chapter 28

4.5K 79 10
                                    

...

Niall's POV:

*BRAAKKK!!!*
Aku terbangun oleh suara benda jatuh dari arah dapur, buru-buru aku menuju kesana dan kudapati Oom Bruce sedang di dapur sedang mengelus lengannya.

"Oom, are you okay?" tanyaku panik.
"Its okay boy. Oom cuman nabrak meja aja nih, terus tadi ada yang jatuh." jawab Oom Bruce santai.
"Oh aku kirain Oom kenapa-kenapa. Ohya Oom, maaf sebelumnya aku tadi enggak izin sama Oom buat tidur disini. Kalo Oom keberatan,  aku bakalan pulang sekarang." ujarku sembari meringis meminta maaf.
"Hahhaha...Niall, its okay boy. Anggap aja rumah sendiri, toh nantinya kamu juga akan tinggal disini kan. Sudah sana tidur di kamar Charlotte saja, Oom juga mau tidur lagi. Good night." kata Oom Bruce sambil menepuk pundakku dan berjalan menuju kamarnya.

Aku hanya tersenyum dengan semua ini dan melangkahkan kakiku menuju kamar Charlotte. Sesampainya disana, aku kembali teringat tentang percakapanku dengan Oom Bruce dan Ann, kuhela nafasku dan berjalan menuju kasur, kurebahkan badanku dan kupejamkan mataku sambil berdoa agar semuanya berjalan lancar dan Charlotte baik-baik saja.

Keesokan paginya, aku terbangun karena mendengar namaku dipanggil, kubuka mataku, sesaat aku merasa asing dengan keberadaanku tapi kemudian aku teringat bahwa aku tidur di kamar Charlotte. Kudengar lagi suara laki-laki memanggilku, suara Oom Bruce, aku menyahut cepat sebagai tanda kalau aku sudah bangun. Aku menggeliat sebentar di atas kasur mereganggkan ototku yang kaku, kuhampiri meja rias Charlotte dan aku memandangi fotonya, kukecup fotonya dan mengucapkan selamat pagi. Terdengar konyol memang, tapi apa daya, Charlotte belum menghubungiku lagi, kabar terakhir yang kuterima ia hendak pergi berkemah dengan teman barunya. Sebelum turun menemui Oom Bruce, aku pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahku, kemudian keluar kamar dan segera menuju ke bawah.

Aku mendengar suara-suara dari arah dapur, spontan aku langsung menuju kesana, ternyata Ann sudah ada disana sedang mengobrol bersama Oom Bruce sembari menyantap sarapan.
"Wow, Ann. Good morning. And good morning Oom." sapaku kepada mereka berdua.
"Yo, Niall. Lama banget kamu bangunnya. Hahha..." balas Ann.
"Selamat pagi, Niall. How's your sleep?" tanya Oom Bruce.
"I'm okay Oom its nice and yeah I miss Charlotte so bad." jawabku.
"Oh Niall, don't be sad. Lotty kan sebentar lagi pulang. I miss her too." sahut Ann.
"Ya benar, Oom juga sangat rindu kepada Charlotte, sama seperti kalian." timpal Oom Bruce.
"Ohya Oom, aku hanya ingin memastikan, apakah keputusan yang Oom buat sudah dipikirkan matang-matang? I mean, I love Charlote so much, tapi aku takut ini semua terlalu mendadak untuknya. But, i will take care of her, I promise." ujarku tiba-tiba.
Oom Bruce menghela nafasnya sebelum menjawabku, "Boy, I trust you and I trust Charlotte. I know that you two are in love and I can tell you that Charlotte is falling for you, Niall. I can see it, the way she talk to you, look at you and her body languages shows that. And you're a good guy, Niall. You're different. You're special for her. Oom tidak menyesal dengan keputusan yang sudah Oom buat." jawab Oom Bruce panjang lebar.
Aku sangat terharu dan tersentuh mendengar penjelasan darinya, begitu pula dengan Ann. Kulirik ia sebentar dan aku bisa melihat bahwa ia juga merasa tersentuh dengan pernyataan Oom Bruce, aku menabahkan hatiku dan menghela nafas kemudian berkata, "Baiklah kalau Oom berkata begitu. Terimakasih atas kepercayaan yang sudah Oom berikan, aku akan menjaga Charlotte. I wiil marry her and love her with all my heart, I will protect her and I will guarantee that no one can hurt her."
Oom Bruce tersenyum mendengar pernyataanku, senyum bahagia yang sudah lama tidak kulihat darinya.
Ann pun tersenyum dan memelukku.

