"Tapi jadi kan ya nanti aku ngedance bareng kamu?"

"Iya."

"Asik." Gumam Samudra senang.

"Tapi latihan yang bener. Soalnya aku nggak tahu kemampuan dance kamu kayak gimana, jangan-jangan malah kaku lagi." Samudra menghembuskan nafasnya, mengapa Lalisa menjadi tiba-tiba terlalu jujur seperti ini?

"Lalis, aku mau nanya sesuatu sama kamu."

"Nanya apa?"

"Kamu.. kamu lagi PMS ya? Soalnya kamu rada.."

"Rada apa? Kasar? Sensitif? Blak-blakan?" Cecar Lalisa menunjuk-nunjuk dirinya sendiri.

"I.. iya."

"Emangnya kalo aku PMS gimana? Kamu ilfeel gitu? Oke."

"Bukan kayak gitu maksudnya Lalis."

"Apa?"

"Ya aku.."

"Udah mendingan kamu diem, udah deket ke sekolah juga."

Samudra mendengus. Hadeuh, salah lagi-_-

∆∆∆

Samudra menarik nafasnya dalam-dalam, Lalisa masih cemberut meskipun ia sudah mengatakan segala hal yang sekiranya bisa membuat cewek itu tersenyum. Dan ketika mereka sampai di pintu kelas Lalisa, cewek itu hanya tersenyum dan masuk begitu saja ke dalam kelas. Mila yang selalu sigap di luar pintu layaknya penunggu sekolah hanya berteriak ke Lalisa.

"PMS lu yak?"

"Maaf ya kak, Lalisa kalo udah PMS emang suka rada-rada nggak normal." Samudra tersenyum tipis.

"Gue maklumin kok, tapi lucu juga sih dianya." Ucap Samudra sebelum cowok itu berbalik dan berjalan ke arah taman belakang sekolah.

Mila kemudian masuk ke dalam kelas dan memukul meja Lalisa agak keras.

"Kenapa sih?" Sewot Lalisa karena kegiatan mendengarkan musiknya terganggu.

"Elo cuekin kak Sam ya? Bego banget anjir."

"Ngomong apa sih Mil?"

"Gue tahu lo PMS tapi coba kontrol emosi elo deh, bayangin kalo Samudra ilfeel terus ninggalin elo. Mau?" Lalisa menggeleng kepalanya dengan cepat.

"Ya nggak lah!"

"Enggak mau kan? Makanya feminim dikit jadi cewek. Yang lembut kek sama pacar sendiri, kalo elo bukan pacarnya mungkin udah gue samber itu cogan."

"Hah? Ngomong sekali lagi Mil. Biar gue mantep mukul kepala lo pake sepatu baru gue."

"Kalo udah diusik aja baru kayak gini, gak asih elu mah."

"Suka-suka gue."

"Dasar ya, elomah emang paling nyebelin kalo lagi PMS kayak gini."

"Bodo amat."

∆∆∆

"Jangan cemberut terus atuh Lis." Bujuk Samudra mencolek lengan Lalisa berkali-kali.

"Apaan sih Sam?"

"Jangan cemberut kayak gitu, aku sayang kamu." Lalisa tertawa kecil.

"Nggak nyambung." Samudra tersenyum.

"Lis, kalo kamu lagi kayak gini mau kamu aku harus gimana?" Tanya Samudra sambil memperhatikan Lalisa dengan matanya yang tajam. Sejujurnya pertanyaan itu cukup penting bagi Samudra, ia tidak mau terus-menerus mendapat tanggapan sinis dari Lalisa. Siapa tahu ada kiat-kiat tertentu untuk menghadapi makhluk labil yang disebut cewek yang sedang PMS ini.

"Nggak tahu, yang penting kamu nggak ngerusak mood aku aja."

"Oke. Eh kamu nggak sakit apa-apa kan?" Lalisa menggeleng.

"Kenapa emang?"

"Ya siapa tahu kamu ngerasa sakit di perut, kebanyakan kan gitu."

"Biasanya sih suka sakit, tapi sekarang untungnya enggak." Samudra mengangguk lega.

"Nanti rapat kamu aku harus ikutan nggak? Kan aku ikutan tampil nanti." Lalisa mendengus dan menggeleng.

"Nggak usah."

"Lah? Kenapa?"

"Nanti anggota cewek malah salah fokus ke kamu."

"Kenapa?"

"Nggak tahu, jarang liat yang ganteng kali." Jawab Lalisa spontan sambil menyeruput teh apelnya. Samudra menyeringai.

"Oke, aku nungguin disini ya nanti."

"Iya."

Lalisa kemudian mengingat sesuatu.

"Sam."

"Ya?"

"Aku boleh nyuruh kamu buat beli sesuatu nggak?"

"Beli apa?"

"Pembalut." Samudra seketika tersedak dan terbatuk saking kagetnya.

"A.. apa?"

"Bisa beliin aku pembalut nggak? Soalnya aku nggak bawa. Lupa."

"Ta.. tapi Lis."

"Belinya di minimarket dengan kafe punya kamu aja, belinya nanti pas pulang sekolah. Bisa kan ya?" Samudra meneguk salivanya kasar.

"Ini uangnya. Oh iya, aku mau nyuri kata-kata kamu." Lalisa menarik nafasnya sebelum mengatakan kalimat berikutnya.

"Aku nggak nerima penolakan, kalau nggak aku bakalan marah." Lalisa bangkit dan segera pergi dari area kantin dan hendak pergi ke kelasnya.

Samudra mengacak-ngacak rambutnya bingung.

"Mampus gue."

∆∆∆

Receh ? Banget :v

Btw ada yang punya Line?
Add akunku yo : bayupermana31_

See you di chapter selanjutnya^^

My Possessive Bad Boy (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now