19. CEMBURU

40.5K 2.8K 84
                                    

Bantu subscribe akun YouTube-ku yaa, Teman-teman... 😀❤

Akunnya Rini Ka


Malam ini, Revan tidur bersama Agni. Lagi-lagi ia sulit memejamkan matanya. Sementara Agni sudah tertidur pulas. Mungkin karena tubuhnya yang memang belum begitu fit.

Revan memutuskan untuk keluar kamar. Ia ke dapur untuk mengambil air minum. Ketika akan kembali ke kamar, pria itu berhenti, memandangi pintu kamar lantai atas. Kamarnya dan Zahra. Entah kenapa, ia ingin sekali melihatnya. Akhirnya Revan naik ke lantai atas. Ia raih gagang pintu, tidak dikunci. Revan masuk ke dalam, diperhatikannya Zahra dalam tidurnya. Wajahnya begitu damai, hingga membuat Revan ingin sekali memeluknya. Revan mendekatinya, ia tundukkan kepala, kemudian diciumnya kening istrinya itu.

Diperhatikannya mata Zahra yang terpejam, hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis. Revan ingin menciumnya, namun ia takut membangunkannya. Setelah puas memperhatikan Zahra, Revan keluar. Kembali ke kamarnya bersama Agni.

***

Esoknya, Zahra bangun seperti biasa. Dia menuruni tangga menuju dapur. Namun, di dapur Zahra melihat Agni sudah sibuk dengan sayurannya.

"Lho! Mbak? Mbak lagi ngapain? Mbak masih butuh banyak istirahat."

"Nggak apa-apa, Ra ... Mbak cuma lagi nyiapin sarapan. Mas Revan kan udah biasa sarapan." Jawaban Agni membuat raut wajah Zahra berubah. Namun, dengan cepat Zahra mengubah kembali ekspresi wajahnya.

"Kalo gitu, apa yang Zahra bisa bantu, Mbak?"

"Kamu aduk-aduk ini ya ... Mbak mau bangunin Mas Revan."

"Ok, Mbak. Oh iya, baju Mas Revan udah aku siapin di ranjang, Mbak."

Agni mengangguk kemudian meninggalkan Zahra menuju kamarnya untuk membangunkan Revan.

Sesampainya di kamar, Agni tidak menemukan Revan. Ternyata Revan sudah bangun, dan kini sedang berada di kamar mandi. Ponsel Revan berdering. Agni menghampiri nakas di mana ponsel Revan berada.

Ketika akan mengusap layar ponsel untuk menjawab panggilan itu, panggilan itu berhenti. Dan yang membuat Agni terkejut adalah wallpaper pada ponsel Revan. Wallpaper yang biasanya foto Revan dan dirinya, kini berganti menjadi foto Zahra. Tentu saja Agni tidak menyukai itu.

Dengan rasa kesal, Agni mangambil baju Revan di kamar atas. Agni melihat baju dan celana yang ditumpuk di pinggiran ranjang. Namun, Agni tidak mengambil itu. Agni mengambil pakaian Revan yang ada di lemari. Setelah itu Agni kembali ke kamarnya.

Di dapur, Zahra menyiapkan semuanya. Zahra menaruh semua yang dimasak Agni ke meja makan.

Revan dan Agni keluar dari kamar. Revan memeluk pinggang Agni mesra. Namun, bukan itu yang membuat Zahra memperhatikan mereka.

"Loh baju Mas--" Belum selesai Zahra mengucapkannya, Agni memotongnya.

"Aku yang memilihkannya."

"Oh...," jawab Zahra sedikit kecewa dengan sikap Agni.

"Kapan kamu akan mulai koas, Zahra?" tanya Revan.

"Minggu depan, Mas," jawab Zahra. Karena kebetulan ia koas di rumah sakit milik Revan.

"Baiklah."

Mereka menyelesaikan sarapan mereka dalam diam. Setelah selesai sarapan, Agni mengambil start untuk membawakan jas dan tas dokter milik Revan. Kemudian mengantar Revan sampai pintu depan. Zahra yang melihatnya hanya menghela napas sambil mengangkat bahunya. Dia pun ikut mengantar suaminya sampai pintu.

Cinta SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang