alisha emang pacar gue sekarang." Ucap Lardo yang membuat Carissa makin benci padanya.

Carissa menarik kembali tangannya lalu pergi dengan raut wajah yang di tekuk.

Liat aja Lish. Gue bakal bikin lo nggak betah di sini. Lo udah bikin gue malu di hadapan banyak orang.

"Lish, kamu nggak apa-apa kan? Nanti pulang aku anter ya." Lardo menangkup wajah Alisha lalu mencium keningnya.

What! Beraninya lo cium gue. Batin Alisha menggerutu.

Lardo pergi begitu saja dari hadapan Alisha. Sedangkan Alisha tak habis pikir dengan apa yang di lakukan Lardo. Dia yakin pasti saat ini pipinya sudah berubah warna menjadi merah semu.

Alisha dan Dania Cs kembali ke kelas.

Flashback off

"Ya Allah, baru hari pertama masuk udah dapat banyak masalah. Si Lardo cowok tengil, aneh, gesrek, sarap. Ewh jijik gue dengar namanya juga. Beraninya dia cium kening gue di tempat umum. Dia pikir gue cabe apa. Belum lagi si Carissa yang super duper ngeselin. Mending gue tidur." Alisha menggerutu di kamarnya.

Trust MeWhere stories live. Discover now