EMPAT PULUH DUA : Bruise

Mulai dari awal
                                    

Samudranya...

Keadaan Samudra menurut Lalisa terlihat sangat memprihatinkan, wajahnya penuh luka lebam dan ada beberapa bagian tubuhnya yang terdapat noda merah kecoklatan.

"Sam.." ucapnya dengan suara bergetar, air matanya mulai menetes dan mengalir ke pipinya. Ia tidak menyangka keadaan Samudra akan separah itu.

"Sam... Kok lo kayak gini?"

Hatinya sakit, seolah terus menerus ditusuk oleh ribuan jarum tajam. Kakinya juga terasa lemas sekali, untung saja ketika ia hampir jatuh Jennie dapat menahan tubuhnya.

"Masya Allah Lis, jangan pingsan. Lo pasti kuat," ucapnya khawatir.

Cowok-cowok itu membawa Samudra ke parkiran, meskipun sempat mendapat perhatian semua orang disana. Beberapa siswi bahkan menjerit karena khawatir dengan keadaan most wanted sekolah mereka.

"Ya ampun itu Samudra kenapa?"

"Sampe berdarah gitu ya ampun!"

"Ke rumah sakit kak? Ikut please."

Beberapa teman Lalisa maupun Samudra mulai kesal sendiri, karena menurut mereka apa yang dilakukan siswi di sana itu menghambat mereka untuk membawa Samudra secepatnya ke rumah sakit.

Lalisa tidak berhenti menangis dari tadi, air matanya terus mengalir dengan hidung yang memerah. Seola yang melihat itu mulai merasa ingin berteriak kencang, masa bodoh dengan image-nya yang kalem. Yang penting ia berpikir harus menghentikan teriakan heran dan bingung siswi di sana.

"KALIAN BISA DIEM NGGAK SIH? TUTUP MULUT LO SEMUA PLEASE!" teriaknya, seketika keadaan menjadi hening.

"Lis lo tau kunci mobil Samudra di mana nggak?" Johan menoleh ke arah Lalisa dengan pandangan tidak tega.

"Di saku.. celananya mungkin," balas Lalisa terbata karena sibuk mencoba menghentikan tangisannya tetapi tidak berhasil. Johan merogoh saku celana Samudra dan menemukan sebuah kunci mobil, digunakannya dengan cepat untuk membuka pintu mobil Samudra.

Johan memilih untuk mengendarainya, Lalisa masuk segera setelah Oldan membawa masuk Samudra ke dalam mobil.

"Sam.. kamu kok jadi gini sih?" lirih Lalisa sambil memeluk tubuh Samudra yang tidak sadarkan diri dari samping.

"Maafin tadi aku ninggalin kamu." Lalisa menatap wajah Samudra terutama pada matanya yang terpejam, jantungnya terus berdebar sangat keras. Ia merasa takut, sangat takut. Ia takut kalau keadaan Samudra menjadi semakin parah karena napas cowok itu terdengar sangat lemah.

"Lis lo jangan nangis terus," ucap Johan yang sedang mengemudi, sesekali matanya melirik ke arah cermin yang menunjukkan kursi penumpang di belakang.

"Mending lo berdoa aja, berdoa yang terbaik buat Samudra." Lalisa memejamkan matanya lalu berdoa dengan sungguh-sungguh.

Ia berharap Samudra tidak apa-apa, dan segera bangun, memeluk Lalisa dan mengatakan bahwa ia tidak perlu merasa khawatir.

Dikeluarkannya sebuah sapu tangan lalu diusapkannya ke wajah Samudra yang berdarah. Oldan yang melihat itu pun menahan napasnya, mengapa di saat hubungan Samudra dan Lalisa sedang baik-baik saja (ia mengetahui itu dari Jennie) harus ada gangguan yang tidak terduga? Ia merasa tidak adil untuk pasangan di sampingnya ini.

Sesampainya di rumah sakit teman-teman cowok Lalisa maupun Samudra segera memanggil tim kesehatan darurat agar segera membawa Samudra ke IGD.

Air mata Lalisa menetes lagi, perasaannya tidak tega melihat Samudra yang belum sadarkan diri.

Andai saja ia tidak meninggalkan Samudra, andai saja Joshua tadi tidak datang, andai saja tadi ia tidak sibuk untuk terus berdebat hal yang menurutnya tidak penting dengan Joshua.

Ia sangat menyesal, sungguh.

Mata bulatnya melihat para staf rumah sakit yang membawa Samudra ke IGD.

Lalisa mencengkram ujung roknya.

"Yang kuat Lis," ucap Rosa sambil mengusap punggung Lalisa lembut.

"Sam.." bisik Lalisa dengan suara yang parau.

Ia sangat berharap Samudra akan baik-baik saja.

∆∆∆

Sambil revisi saya usahain update, biar cepet selesai+biar kalian nggak protes lagi wkwk

Maafin pacarnya Yoona selingkuhannya Taeyeon dan gebetannya Tiffany yang labil ini.

Ada yang mau chapter selanjutnya?

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang