chapter 27

4.3K 78 7
                                    

...

Niall's POV :

Aku terdiam mendengar pengumuman dari Oom Bruce--antara senang campur sedih-- begitu pula dengan Ann. Aku melihatnya hanya bisa tersenyum kecut, sedangkan Oom Bruce tampak sangat bahagia dengan apa yang ia katakan.

Kami menyelesaikan makan malam kami, sesekali Oom Bruce melontarkan lelucon dan kami pun tertawa. Oom Bruce terlihat sangat bahagia dan ia tidak terlihat seperti orang yang sedang sekarat. Ya, Oom Bruce sedang sekarat, hanya aku dan Ann yang baru diberitahu, Charlotte belum diberitahu. Sesungguhnya aku sangat kaget mendengar bahwa Oom Bruce sedang sekarat, maksudku bagaimana bisa ia sekarat kalau ia terlihat baik-baik saja dan kenapa ia tidak dari awal memberitahu aku dan Ann kalau ia sedang sekarat. Penyakit diabetesnya sudah sangat parah ternyata, dan itu diperparah dengan luka yang ia alami. Penyakit itu menggerogoti tubuh Oom Bruce dari dalam, pantas saja aku merasa Oom Bruce semakin terlihat kurus.

Ketika kami sudah menyelesaikan santap malam, Oom Bruce izin untuk pergi beristirahat di kamarnya. Aku dan Ann menganggukkan kepala sebagai jawaban kami dan bertanya apakah ia membutuhkan sesuatu. Setelah Oom Bruce pergi ke kamarnya, aku dan Ann hanya terdiam sambil membereskan dapur dan meja makan. Pikiranku melayang mengenai apa yang diucapkan Oom Bruce di meja makan tadi.

*flashback*

"Jadi Oom ingin menyampaikan bahwa sebentar lagi Oom akan pergi meninggalkan Charlotte dan kalian. Mungkin kalian bertanya-tanya ada apa. Begini, seperti yang sudah kalian tahu, Oom memiliki penyakit diabetes, dan penyakit itu menggerogoti tubuh Oom. Kemudian diperparah dengan kecelakaan dan luka yang Oom alami. Kemarin Oom check up ke dokter dan ia mengatakan Oom tidak bisa bertahan lebih lama lagi, sisa waktu Oom hanya tinggal sebulan saja. Nah, sebelum semuanya terlambat, Oom ingin meminta tolong kepada Niall untuk menjaga Charlotte karena ia tidak memiliki siapa-siapa lagi selain Niall dan sahabatnya, kamu Ann. Oom meminta dengan sangat agar Niall bisa menikah dengan Charlotte. Oom tahu kalian telah mengalami masa-masa sulit, tapi Oom percaya bahwa kalian bisa hidup bahagia karena kalian saling mencintai. Oom merasa Niall bisa diandalkan untuk menjaga Charlotte, sedangkan Ann pasti akan selalu ada untuknya, ya kan? Meskipun semuanya terdengar sangat mendadak, tapi Oom sudah berencana akan menikahkan Charlotte dengan Niall bulan depan, menunggu ia kembali ke Inggris. Semoga ketika itu tiba, Oom masih ada di dunia ini karena itu akan menjadi kenangan yang sangat indah bagi Oom. Maaf ya Niall, Oom tidak mendiskusikan hal ini dengan kamu, tapi Oom yakin kamu pasti menyetujui ini semua."

*end of flashback*

Aku terdiam memikirkan kata-kata Oom Bruce, semuanya terlalu mendadak.

"Hey Ann, what do you think?" ujarku memecah kesunyian.

"Uhm actually I don't know what to say Niall. I'm sad and happy but I don't know. Kenapa bisa Oom Bruce mengatakan semuanya dengan tenang. Bagaimana dengan Lotty, Niall? Aku nggak habis pikir, oh poor Lotty." sahut Ann sambil menahan tangis.

"Its okay Ann, I know your feeling because I'm confused too. Aku memang sangat mencintai Charlotte, tapi apakah ini tidak apa-apa? I mean, I'm gonna marry her, Ann. Plus, she didn't know anything about this, apakah dia akan setuju? Bagaimana dengan perasaannya, ayahnya akan pergi selamanya. Maksudku, semuanya begitu tiba-tiba, Ann. Aku bingung." ujarku sambil meninju tembok dapur.

Aku begitu bingung, perasaanku campur aduk. "Should I tell her? Kalau aku tidak mengatakannya, ia pasti kecewa tapi kalau aku mengatakannya sekarang, ia pasti panik. Oh God apa yang harus kulakukan?" batinku dalam hati.

Ann dan aku terduduk di ruang tamu. Kami terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Akhirnya Ann memutuskan untuk pulang, aku mengatakan bahwa akan tidur disini menemani Oom Bruce sambil memikirkan cara bagaimana memberitahu Charlotte tentang semua ini. Ann juga mengatakan kalau ia akan memikirkan caranya juga. Kami pun berpisah, aku mengantarkannya sampai di depan pintu.

"Thanks Ann. Take care and got some sleep." ujarku.

"Yeah Niall, sure. You're welcome. Good night." jawabnya sambil melambaikan tangannya.

Sepulangnya Ann dari rumah Oom Bruce, keadaan rumah sangat sepi. Aku bingung harus bagaimana, pikiran dan hatiku sangat kacau.

***

to be continued

--------------------

how is it???

sorry lamaaa~

and sorry if its too short...

what do you think guys?

i really enjoy reading all of your comments. hihihi

gimme your opinion, vote and spread this story!

without you i can't do anything...

love y'all, mwah xxx

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang