Chapter 35

3.8K 81 1
                                    

Hi there!
How r u? I'm back~
Thanks for all your support guys.
I love you all and appreciate your support to this story..
I'm sorry this chapter is short but I hope you guys like it.
Hihihihi~~
Enjoy this chapter, don't forget to comment, vote, like and tell ur friends..
Thanks! -cens-
-------------------------------

Niall’s POV

Setelah aku keluar dari kamarnya, aku menyusul Aaron keluar. Di luar ia nampak sedang bermain sebentar dengan Omega di taman, kemudian aku berjalan menghampiri mereka.

“Hey Aaron,” ujarku.
“Yo, Niall. What’s up? Aku sebentar lagi mau pulang, aku mau member Omega makan dan yeah dia butuh mandi,” jelasnya padaku.
“Hahaha, yeah sure he is. Nope, I just want to thank you. I mean, she could be dead if you’re not with her,” ucapku sambil sedikit meringis.
“No problem dude. Aku senang bisa membantu, lagian itu juga tanggung jawabku karena akulah yang mengajak ia pergi kemping denganku,” sahutnya lagi sembari memanggil Omega yang sedang berusaha menangkap burung.
“Yeah and uhm I wanna ask you, is there any hotel or motel near here? Aku mau tinggal dekat dengan Charlotte,” tanyaku padanya.
“Well I guess there is one, its not good but I think you can stay there. Kapan kalian akan kembali ke Inggris?” kata Aaron.
“Oh, can you drop me there? Or you can give me the address. Kami pulang jika keadaan Charlotte sudah stabil dan ia cukup kuat untuk melakukan penerbangan jauh,” aku menjelaskan padanya.
“Sure I can drop you there, c’mon. We better hurry if you want to sleep in a proper room, hahaha,” candanya padaku.

Lantas aku menitipkan pesan pada suster yang sedang berjaga bahwa aku akan pergi sebentar guna mencari tempat menginap. Kemudian kuambil barang-barangku dan berjalan menuju lobby. Rupanya Aaron sudah menungguku disana, terlihat juga Omega di kursi depan dan menjulurkan kepalanya keluar jendela. Tanpa membuang waktu, aku segera masuk ke dalam dan kubawa serta tasku. Di dalam mobil kami banyak bercerita, ia menceritakan padaku awal mula berkenalan dengan Charlotte, ia juga menceritakan padaku kalau Charlotte cukup sering menyebut dan bercerita tentangku kepada Aaron. Dalam hati aku sangat senang, ternyata Charlotte tidak berubah, I mean she still love me, like I love her. Tak lama kami tiba di hotel tempat aku akan menginap, memang tidak terlalu bagus, tapi hotelnya cukup bersih dan nyaman – dan yang paling penting dekat dengan rumah sakit – lalu aku turun dan mengucapkan terimakasih kepada Aaron karena telah mengantarkanku. Setelah mobil Aaron pergi, aku masuk ke hotel dan check-in, aku langsung diantar ke kamarku yang ada di lantai tiga. Sesampainya di kamar, aku meletakkan barang-barangku di lantai dan aku berkeliling; kamarku cukup nyaman, aku memesan kamar dengan kasur yang besar cukup untuk dua orang, kamar mandinya kecil namun nyaman dan lengkap, pemandangan dari jendela kamarku bagus, aku bisa melihat matahari terbenam dan lingkungan sekitar hotel, aku cukup puas dengan kamarku. Tanpa mengganti bajuku, aku langsung merebahkan diriku di kasur dan beristirahat.

***

Aku terbangun mendengar suara ponselku berbunyi. Kubuka mataku dan awalnya merasa asing, tapi kemudian aku teringat bahwa aku berada di hotel. Kucari ponselku di dalam tas dan ternyata ada pesan masuk, dari Oom Bruce dan Ann. Isi pesan dari keduanya sama; yaitu menanyakan apakah aku sudah sampai dan bertemu Charlotte lalu bertanya mengenai kondisi Charlotte. Aku membalas pesan mereka, mengatakan kalau Charlotte baik-baik saja dan sudah sadar dari komanya, aku sedikit bercerita tentang pengalamanku hari ini dan menyampaikan niatanku untuk mengajak Charlotte pulang segera setelah ia merasa kuat. Setelah selesai, aku membongkar isi tasku dan menatanya. Untung barang bawaanku tidak teralu banyak sehingga aku bisa menyelesaikannya dengan cepat. Kemudian aku memutuskan untuk mandi dan pergi ke rumah sakit menjenguk Charlotte.

Sesampainya di rumah sakit,aku langsung menuju kamar Charlotte. Kuketuk perlahan pintu kamarnya dan aku masuk, ternyata ia sudah bangun dan ia menyambut kedatanganku dengan senyumannya. Senyumnya yang tulus dan yang kurindukan, aku menghampirinya dan mencium keningnya kemudian bibirnya. Ia tersenyum, kali ini ia nampak malu dan menunjuk ke belakangku. Ternyata masih ada suster disana, ia baru selesai membereskan obat-obat Charlotte, suster tersenyum kikuk dan kemudian pamit keluar.
“Kenapa kamu nggak bilang kalo masih ada suster disini?” tanyaku sedikit malu.
“Hahha, gimana bisa aku bilang kalau kamu datang langsung menciumku,” jawabnya.
“Yeah its okay. We’re just kissing, no need to be shy. Anyway I miss you so much, Charlotte,” ujarku.
“Hihihi, yes you’re right Niall. Well, I miss you Niall, I do really miss you,” balasnya padaku.
“How’s you’re feeling? I mean, feeling better?” tanyaku sambil duduk di tepi ranjang.
“Mmhmm. I think I’m strong enough to get out from here,”jawabnya sambil meringis.
“Wow wow wow, be patient girl. Kita tunggu dulu apa kata dokter besok, okay babe,” ujarku.
“Yeah ok then. Anyway, kamu tinggal dimana?” tanyanya.
“Di hotel dekat sini kok, don’t worry,” jawabku.
“Uhm, can you stay for tonight? I wanna be with you,” ujarnya setengah meminta padaku. Aku menatapnya sejenak kemudian menjawab, “Yes darling, I will. I want to be with you too, don’t worry,” jawabku.
Kemudian aku membelai rambut dan pipinya, lalu aku menciumnya. Ia balas menciumku sambil membelai rambutku, aku terus menciumnya dengan bergairah, dan aku bisa merasakan kalau ia juga sama bergairahnya denganku. Aku ingin lebih, perasaanku meluap-luap, campuran dan tumpukan perasaan yang selama ini kupendam meluap keluar. Aku melepaskan bibirku darinya dan melihat wajahnya, wajah yang kurindukan, ia tersenyum dan tangan mungilnya membelai wajahku, aku meraihnya dan menciumnya.
“Charlotte, I really love you, babe,” ujarku perlahan dan kembali menciumnya.

to be continued

---------------------------

how is it??
I want to make a romantic chapter between Niall and Charlotte, what do you think?
tell me, hehe..
Hope you like this chapter..
don't forget to comment, vote, like and tell your friend.
I can't do without your help, hehehe
Thanks all....
Be patient for the next chapter :)))
mwah -cens-

Fall For YouWhere stories live. Discover now