Chapter 26

4.6K 77 10
                                    

...

Niall's POV :

"Finally!!!!" kataku sambil menghirup udara segar di luar penjara. Akhirnya aku bebas dan bisa keluar dari penjara. Capt. Johnson yang baik hati namun tegas itu ikut mengantarkanku ke depan pintu masuk penjara. Ia memberiku nasehat panjang lebar dan berpesan agar aku berhati-hati dalam mengemudi. Ia juga menitipkan pesan untuk Oom Bruce melalui Ann, sahabat Charlotte sekaligus sahabatku.

"Aku bebas akhirnya, Ann!"

"Haha yeah Niall, finally. Sayang Lotty nggak ada disini buat merayakan hal ini."

"Hmm yeah. Tapi mau gimana lagi Ann, dia belum bisa pulang sekarang kan. Yuk, kita ke rumah Oom Bruce sekalian menengoknya, sudah lama aku tidak melihatnya."

Kami mengendarai mobil Ann, kali ini aku yang menyetir mobilnya. Sesekali Ann bercanda mengingatkanku agar berhati-hati sambil menirukan suara Capt. Johnson. Aku hanya tertawa terbahak-bahak mendengarnya, tentu saja sambil memperhatikan jalanan. Ia mengajakku mengobrol mengenai hubunganku dengan Charlotte.

"So, how is it going between you and Lotty?" tanyanya tanpa basa basi.

"We're good and super good so far." jawabku sambil nyengir.

"Wohooo. Its good for both of you, Niall! I'm so happy.. And I can't wait until Lotty is home. Huhhh I miss her a lot!" ujar Ann nyerocos.

"Hahaha.. Thanks Ann. Yeah me too, I miss her like crazy. Sebelum keluar dari penjara, aku sempat menulis surat untuknya, yah kamu taulah, untuk memberitahu aku telah bebas dan aku bakal kuliah lagi. Tapi, dia belum balas juga sampai saat ini." ucapku.

"Hmmm......" sahut Ann.

"Hmm what Ann? Haha.. Yeah mungkin aku terlalu paranoid. Aku takut dia kenapa-kenapa Ann. Di suratnya yang terakhir sih dia bilang berkenalan dengan seorang cowok -masih bocah katanya- dan anjing miliknya. Dari isi suratnya sih aku bisa menyimpulkan kalo Charlotte senang berteman dengan mereka. Kuharap tidak ada apa-apa yang terjadi Ann." ujarku menjelaskan.

"Yup mungkin kamu harusnya nggak usah paranoid Niall. Trust her, she loves you very much. I can guarantee that." kata Ann menenangkanku sambil meninju pelan lenganku.

Aku hanya tersenyum simpul menanggapi ucapannya dan fokus ke jalanan. Selama sisa perjalanan kami hanya diam dan menikmati lagu yang diputar di radio lokal.

***

Rumah Oom Bruce tampak terang dan menenangkan dari luar. Rupanya Oom Bruce sudah bisa beraktivitas dengan normal pasca kecelakaan dan operasi yang ia jalani. Oom Bruce melihat kedatangan kami dari ruang tamu dan segera membukakan pintu. Ia tampak begitu bahagia dan sehat, aku mengucap syukur dalam hatiku.

Kami masuk dan duduk di ruang tamu. Aku bercerita sedikit mengenai hari-hariku di penjara dan mengenai hubunganku dengan Charlotte. Ia tampak senang dan bahagia mengetahui bahwa hubungan kami mulai membaik. Ann juga menyampaikan salam dari Capt. Johnson untuk Oom Bruce. Aku begitu merindukan rumah ini, aku merindukan Charlotte, aku bisa membayangkan kehadirannya disini. Ah betapa aku sangat merindukannya.

Oom Bruce menawari aku dan Ann untuk makan malam bersama, tentu saja aku tidak menolaknya! Oom Bruce dan Ann tertawa mendengar reaksiku.

"Wah ternyata kamu belum berubah, Niall. Untuk urusan makan, memang selalu cepat!" canda Oom Bruce.

"Whaha duh jadi malu Oom. Tapi emang sih, aku doyan banget makan." timpalku sambil mengusap perutku.

