Bagian 5 : Pelindungku

73.5K 3.4K 202
                                    

Jalanan kota padat seperti biasanya. Bryan mengendarai motornya menyalip kendaraan-kendaraan yang berjalan lambat di depannya. Lambat bagi motornya. Ia menembus kepadatan jalan raya dengan cepat namun menggunakan aturan. Karena itulah Yusi di belakangnya tidak merasa takut.

"Yusi!" sapa Bryan sedikit berteriak menyaingi suara bising kendaraan.

"Iya?" jawab Yusi.

"Kamu nyaman gak dengan caraku membawa motor?"

"Nyaman. Memangnya kenapa?"

"Takut kamu risih karena aku bawa motornya cepet."

"Gak apa-apa kok."

Bryan tersenyum.

Beberapa menit kemudian, mereka mulai memasuki daerah pedesaan. Gunung dan lembah tampak lebih dekat. Udara terasa lebih sejuk dan segar.

Yusi menunjukkan jalan yang harus dilalui agar sampai ke rumahnya.

"Yusi, biasanya kamu pulang-pergi ke sekolah naik apa?" tanya Bryan.

"Naik angkot." jawab Yusi.

"Emangnya ada angkot yang kesini?"

"Ada lah. Angkot ijo. Supirnya Pak Karta, tetangga aku."

"Oooh... Iya-iya."

Bryan membelokkan motornya ke sebuah persimpangan sesuai intruksi Yusi.

"Nah, yang itu." Yusi menunjuk sebuah rumah. Bryan membawa motornya memasuki pekarangan depan rumah itu.

Yusi turun dari motor dan melepas helm. "Bryan, makasih banyak ya udah nganterin aku."

Bryan melepas helmnya dan tersenyum. "Sama-sama, Yusi."

"Bryan, mau masuk dulu?"

"Gak usah. Takut merepotkan. Aku langsung pulang aja. Makasih."

"Gak merepotkan kok. Aku buatkan minuman buat kamu." tawar Yusi.

Bryan tersenyum. "Emmm boleh-boleh." ia pun mengikuti Yusi memasuki rumahnya..

"Assalamu'alaikuuum!" ucap Yusi sambil membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam." jawab ibunya dari dalam.

Yusi dan Bryan duduk di lantai untuk melepas sepatu.

Setelah melepas sepatu, mereka berdua memasuki ruang tamu.

"Yusi... Waah siapa ini?" tanya Lasmi saat melihat Bryan.

"Ini temen Yusi, Bu. Namanya Bryan." jawab Yusi seraya mencium tangan ibunya.

"Salam kenal, Bu." ujar Bryan lalu mencium tangan Lasmi.

"Ya ampun, ganteng banget. Ayo duduk dulu, Nak!" ujar Lasmi.

"Iya Bu, makasih." ucap Bryan. Ia duduk di sofa panjang.

"Sebentar ya, Ibu lagi masak kue." kata Lasmi yang diangguki sopan oleh Bryan.

"Bryan mau minum apa?" tanya Yusi.

"Gak usah, Yus. Makasih."

"Bryan, aku tau kamu haus. Ayo bilang aja mau minum apa. Aku yang buatin looooh." goda Yusi.

Bryan tersenyum malu. "Emm apa aja deh."

"Tunggu ya!" Yusi berjalan menuju dapur.

Di dapur, Lasmi terlihat sedang mengambil kue yang sudah matang dari dalam oven. Sedangkan Yusi mengupas buah melon lalu memotong-motongnya, dan memasukan potongan melon itu ke dalam blender. Ia mencampurkan dua sendok gula, dua sendok madu, es batu dan susu kental ke dalam blender. Ia memblendernya beberapa menit.

My Lovely GenderuwoWhere stories live. Discover now