ENAM : Perfect Boyfriend?

605K 40.3K 6.5K
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Lalisa kini duduk sambil memegang sebotol air dingin di tangannya. Jennie, Mila, dan Rosa sudah berteriak-teriak tidak jelas disampingnya. Dasar berisik.

Di lapangan di depan Lalisa pertandingan antara kedua tim basket dari SMA Pelita maupun SMA Harapan sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu.

Entah karena tidak mengerti atau tidak suka Lalisa hanya diam. Keningnya sudah mengernyit dari tadi, yang ia tahu hanya bola basket masuk ring berarti dapat poin. Itu saja.

"Lalisa kok diem sih? Semangatin pacarnya dong!" Aldo yang merupakan pemain cadangan menatap heran Lalisa.

"Ya suka-suka gue dong kok elo yang ribet!"

"Buset." Aldo menggelengkan kepalanya. Nggak cowok, nggak ceweknya galak bener.

"Lalisa teriak dong!" Rosa mencolek pinggang Lalisa.

"SMA Pelita semangat!" Suara pelan Lalisa akhirnya keluar. Langsung disambut tonjokan Rosa di pundaknya.

"Ih bego! Yang keras dong!"

"SEMANGAT!"

"Khusus buat Samudranya mana?" Rosa mulai jengkel pada Lalisa. Lalisa sendiri memutar bola matanya malas.

"SAMUDRA SEMANGAT!!!" Kontan seluruh pendukung SMA Pelita mengalihkan perhatiannya sejenak pada Lalisa.

"Awww so sweet banget!"

"Kurang keras neng!"

"Apaan sih ganjen banget!"

"Lagi dong lagi!"

Samudra yang sayup-sayup mendengar teriakan Lalisa pun tersenyum. Matanya memicing dan senyum bahagianya berubah menjadi senyum meremehkan ketika berhadapan dengan beberapa anggota tim SMA Harapan.

Ia bertekad untuk menang hari ini.

Gemuruh penonton kembali terdengar ketika Samudra mencetak poin untuk SMA Pelita.
"Pacar lo keren banget Lalis!! Aaakkk!!" Lalisa menutup telinganya refleks ketika Rosa berteriak sangat kencang di sampingnya.

"Gak usah kenceng-kenceng bisa nggak?!"

"Eh tapi gila keren banget Lalis!" Kali ini Mila yang berteriak.

"Lo seharusnya bersyukur punya pacar yang bentuknya kayak Samudra!" Si Jennie akhirnya bersuara.

"Berisik lo semua!" Gerutu Lalisa.
Kalau boleh jujur, kadar kegantengan Samudra sudah berkali-kali lipat sekarang. Lalisa mengakui hal itu.

Babak 2 baru saja berakhir dan para pemain menepi untuk istirahat selama sekitar 10 menit. Saat istirahat pertama mereka fokus pada perencanaan karena sempat ketinggalan beberapa poin. Tetapi sekarang SMA Pelita mulai mengejar poin dari SMA Harapan.

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang