Bagian 46 : You for my destiny [17+]

28.7K 1K 259
                                    

Yusi memandangi wajah dan penampilannya di depan cermin. Ia sangat cantik dengan riasannya. Rambutnya disanggul ke belakang dengan sanggul berhiaskan bunga-bunga melati. Bando mahkota berwarna putih dan berhiaskan mutiara-mutiara kecil di permukaannya menghiasi kepalanya. Anting mutiara terpasang di kedua telinganya. Kalung emas bermata kristal menghiasi lehernya. Di belakang kalung itu, rupanya ia tak mau melepaskan kalung tanda militer Joan. Wajahnya yang dirias terlihat bak bidadari Khayangan. Gaun kebaya putih yang membungkus tubuhnya tampak begitu serasi dengan kulitnya yang putih berseri. Ke bawahnya, ia mengenakan sarung batik berwarna coklat dengan motif bunga-bungaan yang indah.

Pintu terbuka, Lasmi memasuki ruang rias Yusi. Ia mengenakan kebaya putih dan sarung batik yang coraknya sama dengan Yusi. Ia tersenyum kagum menatap anaknya. "Kamu cantik sekali, Sayang."

Yusi tersenyum. "Makasih, Bu."

"Ayo! Acaranya sudah dimulai!" Ajak Lasmi seraya menggandeng tangan Yusi menuju keluar.

Tamu undangan pernikahan berjumlah cukup besar. Joan dan Yusi mengadakan pernikahan di Masjid Agung Tuban. Ratusan tamu telah menempati tempat yang telah disediakan. Turut hadir Bupati Tuban, Camat Jatirogo, Kades Besowo, juga hadir Kapolda Jatim beserta jajaran perwira Kepolisian Polda Jatim, Kapolres Besowo beserta jajarannya, kemudian kawan-kawan Joan sesama polisi.

Yusi didampingi oleh Thoriq di sisi kanannya, dan Lasmi di sisi kirinya.

Di dekat meja akad dan mas kawin, terlihat Joan yang tengah berdiri menanti sang mempelai wanita, Yusi. Ia mengenakan setelan beskap dan celana panjang yang sama-sama berwarna putih. Di kepalanya terpasang rapi ikat kepala udeng khas Jawa Timur. Ia terlihat begitu tampan dan bersahaja. Di kiri-kanannya, ia didampingi ayah dan ibunya.

Joan dan Yusi saling bersitatap dalam perasaan yang bercampur aduk antara takjub, bahagia, dan haru.

Yusi ditemani Lily mendekat ke sebelah Joan. Saat itulah jantung Yusi dan Joan sama-sama berdegup kencang.

Joan dan Yusi duduk bersebelahan menghadap meja akad dan mas kawin. Di seberang mereka, penghulu duduk sebagai wali hakim.

Sebelum melaksanakan ijab kobul, sang penghulu menyampaikan khutbah terlebih dahulu.

Joan dan Yusi sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Joan melirik sebelah tangan Yusi. Ingin ia meraih dan menggenggamnya. Namun ia harus menahan diri sampai acara pernikahan selesai.

"Saudara Joan, silahkan pegang tangan saya." Kata penghulu.

Joan memegang tangan penghulu.

Sang penghulu membaca basmallah lalu istighfar tiga kali, kemudian memulai ritual ijab. "Saudara Joan Rein Bin Aji Prayoga, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan Yusi Muliawati Binti Rehan, dengan mas kawin berupa emas seberat empat belas gram beserta alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Yusi Muliawati binti Rehan, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Joan mengucap kobul.

"Bagaimana para saksi? Sah?" Tanya penghulu pada para saksi.

"SAAAAAAH..." Jawab semua yang hadir dalam ruangan tersebut.

"Alhamdulillah..."

Semua orang membaca doa setelah melaksanakan ijab kobul.

"Selanjutnya, acara pertukaran cincin kawin kedua mempelai." Kata seorang MC.

Joan dan Yusi saling berhadapan. Mereka sama-sama tegang, gugup dan terpesona.

Joan yang pertama memasangkan cincin emas di jari manis Yusi, kemudian bergantian Yusi yang memasangkan cincin emas di jari manis Joan. Setelah itu, Joan mengecup kening Yusi.

My Lovely GenderuwoWhere stories live. Discover now