TIGA PULUH TIGA : Usaha Joshua

257K 17.7K 288
                                    

Tatapan-tatapan iri tertuju ke arah Samudra dan Lalisa, mereka berdua kini berjalan sambil bergandengan tangan. Seorang cowok bahkan sampai menatap benci, siapa lagi kalau bukan Joshua.

Joshua mengepalkan tangannya, lalu pergi dari sana untuk menahan emosi.

Rencananya bersama Kevin sendiri akan ia lakukan beberapa hari lagi. Sebenarnya ia sempat berpikir mengenai Lalisa yang bisa saja berubah menjadi membencinya, tetapi karena amarahnya yang memuncak ia tidak bisa berpikir jernih.

Samuda dan Lalisa yang sudah berada di depan kelas Lalisa kemudian berhenti, tak lupa di sana sudah ada Mila yang stand by di depan pintu.

"Aku duluan ya Lis." Samudra mengacak-acak rambut Lalisa gemas, cewek itu sendiri hanya mengerutkan bibirnya.

"Rambut aku jadi acak-acakan lagi Sam." Gerutu Lalisa sambil membenarkan rambutnya yang kusut akibat ulah Samudra tadi. Samudra sendiri malah tertawa kecil.

"Kamu lucu banget sih Lis, jadi males ke kelas." Lalisa berkacak pinggang.

"Awas aja kalo bolos." Ucap Lalisa sambil melotot.

"Iya-iya, bye." Samudra melambaikan tangannya dan berjalan ke arah tangga.

Lalisa yang tersenyum dan sedang melambaikan tangan untuk membalas Samudra dikejutkan dengan pukulan cukup keras di tangannya, kontan ia mengaduh kesakitan.

"Aw!" Lalisa mengusap-usap lengannya dan berbalik, dilihatnya Mila yang tersenyum nggak jelas.

" Sakit Mila ih! Apa-apaan sih?!" Ucapan kesal Lalisa itu disambut pukulan kedua kalinya dari Mila, tetapi lebih pelan.

"Makin hari makin lengket aja Lis, jangan-jangan nanti pas elo lulus dilamar langsung sama Samudra." Lalisa mendengus.

"Ngaco ah."

"Yee lagian bagus lah elo sama Samudra makin lengket, makin banyak yang panas." Lalisa menaikkan sebelah alisnya.

"Panas? Gimana maksudnya?" Mila memutar bola matanya malas.

"Elo tau kan fans Samudra itu seabrek? Walaupun cowok lo itu judesnya minta ampun?" Lalisa mengangguk.

"Ya mereka gedek lah, orang tiap hari mereka berdoa hidmat banget biar kalian putus." Mendengar itu Lalisa malah tertawa.

"Lebay amat."

"Tapi jangan lupain satu orang lagi Lis, cowok yang ngebet banget sama elo selain Samudra." Kening Lalisa mengernyit.

"Hah? Siapa?"

"Joshua! Masa elo nggak tau sih?!" Lalisa menggelengkan kepalanya, Joshua menyukainya? Jujur, ia tidak pernah memikirkan hal itu. Lagipula Joshua tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia menyukainya, atau Lalisa yang kurang peka?

"Masa sih Mil? Kok gue ngerasa nggak mungkin ya?"

"Yaelah Lis, dulu dia pernah ngomong. Rosa sama Jennie juga tau, tanyain deh sama mereka kalo nggak percaya."

Lalisa mengusap tengkuknya, ia masih ragu dengan ucapan Mila. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, menandakan ada notifikasi dari Line.

Dahi Lalisa kembali mengernyit ketika melihat apa yang menyebabkan ponsel Lalisa berbunyi, kenapa Joshua kembali meminta pertemanan lagi? Bukannya dulu pernah Lalisa add ulang?

Lalisa kemudian menyadari bahwa itu pasti ulah Samudra.

Setelah Lalisa menyentuh ponselnya untuk add balik, dengan cepat pesan dari datang.

"Eh Mil, Joshua ngeline." Mila menyeret Lalisa agar duduk di kursinya.

"Gue bilang juga apa, dia ngomong apaan?"

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang