TIGA PULUH ENAM : Finding Samudra

259K 19K 536
                                    

Lalisa berjalan menghampiri kelas Samudra, tidak mempedulikan tatapan sinis murid perempuan disana dan celaan yang mereka ucapkan. Sebenarnya telinga Lalisa terasa panas tetapi bukan itu masalahnya sekarang, ia harus bertemu dengan Samudra dan meminta maaf untuk kesalahannya kemarin.

Lalisa menarik napasnya dalam sebelum mendatangi kerumunan siswa yang duduk di depan kelas XII IPA 1, saat Lalisa datang menghampiri sontak mereka menoleh kearahnya dengan tatapan bingung.

"Permisi Kak.." Tetapi ucapan Lalisa itu langsung dipotong oleh siswi perempuan yang dulu juga membantu Lalisa mencari Samudra.

"Nyari Samudra dek?" Lalisa mengangguk. Reaksi beberapa dari mereka terdengar jelas olehnya.

"Ini pacarnya Samudra?"

"Pantes itu anak kesemsem orang ceweknya aja cantik gini." Celetuk salah satu siswa yang langsung disambut jitakan keras di kepalanya.

"Samudra nggak masuk dek." Ucap Karin setelah mencoba menenangkan teman-temannya yang terus melihat dan mengaduh tentang Lalisa.

Lalisa sendiri hanya tersenyum karena terpaksa. Jadi Samudra tidak sekolah? Apa ia sengaja untuk menghindarinya?

"Kalo gitu makasih ya kak." Lalisa mengangguk sopan dan berbalik pergi setelah kakak kelasnya itu membalas anggukan kepalanya.

Saat ia hendak turun tangga tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh seseorang, Lalisa mendongak dan mengerutkan dahinya heran. Ia merasa pernah melihat laki-laki dihadapannya ini tetapi Lalisa tidak bisa mengingat tepat tempat dan kapan kejadiannya.

"Lo lupa sama gue?" Tanya cowok itu sambil melipat tangan didadanya.

"Gue Kevin." Kerutan di dahi Lalisa malah semakin dalam. Kemudian Lalisa menyadari sesuatu.

"Oh kakak yang suka ngomen gak jelas di IG saya kan? Yang dulu maksa saya ke UKS?" Kevin mengangguk.

"Yang dulu dihajar Samudra?" Rupanya pertanyaan yang dilontarkan Lalisa secara spontan itu segera disambut oleh Kevin dengan emosi, ia langsung meledak-ledak.

"Alah, jangan sok bangga-banggain pacar elo deh! Sebentar lagi dia juga bakalan gue hajar sampe abis, liat aja nanti. Dia pasti bakalan kalah sama gue." Sinis Kevin, ia segera melangkah dan sengaja menabrakkan tubuhnya ke bahu kiri Lalisa hingga ia terjatuh.

Lalisa mengumpat dalam hatinya karena kesal, kakak kelasnya itu benar-benar menyebalkan.

Dengan muram Lalisa kembali berjalan ke kelasnya, ketika di tengah jalan ia bertemu dengan seseorang yang sangat ingin dihindarinya.

"Dari mana Lis?" Lalisa menghembuskan napasnya pendek.

"Dari kelasnya Samudra." Balas Lalisa seolah berbicara kepada dirinya sendiri.

"Eh Lis temenin gue ke kantin yuk." Lalisa seketika melotot.

"Nggak, nggak laper soalnya." Joshua mengerucutkan bibirnya.

"Temenin gue sebentar aja Lis." Lalisa menggeleng.

"Nggak ah Josh, takut gue."

"Loh? Takut kenapa?" Lalisa mendengus.

"Kalo Samudra marah terus mukulin lo lagi gimana?"

"Nggak papa kok." Lalisa mengernyitkan dahinya ketika mendengar jawaban dari Joshua.

"Tapi hubungan gue sama Samudra yang nggak kenapa-kenapa." Ucap Lalisa sambil tersenyum miring, ia lalu berjalan pergi meninggalkan Joshua yang hanya diam mematung.

∆∆∆

Lalisa celingak-celinguk di taman belakang sekolah, biasanya Samudra sering ada disini tetapi hari itu tidak ada tanda-tanda Samudra pernah kesana.

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang