[9] A Wish

37 8 0
                                    


"Hariko Itoshi?" Mata Haruka terus saja melototi Sein sejak tadi.

"Sekarang kamu paham kan?" tanya Sein memperjelas maksudnya kemarin.

Haruka menundukkan kepalanya. Betapa kecewanya ketika tahu teman masa kecilnya adalah musuhnya, "T-T-Tapi, bukankah String-Doll Master sudah lama hilang?" Haruka mengangkat kepalanya lagi dan mencoba untuk membela teman lamanya.

"Sudah lama hilang berarti bukan sudah mati," Lagi-lagi Sein melontarkan kata-kata yang sangat sulit untuk dilawan.

Haruka terdiam. Tidak bisa mengelak perkataan Sein barusan. Tapi dalam hati yang dalam, gadis itu ingin sekali membela Itoshi, "D-D-Dia bukan Hariko Ito--,"

BRAAK

"HENTIKAN SIKAPMU ITU HARUKA!!"

Sein sangat kesal sampai-sampai harus mendobrakkan Haruka ke lantai. Mata yang bagaikan langit cerah itu serasa sudah tertutupi awan hitam. Caranya melontarkan kalimat itu juga tidak bisa dibilang tenang lagi. Haruka sendiri hanya bisa memandangi dengan penuh ketakutan. Rasa khawatir untuk teman lamanya hilang begitu saja.

Perlahan-lahan Sein melepaskan genggaman tangannya pada leher Haruka dan menenangkan dirinya juga diikuti dengan hembusan nafas panjang. "Kalau aku bisa pun, aku akan menyelamatkan mereka berdua seperti apa yang kau pikirkan,"

Haruka sangat terkejut. Ia pikir Sein tidak ingin menolong Itoshi ataupun Rache, "Kalau begitu, ayo kita kalahkan bos mereka itu," Haruka memaksakan dirinya untuk berdiri dan membuat Sein untuk bersemangat menyelamatkan Itoshi dan Rache.

"Mereka tidaklah hal yang mudah untuk ditaklukkan. Terlebih lagi ada Reika disana," Sein menundukkan kepalanya dengan perasaan penuh kekecewaan.

Untuk pertama kalinya Haruka melihat sang kakak merasakan kekecewaan yang luar biasa. Bertahun-tahun Haruka hidup bersamanya tetapi ini adalah pertama kalinya Haruka melihatnya kecewa. Keheningan mulai mengitari ruangan itu. Tidak ada sepatah katapun yang keluar baik dari Haruka ataupun Sein. Lelaki yang tengah memikirkan rencana itupun berkali-kali memukuli lantai karena kesal.

"Nii-san, bolehkah aku tahu proyek yang Nii-san katakan tadi?"

###

"Sir, tolong jelaskan maksud proyek yang kalian berdua bicarakan tadi," tanya Itoshi sangat penasaran dengan pembicaraan Reika dengan Sein tadi.

"Itu benar. Akan lebih jelas jika Sir menjelaskannya," desak Rache.

Reika melirik ke arah Itoshi dan Rache. Dengan memandangi mereka berdua, perempuan mantan anggota kemiliteran itu mencoba melihat situasi terlebih dahulu sebelum menceritakan kepada kedua bawahannya. Begitu juga Sein yang akan menceritakannya kepada Haruka. Dengan menghelakan nafas panjang terlebih dahulu, Sein dan Reika pun mulai menceritakan kehidupan mereka sewaktu berada di kemiliteran.

Dulunya, Sein dan Reika adalah pasangan yang sulit dikalahkan di dalam kemiliteran. Bukan dari kekuatannya, melainkan dari kecerdasan dan kekompakannya. Saat diadakan latihan survival besar-besaran, dimana semua prajurit yang berkelompok harus bisa menghabisi kelompok lain, mereka berdualah yang mendapatkan perhargaan 'paling banyak menyingkirkan musuh'. Tidak heran juga, Sein dan Reika dengan mudah masuk ke dalam pasukan elit.

Namun dalam waktu yang tidak lama setelah masuk pasukan elit, Sein dan Reika memiliki tugas untuk membunuh seluruh buronan tanpa terkecuali. Sein dan Reika yang memliki gagasan baru untuk menghindari pembunuhan itu tidak diterima oleh atasannya. Akibatnya Sein dan Reika menghancurkan markas kemiliterannya tanpa membunuh siapapun. Seluruh kemiliteran di Jepang mengetahui hal itu dan menjadikan Sein dan Reika sebagai buronan.

Weltschmerz [Completed]Where stories live. Discover now