"Oh Niall, Lotty's very lucky to have you and I'm so happy for both of you!"
"Oh Ann, thank you so much. Yeah, she's so lucky to have you too."

***

Aku dan Ann sudah pergi dari rumah Oom Bruce, kami hendak pergi ke kampus untuk kuliah sekaligus menanyakan mengenai Charlotte kepada Mr. Stewart. Namun sebelumnya, Ann pergi mengantarkanku pulang, I need shower of course. Setelah menurunkanku di depan rumah, Ann berangkat terlebih dahulu karena jam kuliahnya lebih dulu dibandingkan aku. Senang rasanya bisa kembali ke rumah, kemudian aku menuju kamar mandi dan bersiap-siap. Hanya butuh waktu 20 menit bagiku untuk mandi dan bersiap-siap, kukeluarkan mobil kesayanganku dari garasi dan segera kupacu menuju ke kampus. Sesampainya di kampus, para gadis yang berisik dan yang merasa paling terkenal di kampus sibuk berjalan menuju ke arahku sambil berteriak histeris dan menunjuk-nunjuk ke arahku. Kukunci mobilku dan hendak menuju ke kelasku, namun terlambat, mereka sudah sampai dan mulai mengerubungiku, seorang gadis --yang kurasa adalah ketua gengnya-- menghampiriku.

"Hey my baby boy. How are you, where have you been? Kamu nggak kangen sama aku?" ujarnya dengan centil.
"Uhm, ugh, not at all. And its none of your bussiness. Now get off me." jawabku dingin.
"Oh wow, Niall Horan yang habis keluar dari penjara jadi galak... Oh and where is your little kitty? The one that always being around you, uhm I forget her name, Clarie...Marie.. uhm what ever..." katanya sambil mendekatkan tubuhnya kearahku.
"Charlotte. And she's not my kitty, she's my girlfriend. Now I got to go, I have class." jawabku sambil melangkah pergi dari kerumunan menyebalkan itu.

"Untung aku tdak terlambat, semuanya gara-gara mereka!" kataku dalam hati.
Aku mengikuti perkuliahan dengan khusyuk dan serius sampai tak terasa kelas sudah usai. Aku mengirim pesan kepada Ann kalau kelasku sudah selesai, kami janjian bertemu di depan kantin kampus guna membicarakan cara mengenai bagaimana mengatakan semuanya kepada Charlotte dan ingin menanyakan tentang kepulangannya kepada Mr.Stewart. Setelah menunggu tidak terlalu lama, Ann datang dan kami pun langsung mencari Mr. Stewart di ruangannya, disana beliau menjelaskan semuanya dan mengatakan jika tidak ada halangan, Charlotte akan kembali seminggu lagi. Yap, waktu berjalan dengan cepat dan sebentar lagi ia akan ada di sampingku. Setelah puas mendengar penjelasan dari Mr. Stewart, aku dan Ann kembali lagi ke kantin kampus untuk makan siang.

"So Ann, gimana nih caranya bilang semuanya ke Charlotte. I'm confused."
"Well yeah, kamu ini, selalu aja bingung. Hmm...."
"Oh c'mon Ann. You know me. You got any idea?"
"Ehm.... well actually I have some idea. But i won't tell you. Hahahha"
"Ugh, here we are, Ann the mean girl is here."
"Hahahaha.... Yeah, keep calling me like that then I won't tell you anything."
"Pppfftt Ann, I'm joking! Don't take it seriously, please tell me about your idea."
"Uhm okay, but with one condition......"
"What?! Oh Ann. Name it to me."
"Well, I want you to dance here in front of this people. Then I will tell you."
"Oh Ann, isengnya kamu! But ok, I'll do it. For Charlotte."
*dancing*
*end, back to the table*
"Muahahahahahhahahaha, what was that? I've never seen a dnce like you did. Whahahaha..."
"Oh stop Ann, aku malu banget nih. Awas kamu ya, iseng banget. Now tell me about your plan."
"Hhehehehe, it was so fun Niall, you should dance again."
"Ann...your plan....hurry..."
"Ehehe, okay okay Mr. Impatient. So here it is. My plan is quite simple, first step is....."

to be continued

----------------------


tttaaadaddddaaa
WHAT DO YOU THINK??
what is the plan?
r u curious??
hahahaha, I really enjoy writting this part, dunno why.
tell me your opinion, gimme your comment.
LIKE, FOLLOW, VOTE AND PROMOTE this story...
really love you all, i mean it.
keep reading and be patient for the next chapter :)
xxx -cens-

Fall For YouWhere stories live. Discover now