"Hahaha baguslah, Oom senang mendengarnya. Sepertinya kamu perlu makan banyak, badanmu kurus kering begini keluar dari penjara. Ayo Ann bantu Oom menyiapkan makan malam spesial untuk kita. Oom juga nanti mau memberikan pengumuman penting." sahutnya seraya mengajak Ann.

"Wah, ada apa Oom? Aku penasaran." ujar Ann.

"Ah nanti saja. Yuk kita bikin makan malam dulu." ujar Oom Bruce dengan nada suara misterius.

Aku tentu sangat penasaran dengan kalimat Oom Bruce barusan. "Kira-kira apa ya yang hendak diumumkan oleh Oom Bruce." batinku dalam hati. Karena aku dianggap tidak lihai memasak oleh Ann, aku diusir dari dapur.

"Huh, padahal aku kan sering masak sama Charlotte, kenapa aku tidak boleh bantuin kamu Ann? Curang." ujarku sedikit merajuk.

"Duh Niall, kalo sama Lotty sih gak papa. Meskipun kamu cuma bantuin nyomotin makanan yang udah jadi, ya kan. Jangan harap sama aku bisa begitu. Sudah sana keluar, tunggu aja." ujarnya sambil mengusirku keluar dapur.

Aku cemberut mendengar pernyataannya, memang sih kerjaanku di dapur sama Charlotte itu cuma liatin dia masak dan nyomotin sedikit makanan yang udah jadi. Ah sudahlah, aku ke kamar Charlotte aja, lama sekali aku tidak ke kamarnya.

Setelah minta izin kepada Oom Bruce, aku naik ke lantai dua. Rupanya Oom Bruce tidak mengutak-atiknya, isi kamarnya masih sama seperti ketika terakhir kali aku melihatnya. Tidak ada debu satupun yang menempel. "Mungkin Oom Bruce menyuruh seseorang untuk membersihkannya," batinku dalam hati.

Kukelilingi kamar Charlotte dan aku melihat-lihat barang-barang yang ia tinggalkan. Rupanya ia meninggalkan boneka kesayangannya, boneka beruang besar berwarna biru yang merupakan hadiah ulang tahun dari papa mamanya. Kemudian kulihat ada beberapa foto di meja riasnya, fotonya zaman SMA dulu bersama dengan Ann. Lucu sekali mukanya, mengenakan kacamata dan rambutnya dikuncir dua, ekspresinya malu-malu, membuatku gemas saja. Kulanjutkan lagi melihat kamarnya, aku duduk diatas ranjangnya. Oh ingin sekali aku memeluknya, aku rindu aroma tubuhnya, rindu rambutnya yang bergelombang. Aku merindukan gelak tawanya dan ekspresinya ketika aku membuatnya marah. Aku sangat merindukannya.

Aku berbaring di ranjangnya, seolah-olah ia ada disana, kupejamkan mataku dan aku berusaha menghadirkan bayangan tentang dirinya di dalam kepalaku.

"Niaaaaaaallll!!! C'mon, dinner is ready!" teriak Ann dari bawah.

Aku terlonjak kaget dan segera menjawabnya, "Ok Ann. Tunggu sebentar."

Ternyata aku terlalu terhanyut dengan kenangan dan rasa rinduku akan Charlotte. Buru-buru aku turun untuk bergabung bersama dengan Oom Bruce dan Ann di meja makan.

***

"Nah berhubung kita sudah selesai makan, Oom hendak menyampaikan sesuatu kepada kalian, khususnya kepada Niall." ujar Oom Bruce.

"Uhm apa itu Oom?" tanya Ann.

Aku yang mendengar namaku disebut-sebut pun langsung penasaran dan menganggukan kepalaku, menyetujui pertanyaan Ann.

"Jadi...Oom hendak menyampaikan bahwa....."

to be continued

---------------------------

tadaaaa~

cliffhangerrr hahaha

how is it? sorry if its too short.

i did this on my phone so yeah its sucks to write the story from ur phone.

anyway, thanks for reading this so far, i hope you guys enjoy it.

please vote, comment and spread this story.. i really appreciate you guys and i love you all. without your opinion i can't make this story...hehehe...

so vote me, comment and enjoy it!!

mwah-cens-

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang