SEBELAS : Lalisa's First Kiss

363K 29.5K 1.3K
                                    

Ini part pendek pake banget:) maafin author yang nggak bakat bikin cerita panjang² 

🍁🍁🍁

Jantung Lalisa sudah berdebar tidak karuan. Jarak antara wajah Samudra dan wajahnya semakin menipis, ia bisa merasakan hembusan nafas Samudra. Cowok itu tersenyum, mungkin lebih tepat menyeringai.

Samudra tiba-tiba menjauhkan wajahnya dan memandang ke arah lain. Mencoba menetralisir degupan kencang di dadanya yang ia sembunyikan, ia menggigit bibir bagian bawahnya. Kemudian mendesah.
Lalisa hanya bisa diam mematung, untung saja bibir Samudra tidak sampai menempel di bibirnya. Karena jika iya maka ciuman pertamanya akan direnggut oleh Samudra. Tidaaaakkkk~

Lalisa kemudian merutuki dirinya sendiri. Merasa menyesali mengikuti saran Mila yang kalau dipikir ulang bisa dibilang goblok banget.

Diliriknya Samudra yang tengah mengusap wajah tampannya itu dengan kedua telapak tangan. Sepertinya Samudra sendiri juga gugup luar biasa.

Suasana yang senyap membuat keduanya terasa serba salah. Tidak ada dari mereka yang mencoba memulai percakapan. Terlalu canggung.

Tetapi entah kerasukan setan darimana Samudra menoleh kepada Lalisa lalu kembali menyudutkan gadis itu. Mendekatkan wajahnya lagi dan mencium bibir gadis itu dengan lembut.

"FIRST KISS GUEEEEE!!!!!"

🍁🍁🍁

Lalisa turun dari mobil dengan kaki gemetar. Sedangkan Samudra keluar dari mobil dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

"Kamu nggak papa kan? Jalannya kok gitu?" Samudra memandang Lalisa bingung. Lalisa berjalan dengan gemetaran dan memegang benda apapun disekitarnya untuk tumpuan agar ia tidak jatuh.

"Mau aku gendong?" Tanya Samudra lagi karena Lalisa tidak menjawab.

"Mau aku gendong yang?"

"Nggak usah." Lalisa memelototi Samudra. Samudra hanya terkekeh pelan.

"Kamu marah sama aku?"

"Ya iyalah bego." Lalisa menonjok dada bidang Samudra.
"Lu pikir gue nggak marah sama cowok yang ambil first kiss gue tanpa kompromi?"

"Tapi tadi kok kamu diem aja."

"Dasar bangsat lu ya jadi cowok-_- teranjing emang-_-" Batin Lalisa.

"Gimana gue diem aja kalo elo megangin gue?!"

"Tapi kamu tetep nikmatin kan?"

"Aw!" Samudra mengaduh sakit ketika Lalisa memukul-mukul badannya terus-menerus secara membabi buta.

"Rasain lo! RASAIN!"

Sebelum kelakuan Lalisa menjadi lebih 'buas' Samudra segera memegang kedua tangan Lalisa. Diangkatnya tangan Lalisa dan ia mainkan seperti boneka.

"Ini tangan siapa? Kok berani mukul Samudra? Sekali pukul sekali cium loh."

"Mampus gue. Tadi gue bukul berapa kali ya?" Umpat Lalisa. Ditariknya tangannya hingga terlepas dan ia lari secepat mungkin. Meninggalkan Samudra yang tertawa renyah di belakangnya.

🍁🍁🍁

Semua siswa kelas XII IPA 1 menatap Samudra heran. Aneh sekali Samudra hadir di kelas dengan mood yang baik. Biasanya wajah Samudra akan terlihat sangat datar tanpa ekspresi. Tetapi sekarang senyuman tipis sering muncul di wajah tampannya.

Tidak ada yang berani bertanya. Hingga Karin memberanikan diri mengajukan sebuah pertanyaan kepada Samudra.

"E elo kesurupan ya? Mending bisa senyum gitu di kelas." Samudra mendelik.

"Ya suka-suka gue kok elo yang ribet?" Karin mendesah. Masih sama aja ternyata.

🍁🍁🍁

"Gimana aja kemarin Lalis? Jennie jadi orang pertama yang menginterogasinya hari itu.

"Lo ngapain aja di rumah Samudra?" Mila berbisik. Menyadari bahwa jika volume suaranya lebih keras maka penghuni kantin akan mengalihkan perhatian kepada merek berempat.

"Nggak ngapa-ngapain elah. Cuma gue nemenin dia main game terus gue ketiduran."

"Gak asih ah." Celetuk Rosa.

"Terus harus gimana?" Tanya Jennie sambil menatap Rosa.

"Ya apa kek makan malem bareng kek, baca buku bareng kek, atau ciuman kek."

"Aw!" Sebuah jitakan sukses lepas landas dan mendarat di kepala Rosa.

"Kalo ngomong disaring dulu woy!" Jennie memelototi cewek cerewet itu.

Lalisa cemberut. Air mukanya menjadi keruh saat membahas Samudra. Ia masih sangat kesal kepada cowok ganteng itu.

Panjang umur, Samudra muncul dari arah selatan ke meja Lalisa.

"Ngapain lo kesini?" Sinis Lalisa saat Samudra duduk di meja mereka. Sontak semua perhatian penghuni kantin dari siswa pedagang sampai makhluk gaibnya pun tertuju pada mereka.

"Salah aku pengen makan bareng pacar aku?"

"Dan buat kalian bertiga, mau makan apa? Gue traktir. Asal kalian pindah tempat."

Tanpa rasa berdosa ke-3 sahabat Lalisa pergi dan segera berlari ke arah tukang bakso dan memesan porsi super. Kesempatan jangan disia-siain cuy~

Lalisa menatap Samudra dengan kesal.

"Pergi nggak?" Samudra menggeleng.

"Udah sayang mending kamu diem. Mau aku pesenin apa? Salad buah mau nggak?" Lalisa hanya memalingkan wajahnya.

"Yaudah aku pesenin ya." Samudra melambaikan tangannya pada perempuan penjual salad buah, yang langsung menghampirinya dengan tergopoh-gopoh.

"I iya dek. "

"2 porsi." Titah Samudra singkat. Setelah itu Samudra memanggil siswa cowok kelas XII yang sialnya berada di dekat meja Samudra.

"Pesenin gue es jeruk 2, gak pake lama!" Lalisa memandang Samudra.

Sikap Samudra pada orang lain kasar. Tetapi ke Lalisa sendiri sikapnya jadi lembut.

Bolehkah ia merasa tersanjung dan merasa istimewa?

Seolah tau isi pikiran Lalisa Samudra mengatakan sesuatu yang membuat Lalisa emmmm speechless.

"Gak usah heran Lalis. Kamu satu-satunya orang yang aku perlakuin dengan lembut. Karena kamu istimewa buat aku." Samudra tersenyum manis.

🍁🍁🍁

Don't forget to voment ya:)

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang