Chapter 56

3K 203 69
                                    

wihiwww, hello again!
how r u guys??
thanks for your comment and feedback.... thanks for voting and like this story~~
hemm did you enjoy the story? i hope yes,,
so am still thinking, should I make the sequel or new story~~
some of you said that i shoud make the sequel, some of you told me to make a new story..... hahaha am confuse, but its ok.. keep telling me, sequel or new story.. wkwkwk...
please enjoy this chapter, xoxo
---------------------------------------------------

Niall’s POV :

Akhirnya kami tiba juga di Mullingar, kota yang sangat kurindukan, aroma udara yang begitu segar dan meningatkanku akan masa remajaku. Aku menoleh kepada Charlotte yang tampak sangat gembira dan takjub, ini adalah kali pertamanya ia kesini dan ia sangat terpukau. Ann dan Oom Bruce pun tampak terksesima, sementara Mum hanya tersenyum simpul melihat mereka semua takjub. Kami dijemput oleh Greg, kakakku, yang menyempatkan diri untuk menjemput kami.

“Yo, Greg. What’s up?” sapaku sambil memeluk kakakku.
“Am great, how about you? Look, your bride is so pretty,” ujarnya.
“Hahahaha, yes she is, am very good bro, how’s my little man, Theo?” tanyaku.
“He is good and I think he knows you’ll come because he can not stop looking at your photo, hahaha…” ujarnya sedikit berkelakar.

Aku tertawa dan tidak sabar untuk bertemu dengan keponakanku dan mengenalkannya kepada Charlotte. Greg pun akhirnya menyapa dan mengajak berbicara Charlotte, kemudian Oom Bruce dan Ann, hanya sedikit basa basi sebelum kami masuk ke mobil dan melaju menuju rumah.

***

Keesokan paginya, H-1 sebelum pernikahan

***

“Niall! Charlotte! C’mon wake up,” seru Mum dari bawah.
“Oke Mum!” balasku berteriak.

Aku membuka mataku dan menoleh melihat Charlotte yang masih bergelung dalam pelukanku, ia masih tertidur. Aku mencium pipinya dan membelai kepalanya, tidak tega membangunkannya, aku tau ia pasti lelah. Pelan-pelan aku bangun dari kasur dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku, setelah selesai, aku mendapati Charlotte sudah bangun dan sedang terduduk di kasur, wajahnya masih sangat mengantuk, ia membiarkan rambutnya tergerai begitu saja, meskipun berantakan tapi entah mengapa itu membuatnya terlihat seksi, lalu dengan suara parau ia menyapaku, suara bangun tidurnya yang sangat kusuka. Aku tersenyum dan menghampirinya, mencium keningnya, menanyakan apakah ia ingin mandi.

Selagi menunggu Charlotte mandi, aku merapikan sedikit barang-barangku dan mengecek ponsel. Ternyata mereka sudah disini, yea teman-teman baikku, Liam, Louis dan Zayn. Mereka semua sibuk bekerja sehingga tidak sempat bertemu, meskipun begitu terkadang kami masih berhubungan lewat sms atau pun skype, aku sangat menghargai mereka bisa datang ke pernikahanku. Aku mengirim pesan kepada mereka, mengajak mereka untuk bertemu di Nandos, restoran cepat saji favoritku sejak dulu, dan mengatakan kalau aku akan mengajak serta Charlotte.

Lalu ketika Charlotte sudah rapi dan berpakaian, kami turun ke bawah untuk bergabung bersama Mum dan lainnya. Ada Theo disana, Charlotte menjerit kegirangan dan mengatakan betapa lucunya Theo, yang juga tampak begitu senang bermain bersama Charlotte. Kami semua, Mum, Oom Bruce, Ann, Greg dan istrinya, serta Theo aku dan Charlotte sarapan bersama di ruang makan, Mum memasak kalkun dan kentang tumbuk, yang merupakan menu favoritku. Kami saling bertukar cerita dan membiacarakan persiapan mengenai pernikahanku dan Charlotte. Mum terus mengatakan kalau aku harus pergi ke salon untuk melakukan perawatan bersama dengan Charlotte, yang aku tolak mentah-mentah, aku tidak perlu ke salon, hanya cukup mencukur kumisku sedikit dan menyisir rapi rambutku. Charlotte terikikik melihat dan mendengar reaksiku, sementara Mum hanya geleng-geleng kepala atas ketidakinginanku pergi ke salon. Setelah itu Mum sibuk membicarakan mengenai gaun Charlotte yang sudah ia siapkan sebelumnya, mengatakan Charlotte harus mencobanya agar bisa menyesuaikan gaya rambutnya. Pokoknya Mum terlihat sangat sibuk dan heboh, sementara Oom Bruce hanya bisa tertawa melihat semuanya. Charlotte dan Ann terkikik dengan tingkah laku Mum, dan dengan senang hati menuruti keinginan Mum untuk mencoba gaun pengantin dan memilih tatanan rambut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 26, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fall For YouWhere stories live. Discover now